Headline

Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.

Fokus

Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.

240 Ton Beras Mubazir Tersimpan di Gudang Bulog Larantuka

Ferdinandus Rabu
13/7/2019 17:23
240 Ton Beras Mubazir Tersimpan di Gudang Bulog Larantuka
240 Ton Beras Mubazir Tersimpan di Gudang Bulog Larantuka(MI/Ferdinandus Rabu)

SEBANYAK 240 ton beras sejatera (rastra) ditemukan tidak layak konsumsi dan mubazir tersimpan di gudang Bulog Larantuka, Kabupaten Flores Timur (Flotim), Nusa Tenggara Timur.

Ratusan ton beras ini diduga disimpan terlalu lama sehingga mengakibatkan beras mulai membusuk dan turun mutu, sehingga tidak layak lagi dikonsumsi oleh masyarakat.

Kasubdivre Perum Bulog Larantuka Piter Dehan saat ditemui di lokasi gudang, Sabtu (13/7) mengakui telah melaporkan kondisi ini ke kantor pusat dan masih menunggu jawaban dan keputusan dari kantor pusat untuk langkah yang dilakukan terhadap ratusan ton beras yang tidak layak ini.

"Saat ini ada 240 ton beras yang tidak layak konsumsi lagi atau turun mutu. Beras yang tidak layak ini akibat disimpan terlalu lama di dalam gudang. sehingga menurun mutunya dan tidak layak lagi didistribusikan ke warga," ujar Piter.

Diakuinya, ratusan ton beras tidak layak ini memang disimpan lama karena disiapkan hanya untuk bantuan sosial. Sehingga jika tidak ada permohonan bantuan, beras-beras tersebut tetap disimpan dan tidak dapat dimafaatkan untuk urusan yang lain selain untuk bantuan sosial.

Piter juga menyampaikan, ratusan ton beras yang tidak dipakai lagi, tidak berdampak pada sistem distribusi beras ke warga-warga karena ketersediaan beras masih mencukupi hingga Oktober mendatang.

"Distribusi beras tetap lancar pak, artinya ratusan ton beras yang turun mutu ini tidak memengaruhi kuota tetap untuk distribusi ke masyarakat. Untuk Flotim daratan sudah didistribusikan seluruhnya, dan hari ini sebanyak 271 ton akan didistribusikan ke Adonara," ujar dia.

Dia juga memastikan kuota beras masih mencukupi hingga Oktober mendatang karena masih tersimpan sebanyak 1.000 ton rastra di gudang..

Sementara itu terkait proses distribusi rastra, Piter pun menambahkan proses distribusi terus dilakukan untuk memenuhi kebutuhan 14.108 kepala keluarga yang dilakukan melalui jalur darat dan jalur laut.

"Aktivitas bongkar muat untuk distribusi ke sejumlah wilayah terus kami lakukan baik melalui jalur darat maupun jalur laut, karena kondisi geografis wilayah Flotim yang merupakan kepulauan, terdiri dari Pulau Adonara dan Pulau Solor, sehingga kami juga menggunakan kapal laut untuk distrubusi rastra ini," pungkasnya. (X-15)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Henri Siagian
Berita Lainnya