UNIVERSITAS Islam Kalimantan (Uniska) Banjarmasin bekerja sama dengan Kementrian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi RI, membangun Desa Sahabat Sampah di Kalimantan Selatan. Kegiatan pengembangan desa melalui Program Pengembangan Desa Mitra (PPDM) ini memilih desa wisata Lok Baintan dengan memanfaatkan tanaman eceng gondok.
PPDM Uniska Banjarmasin memanfaatkan tanaman enceng gondok untuk dibuat kertas. Eceng gondok merupakan tanaman gulma yang banyak terdapat di perairan sungai di Kalsel. Mujahid Akbar Hayat, Dosen Uniska Banjarmasin mengatakan dipilihnya Lok Baitan sebagai lokasi pemanfaatan limbah eceng gondok dikarenakan, wilayah ini merupakan lokasi objek wisata pasar terapung yang sering di kunjungi wisatawan dalam negeri dan manca negara.
"Kita mencoba memanfaatkan tanaman eceng gondok yang selama ini dianggap sampah menjadi lebih bermanfaat. Masyarakat sekitar kita berdayakan melalui program Desa Sahabat Sampah," ujarnya, Selasa (9/7).
Sementara Mukhlis salah seorang instruktur dari program pengolahan eceng gondok ini menyampaikan bahwa pembuatan limbah eceng gondok menjadi kertas merupakan langkah awal. Ke depannya pihaknya akan mengembangkan limbah eceng gondok ini menjadi produk lebih luas seperti paper bag, kartu nama dan lainnya.
baca juga: KY Pelototi Calon Hakim Ad Hoc Tipikor Berlatar Politikus
Pelaksanaan Desa Sahabat Samoah di Desa Lok Baintan, Kabupaten Banjar ini akan berjalan selama tiga tahun dengan anggaran Rp300 juta. Tokoh masyarakat Lok Baintan, Safriansyah berharap inovasi ini terus berkembang, untuk dapat terus meningkatkan perekonomian warga. (OL-3)