Headline
Senjata ketiga pemerataan kesejahteraan diluncurkan.
Tarif impor 19% membuat harga barang Indonesia jadi lebih mahal di AS.
PEMERINTAH Provinsi Jawa Tengah kembali membuat 11 embung pada tahun ini. Tahun lalu, telah terselesaikan pembangunan 81 embung sebagai cadangan air baku dan menampung air hujan.
"Salah satu langkah yang kita tempuh untuk mengurangi dampak kekeringan adalah menabung air saat musim penghujan dan memanen air saat kemarau. Seperti ini dengan membuat bendungan, wadun dan embung," kata Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, Kamis (18/7).
Ganjar menyebutkan gerakan menabung air ini juga untuk mengurangi banjir saat air berlimpah pada musim penghujan.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air dan Penataan Ruang Provinsi Jawa Tengah Eko Yunanto, menambahkan gerakan menabung air di Jateng terus dilakukan dengan pembangunan infrastruktur bendungan, waduk dan embung yang tersebar di seluruh daerah dalam kurun lima tahun ini.
baca juga: Ban Pecah Tewaskan Lima Penumpang Bus
Pada 2018, lanjut Eko Yunanto, Pemrov Jateng telah membangun 81 embung ditambah bendungan dan waduk yang dibangun oleh pemerintah pusat. Namun jumlah itu masih kurang karena jumlah daerah yang terdampak kekeringan saat kemarau panjang seperti sekarang ini cukup luas. Diprediksi ada 31 daerag rawan kekeringan. Untuk itu Pemprov Jawa Tengah pada tahun ini membangun 11 embung di Kabupaten Demak, Pati, Kendal, Tegal, Wonogiri dan Purbalingga. Selain itu sejumlah waduk dan bendungan juga dibangun di Blora dan beberapa daerah lainya.
"Langkah ini diharapkan bisa mengurangi kekeringan, terutama di daerah langganan kekeringan seperti Wonogiri, Rembang dan Grobogan,"
tambahnya. (OL-3)
"Kami juga sudah mempersiapkan anggaran untuk operasional truk tangki penyuplai air bersih yang jumlahnya ada lima unit dengan kapasitas 5.000 liter dan 4.000 liter,"
AKIBAT tidak turun hujan dan krisis air saluran irigasi, kekeringan lahan sawah di Kabupaten Pidie, Aceh, semakin parah.
Di Desa Ceurih Kupula, Desa Pulo Tunong, Desa Mesjid Reubee dan Desa Geudong, puluhan ha lahan sawah mengering. Lalu tanah bagian lantai rumpun padi pecah-pecah.
SEBANYAK 10,25 hektare lahan pertanian di Tanah Datar terdampak kekeringan, dan 5,25 hektare di antaranya sudah dinyatakan puso atau gagal panen.
SIUMA menggunakan sensor kelembaban tanah berbasis IoT yang terkoneksi langsung ke grup WhatsApp petani, sehingga memungkinkan pengambilan keputusan irigasi secara real time.
PERUBAHAN pola cuaca semakin nyata di Indonesia. Peneliti BRIN Erma Yulihastin, mengungkapkan bahwa musim hujan saat ini tak lagi berjalan secara reguler.
BMKG memperingatkan bahwa cuaca ekstrem masih berpotensi terjadi di sebagian besar wilayah Indonesia, meskipun musim kemarau secara klimatologis telah dimulai.
Di kawasan pegunungan dan dataran tinggi, bahkan pada malam hingga pagi hari suhu udara dapat mencapai di bawah 14 derajat celcius.
Ketidakteraturan atmosfer memicu kemunduran musim kemarau di sebagian besar wilayah Indonesia, memunculkan cuaca ekstrem yang terus berlanjut.
BMKG menegaskan fenomena cuaca dingin di Indonesia bukan disebabkan Aphelion, melainkan Monsun Dingin Australia dan musim kemarau.
Di musim kemarun ini, BPBD mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan tidak membuka kebun dengan cara membakar hutan dan lahan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved