Headline
Pengibaran bendera One Piece sebagai bagian dari kreativitas.
Pengibaran bendera One Piece sebagai bagian dari kreativitas.
NIAT dan keinginan kuat untuk menunaikan ibadah haji yang merupakan panggilan ilahi jadi modal bagi pasangan Saefudin, 56 dan Hani, 70 yang berasal dari Kampung Lengkong, Desa Linggaraja, Kecamatan Sukaraja, Tasikmalaya, Jawa Barat.
Belasan tahun menabung dari penghasilannya yang tak menentu sebagai buruh harian lepas dengan tugas membersihkan rumput dan kebun (ngored jukut), keduanya akan bertolak ke tanah suci pada 19 Juli nanti menunaikan ibadah haji.
Sebagai buruh harian lepas yang penghasilannya tak menentu tiap hari dengan kisaran Rp25 ribu-Rp40 ribu, pasangan yang menempati rumah panggung seluas 5x8 meter itu, tekun menabung untuk menuntaskan niatnya menginjakkan kaki di tanah suci.
"Sudah belasan tahun kami menyisihkan uang hasil upah membersihkan rumput rumah dan kebun ditabung dan sebagian sisanya untuk beli makan. Alhamdulilah pada 2012 ini terkumpul dan sebagian untuk daftar ibadah haji. Akan tetapi, dengan setoran awal waktu itu sebesar Rp 5 juta hingga mendaftar haji melalui KBIH Al-amin Riadhul Janah di Singaparna," katanya, Minggu (7/7).
Baca juga : Berjualan Kerupuk Antar Tri Darini Naik Haji
Saefudin dan Hani yang telah menunggu 7 tahun untuk mendapatkan kepastian berangkat, tergabung dalam kelompok terbang (kloter) 43 dan akan bertolak bersama dengan 172 orang dari KBIH Al-Amin Riadhul Jannah.
Ketekunan Saefuddin dan Hani menabung untuk bisa melihat ka'bah secara langsung itu pun dikagumi kerabat dan tetangganya. Kehidupan Saefuddin yang terbilang "pas-pasan" ternyata mampu membawanya ke tanah suci.
"Kami masyarakat disini mengaku bangga dan ini harus menjadi motivasi bagi semua warga. Jika ibadah haji itu tidak harus menunggu dulu kaya, karena orang kaya belum tentu mereka mampu. Dengan keinginan dan niat yang kuat seperti mang Ujang dan Ma Hani, Insyalloh keduanya bisa menunaikan rukun Islam yang kelima," ujar, tokoh masyarakat, AJ Toharudin.
Sementara, Staf kantor KBIH Al-Amin Riadhul Janah, Feri Rahman mengatakan, pasangan Saefuddin dan Hani yang datang ketempatnya 7 tahun lalu, sebenarnya membawa uang yang belum cukup untuk mendaftar, Namun, pihaknya punya mekanisme dana talangan untuk membantu jemaah yang kurang mampu mewujudkan mimpi berhaji ke tanah suci.
"Karena setelah saya melakukan verifikasi ke lapangan, pasangan ini memang layak dibantu dan alhamdulilah kita adanya program dana talangam sebagai tambahan mendaftar terutama untuk mereka yang membutuhkannya. Akan tetapi, setelah itu, Saefudin sering kali datang setiap bulannya ke KBIH hanya untuk sekedar mencicil biaya kekurangan berangkat naik haji meski jaraknya cukup jauh hingga puluhan kilometer tidak membuatnya patah semangat, hingga KBIH melakukan sistem jemput bola ke rumah Saefudin untuk meringankan caranya mencicil biaya ibadah haji," tandasnya. (OL-7)
WAKIL Menteri Agama Romo Muhammad Syafii menyatakan bahwa Kementerian Agama (Kemenag) sudah tidak lagi mengurus haji dan akan lebih fokus pada layanan keagamaan serta pendidikan agama.
Universitas Yarsi siap untuk berkolaborasi memberikan edukasi kesehatan calon jamaah haji jika dilibatkan oleh pemerintah melalui Badan Penyelenggara Haji (BP Haji).
Sejumlah hal krusial seperti akomodasi, transportasi udara, dan pelunasan biaya haji sudah mulai disiapkan sejak Agustus hingga September.
AMPHURI juga mendorong DPR dalam pembahasan RUU perubahan UU tersebut agar memperhatikan keberlangsungan usaha PPIU dan PIHK.
Tugas utama KBIHU bukan mengurus layanan teknis seperti hotel, katering, atau transportasi, melainkan fokus pada aspek substansial ibadah.
Hal itu terjadi karena pemerintah Indonesia melaporkan adanya kasus Vaksin Derived Polio Virus (VDPV).
BANK bjb kembali menunjukkan kinerja solid pada kuartal II Tahun 2025.
Jelajahi 10 destinasi wisata terbaik di Jl Braga Bandung, dari kafe klasik hingga museum bersejarah. Liburan tak terlupakan menanti!
Penambahan rombel ini, dilakukan karena terdapat sekitar 197.000 anak di Jabar yang berpotensi tidak melanjutkan atau putus sekolah.
Eliminasi TBC memerlukan kekompakan dan sinergi lintas sektor.
Gubernur Jabar Dedi Mulyadi, mengungkapkan hanya ada 384 kelas sekolah tingkat SMA/SMK yang akan diisi rombongan belajar (rombel) 38 sampai 50 siswa dari 801 kelas.
Festival Kerukunan di Desa Pabuaran, Kerukunan bukan Proyek Elite
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved