Headline

Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.

Fokus

Tiga sumber banjir Jakarta, yaitu kiriman air, curah hujan, dan rob.

Stok VAR Menipis Akibat Tingginya Pasien Rabies

Ferdinandus Rabu
07/8/2019 17:29
Stok VAR Menipis Akibat Tingginya Pasien Rabies
ilustrasi -- Petugas menyuntikkan vaksin anti rabies pada anjing dalam kegiatan vaksinasi di Denpasar, Bali, Senin (1/4/2019).(ANTARA/Nyoman Hendra Wibowo)

MENINGKATNYA kasus gigitan rabies di Kabupaten Flores Timur (Flotim), Provinsi Nusa Tenggara Timur, menyebabkan terbatasnya stok Vaksin Anti Rabies (VAR) untuk melayani pasien seluruhnya.

Ketersediaan obat saat ini hanya bertahan beberapa bulan saja, sehingga tidak mampu memenuhi kebutuhan selama setahun. Padahal pasien rabies saat ini mencapai 948 kasus yang harus mendapatkan pelayanan vaksin tersebut.

Terbatasnya stok vaksin anti rabies (VAR) ini diakui oleh Kabid Pencegahan dan pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Flotim,Sudirman Kia saat dikonfirmasi Rabu (7/8). 

"Memang dua bulan lalu kami mengalami kekosongan vaksin, begitu juga dengan kondisi saat ini,  kami mengakui ketersediaan VAR tidak bisa mencukupi selama setahun dan hanya bertahan beberapa bulan saja. Sebelumnya pengadaan melalui dana APBD sekitar 1.800 VAR, tetapi karena tingginya pasien rabies saat ini sehingga stok vaksin menipis," ujar Sudirman.

Baca juga: Penyebaran Virus Rabies Meluas di Flores, Kambing pun Terjangkit

Sudirman pun menambahkan terbatasnya stok obat ini karena pembagian vaksin untuk setiap orang sebanyak 5 kali sehingga tidak mencukupi untuk 948 pasien.

"Vaksin Anti Rabies sudah kami distribusikan ke seluruh puskesmas yang ada. Biasanya kami memberikan satu pasien 5 kali vaksin VAR, sekitar 450 orang yang dilayani vaksin, sehingga jika dibandingkan pasien saat ini sebanyak 948 orang," ujarnya. 

"Setiap bulannya dirata-ratakan ada 150 pasien yang dilayani. Berarti dari 1.800 stok vaksin hanya bisa mencukupi 3 atau 4 bulan saja. Dan sisanya nanti kami akan meminta bantuan ke provinsi. Sebelumnya beberapa hari lalu juga, saya sudah mencoba menghubungi di pusat, tetapi stok vaksin kosong, sehingga kami saat ini berharap bantuan dari provinsi," pungkas Sudirman. 

Ia menyatakan, pihaknya juga sudah mengimbau setiap warga untuk meningkatkan kewaspadaan, dan aktif memperhatikan tingkah laku hewan peliharaan masing-masing. Jika ada perubahan pola tingkah laku hewan, warga diharapkan segera melaporkan ke rumah sakit dan puskesmas terdekat, agar hewan peliharaan diberi vaksin anti rabies.

"Karena temuan terbaru tidak hanya anjing dan kucing, tetapi kambing pun ditemukan positif rabies. Saat ini petugas pun sedang melakukan observasi terhadap rusa dan bebek," sambungnya. (A-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya