Headline

Presiden Prabowo resmikan 80.000 Koperasi Merah Putih di seluruh Indonesia.

Fokus

Terdapat sejumlah faktor sosiologis yang mendasari aksi tawur.  

Sebanyak 28 Kecamatan di Babel Terancam Krisis Air Bersih

Rendy Ferdiansyah
11/7/2019 14:27
Sebanyak 28 Kecamatan di Babel Terancam Krisis Air Bersih
Untuk mandi dan cuci masyarakat pedesaan di Babel banyak mengandalkan air kolong eks tambang timah.(MI/Rendy Ferdiansyah)

BERDASARKAN kajian risiko musim kemarau tahun yang dilakukan Bencana Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) dilaporkan bahwa sebanyak 28 Kecamatan di Provinsi Bangka Belitung (Babel) berpotensi mengalami kekeringan sehingga terancam krisis air bersih.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bangka Belitung (Babel) Mikron Antariksa mengatakan, sebanyak 28 kecamatan yang berpotensi krisis air di musim kemarau. Daerah yang menghadapi krisis air bersih tersebar di Pangkal Pinang dengan (1 kecamatan), Bangka Barat (4 kecamatan), dan Bangka Tengah (6 kecamatan). Sementara itu, Bangka (8 kecamatan), Belitung (2 kecamatan), Belitung Timur (5 kecamatan), dan Bangka Selatan (2 kecamatan).

"Totalnya terdapat 28 kecamatan sedangkan untuk luas daerah yang berpotensi kekeringan itu dengan luas sekitar  550,741 hektare," kata Mikron di Pangkal Pinang, Babel, Kamis (11/7).

Dari 28 kecamatan tersebut, menurut Mikron, Bangka yang mengalami kekeringan paling luas.

"Untuk jumlah jiwa yang terkena dampak kekeringan ini mencapai 1.024.853 jiwa. Ini kan baru potensinya ancaman kekeringan, berdasarkan kajian ada 1 juta jiwa lebih," jelas Mikron.

Untuk mengantisipasi potensi kekeringan tersebut, pihak Pemerintah Daerah Babel telah berkodinasi dengan pemerintah daerah tingkat kota dan kabupaten dengan melakukan berbagai upaya yakni penyiadaan tangki air, pendalaman sumur bor, dan pemanfaatan air kolong eks tambang timah.

"Kita sudah berkoordinasi dengan pemda-nya masing-masing apakah itu penyediaan tangki air bersih, atau pendalam sumur atau pemanfaatan air kolong eks penambang timah," tutur Mikron.

Selain itu, pihaknya juga meminta BPBD masing-masing kabupaten membantu pasokan air dengan mengirimkan armada mobil tanki air. Dengan pengerahan armada tanki air, berharap kebutuhan air bersih untuk masyarakat bisa dipenuhi. (OL-09)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya