Headline
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
KEKERINGAN yang terjadi pada musim kemarau telah menyebabkan Kota Tasikmalaya darurat krisis air bersih. Hingga saat ini pendistribusian air bersih sudah mencapai 380 ribu liter diperuntukkan untuk 7.444 jiwa atau 2.141 kepala keluarga (KK) yang tersebar di 35 titik. Krisis air bersih untuk sekarang ini yang paling banyak di Kecamatan Tamansari.
"Memang selama ini Kota Tasikmalaya belum memiliki sumber air PDAM yang memadai. Banyak sumber mata air berada di perbukitan telah hilang karena penggalian ilegal sepanjang Jalan Mangkubumi-Indihiang menyebabkan ada tiga kecamatan mengalami krisis air bersih," kata Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Tasikmalaya, Ucu Anwar, Selasa (30/7).
Ucu menambahkan bahwa untuk Kecamatan Tamansari, untuk bantuan air bersih sudah mencapai 130 ribu liter yang didistribusikan ke Kelurahan Setiawargi, Tamanjaya, dan Mugarsari. Kemudian di Kecamatan Kawalu sebanyak 100 ribu liter air untuk didistribusikan ke Kelurahan Urug dan Karanganyar.
Untuk Kecamatan Tamansari sendiri terutama bantuan air sudah mencapai 130 ribu liter, berada di Kelurahan Setiawargi, Tamanjaya, dan Mugarsari, Kecamatan Kawalu sebanyak 100 ribu liter berada di Kelurahan Urug dan Karanganyar,
baca juga: Jokowi Minta Objek Wisata Religi Salib Kasih Dikembangkan
"Sedangkan Kecamatan Purbaratu 60 ribu liter, Cibeureum 50 ribu liter, Cipedes 20 ribu liter, Indihiang 10 ribu liter, Cipedes 5 ribu liter dan Tawang 5 ribu liter," ujarnya.
Hingga saat ini kekeringan semakin meluas. Apalagi sudah empat bulan tidak turun hujan di Tasikmalaya. Saat ini warga terdampak kekeringan mengandalkan bantuan air bersih. (OL-3)
"Kami juga sudah mempersiapkan anggaran untuk operasional truk tangki penyuplai air bersih yang jumlahnya ada lima unit dengan kapasitas 5.000 liter dan 4.000 liter,"
AKIBAT tidak turun hujan dan krisis air saluran irigasi, kekeringan lahan sawah di Kabupaten Pidie, Aceh, semakin parah.
Di Desa Ceurih Kupula, Desa Pulo Tunong, Desa Mesjid Reubee dan Desa Geudong, puluhan ha lahan sawah mengering. Lalu tanah bagian lantai rumpun padi pecah-pecah.
SEBANYAK 10,25 hektare lahan pertanian di Tanah Datar terdampak kekeringan, dan 5,25 hektare di antaranya sudah dinyatakan puso atau gagal panen.
SIUMA menggunakan sensor kelembaban tanah berbasis IoT yang terkoneksi langsung ke grup WhatsApp petani, sehingga memungkinkan pengambilan keputusan irigasi secara real time.
PERUBAHAN pola cuaca semakin nyata di Indonesia. Peneliti BRIN Erma Yulihastin, mengungkapkan bahwa musim hujan saat ini tak lagi berjalan secara reguler.
BMKG memperingatkan bahwa cuaca ekstrem masih berpotensi terjadi di sebagian besar wilayah Indonesia, meskipun musim kemarau secara klimatologis telah dimulai.
Di kawasan pegunungan dan dataran tinggi, bahkan pada malam hingga pagi hari suhu udara dapat mencapai di bawah 14 derajat celcius.
Ketidakteraturan atmosfer memicu kemunduran musim kemarau di sebagian besar wilayah Indonesia, memunculkan cuaca ekstrem yang terus berlanjut.
BMKG menegaskan fenomena cuaca dingin di Indonesia bukan disebabkan Aphelion, melainkan Monsun Dingin Australia dan musim kemarau.
Di musim kemarun ini, BPBD mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan tidak membuka kebun dengan cara membakar hutan dan lahan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved