Headline

Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.

Fokus

Sejumlah negara berhasil capai kesepakatan baru

Embun Beku Terus Muncul di Dataran Tinggi Dieng

Liliek Dharmawan
23/6/2019 15:45
Embun Beku Terus Muncul di Dataran Tinggi Dieng
Ilustrasi(MI/Liliek Dharmawan )

DALAM beberapa hari terakhir, bun upas atau embun beku terjadi di kawasan Candi Dieng di Banjarnegara, Jawa Tengah (Jateng). Embun beku biasa terjadi setiap tahun ketika suhu dingin terjadi di kawasan dengan ketinggian di atas 2.000 meter di atas permukaan laut (mdpl) tersebut. Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelola Obyek Wisata Dieng, Aryadi
Darwanto mengungkapkan dalam dua hari terakhir yakni pada Jumat-Minggu (21-23/6), bun upas kembali muncul. Lokasinya berada di sekitar kawasan Candi Arjuna.

"Kemunculan embun beku akibat suhu di tanah kurang dari 0 derajat Celcius. Saya mengukur dengan termometer," jelas Aryadi pada Minggu (23/6).

Ia mengatakan bun upas pada Sabtu (22/6) lebih tebal jika dibandingkan pada Minggu. Hanya saja secara umum, bun upas masih tergolong tipis.

"Bagi wisatawan, tentu akan menarik karena ada sisi lain di Dieng. Namun, untuk petani kentang agak khawatir karena dapat berdampak pada tanaman kentang," ujarnya.

Sementara Kepala Desa Dieng Kulon Slamet Budiono mengatakan kalau bun upas masih tergolong tipis, karena baru di sekitar kawasan candi.

"Karena masih tipis dan belum sampai ke tanaman kentang, maka tidak mempengaruhi tanaman kentang. Mudah-mudahan tidak tebal dan meluas, sehingga tanaman kentang masih tetap hidup," katanya.

Embun beku atau frost memang dimungkinkan terjadi karena suhu di bawah titik beku.

baca juga: Kementan Tetap Fokus Swasembada Bawang Putih

"Biasanya suhu permukaan tanah lebih rendah dan bisa di bawah titik beku. Kalau itu terjadi, maka muncullan bun upas atau frost. Umumnya terjadi pada puncak musim kemarau. Kalau sekarang barangkali relatif tipis dan terbatas," kata Kepala Stasiun Geofisika BMKG Banjarnegara Setyoajie Prayoedhie.

Karena itulah, ia berharap petani tetap waspada terhadap kemungkinan kemunculan embun beku terutama kalau nanti memasuki puncak kemarau. (OL-3)

 

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya