Headline

Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.

Fokus

Sejumlah negara berhasil capai kesepakatan baru

Sebelum Padam, Transmisi Ungaran-Pemalang Meledak Tiga Kali

Mustholih
06/8/2019 15:37
Sebelum Padam, Transmisi Ungaran-Pemalang Meledak Tiga Kali
Lokasi ledakan saluran transmisi PLN di Desa Malon, Gunungpati, dipasang garis polisi.(Medcom.id/Mustholih)

LISTRIK di Jawa bagian barat padam serentak pada Minggu (4/8). Masalah listrik yang berlangsung hampir tiga hari ini salah satunya disebabkan gangguan transmisi Ungaran-Pemalang 500 kilovolt.
 
"Tapi, untuk saat ini pasokan listrik di Jateng dan DIY sudah normal," kata Pelaksana Tugas Manajer Komunikasi PLN Jawa Tengah dan Yogyakarta M. Haris kepada Medcom.id, Semarang, Jawa Tengah, Selasa (6/8).
 
Kepolisian Daerah Jawa Tengah menemukan muara Jabodetabek hingga sebagaian Jawa Barat dan Jawa Tengah ini di Malon, Gunungpati, Semarang. 

"Di wilayah Jakarta, Banten, Jabar, dan sebagian Jateng mengalami pemadaman diakibatkan oleh rusaknya menara transmisi 500 KVA 434-435 di Desa Malon, Gunungpati," kata Kepala Bidang Humas Polda Jateng Komisaris Besar Agus Triatmaja saat dikonfirmasi terpisah.
 
Polda Jateng sedang menyelidiki penyebab rusaknya menara transmisi 500 KV 434-435 di Desa Malon, Gunungpati, Semarang. Garis polisi sudah dipasang di sekitar area tower transmisi yang rusak.
 
Kronologi ledakan
Medcom.id melakukan penelusuran di lapangan. Seorang saksi mata menyatakan ledakan beberapa kali terjadi di menara transmisi 500 KV 434-435 tersebut sebelum listrik di Jawa Bagian Barat padam.
 
"Api dari ledakan itu sampai membakar rumput di bawah saluran kabel itu," kata Supratyo, saksi mata yang juga merupakan Ketua RT 1 Desa Malon, Gunungpati tersebut.
 
Akibatnya, kata Supratyo, dua warga bernama Muhammad Said dan Usep terluka. Said luka parah dan dirawat di rumah sakit.
 
"Usep luka ringan. Sekarang sudah bisa beraktivitas lagi," ujar Supratyo.
 
Sebelum menara transmisi meledak, sejumlah warga sedang kerja bakti di bawah menara transmisi PLN tersebut. Mereka mengecat jalan dan memasang umbul-umbul untuk jelang 17 Agustus 2019.
 
"Ada 30-an warga saya yang ikut kerja bakti waktu itu," jelas Supratyo.

Baca juga: PLN Keluarkan Rp865 Miliar untuk Bayar Kompensasi Pelanggan

Supratyo berujar kerja bakti di bawah transmisi PLN itu berjangsung mulai pukul 08.30 hingga 11.00 WIB, Minggu, 4 Agustus 2019. Karena hari sudah mulai terik, warga memutuskan mengakhiri kerja bakti.
 
"Kita bubar baru melangkah meninggalkan lokasi sini beberapa meter, tiba-tiba terdengar bunyi trek trek trek bleng," jelas Supratyo menirukan suara rentetan yang diakhiri ledakan besar.
 
Seketika juga, warga Malon berhamburan keluar rumah. Mereka menyaksikan kabel telepon yang melintang di bawah transmisi PLN terbakar. 

"Kabel wifi telepon terbakar terputus-putus, api di mana-mana," jelas Supratyo seraya menambahkan usai ledakan itu warga kembali bergotong royong memadamkan api.
 
Setelah 30 menit warga bergotong royong memadamkan api, kabel transmisi PLN mengeluarkan suara gemuruh yang kian lama kian membesar. Suara gemuruh itu berakhir dengan terjadi ledakan besar kedua.
 
Di ledakan itu, percikan listrik menyambar Muhammad Said hingga mengalami luka parah. 

"Ujung kakinya ada lubang seperti lubang saluran kabel," ungkap Supratyo.
 
Warga lalu berinisiatif melarikan Muhammad Said ke rumah sakit. Mobil pick-up yang kebetulan melintas di jalan diberhentikan untuk mengangkut korban ledakan.
 
"Baru jalan beberapa meter, ada ledakan lagi. Pak Usep yang naik mobil pick-up terpental jatuh," terang Supratyo yang menambahkan ledakan ketiga itu terjadi 10 menit berselang dari ledakan kedua.
 
Pegawai PLN datang ke lokasi kejadian pada pukul 13.00 WIB. Pegawai PLN kemudian memutus aliran listrik pada saluran transmisi 500 KV tersebut. 

"Mungkin kalau tidak dimatikan, akan ada terus ledakan," beber Supratyo. (Medcom/A-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya