Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Menabung Belasan Tahun, Buruh Kebun Ini Kini Bisa Naik Haji

Kristiadi
07/7/2019 21:20
Menabung Belasan Tahun, Buruh Kebun Ini Kini Bisa Naik Haji
Saefudin dan Hani menunjukkan seragam yang akan digunakannya saat menunaikan ibadah haji nanti(MI/Kristiadi)

NIAT dan keinginan kuat untuk menunaikan ibadah haji yang merupakan panggilan ilahi jadi modal bagi pasangan Saefudin, 56 dan Hani, 70 yang berasal dari Kampung Lengkong, Desa Linggaraja, Kecamatan Sukaraja, Tasikmalaya, Jawa Barat.

Belasan tahun menabung dari penghasilannya yang tak menentu sebagai buruh harian lepas dengan tugas membersihkan rumput dan kebun (ngored jukut), keduanya akan bertolak ke tanah suci pada 19 Juli nanti menunaikan ibadah haji.

Sebagai buruh harian lepas yang penghasilannya tak menentu tiap hari dengan kisaran Rp25 ribu-Rp40 ribu, pasangan yang menempati rumah panggung seluas 5x8 meter itu, tekun menabung untuk menuntaskan niatnya menginjakkan kaki di tanah suci.

"Sudah belasan tahun kami menyisihkan uang hasil upah membersihkan rumput rumah dan kebun ditabung dan sebagian sisanya untuk beli makan. Alhamdulilah pada 2012 ini terkumpul dan sebagian untuk daftar ibadah haji. Akan tetapi, dengan setoran awal waktu itu sebesar Rp 5 juta hingga mendaftar haji melalui KBIH Al-amin Riadhul Janah di Singaparna," katanya, Minggu (7/7).

Baca juga : Berjualan Kerupuk Antar Tri Darini Naik Haji

Saefudin dan Hani yang telah menunggu 7 tahun untuk mendapatkan kepastian berangkat, tergabung dalam kelompok terbang (kloter) 43 dan akan bertolak bersama dengan 172 orang dari KBIH Al-Amin Riadhul Jannah.

Ketekunan Saefuddin dan Hani menabung untuk bisa melihat ka'bah secara langsung itu pun dikagumi kerabat dan tetangganya. Kehidupan Saefuddin yang terbilang "pas-pasan" ternyata mampu membawanya ke tanah suci.

"Kami masyarakat disini mengaku bangga dan ini harus menjadi motivasi bagi semua warga. Jika ibadah haji itu tidak harus menunggu dulu kaya, karena orang kaya belum tentu mereka mampu. Dengan keinginan dan niat yang kuat seperti mang Ujang dan Ma Hani, Insyalloh keduanya bisa menunaikan rukun Islam yang kelima," ujar, tokoh masyarakat, AJ Toharudin.

Sementara, Staf kantor KBIH Al-Amin Riadhul Janah, Feri Rahman mengatakan, pasangan Saefuddin dan Hani yang datang ketempatnya 7 tahun lalu, sebenarnya membawa uang yang belum cukup untuk mendaftar, Namun, pihaknya punya mekanisme dana talangan untuk membantu jemaah yang kurang mampu mewujudkan mimpi berhaji ke tanah suci.

"Karena setelah saya melakukan verifikasi ke lapangan, pasangan ini memang layak dibantu dan alhamdulilah kita adanya program dana talangam sebagai tambahan mendaftar terutama untuk mereka yang membutuhkannya. Akan tetapi, setelah itu, Saefudin sering kali datang setiap bulannya ke KBIH hanya untuk sekedar mencicil biaya kekurangan berangkat naik haji meski jaraknya cukup jauh hingga puluhan kilometer tidak membuatnya patah semangat, hingga KBIH melakukan sistem jemput bola ke rumah Saefudin untuk meringankan caranya mencicil biaya ibadah haji," tandasnya. (OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya