Headline

Pengibaran bendera One Piece sebagai bagian dari kreativitas.

Fokus

Isu parkir berkaitan dengan lalu lintas dan ketertiban kota.

Musim Kemarau, Hama Ancam Pertanian di Lembang

Depi Gunawan
11/6/2019 19:45
Musim Kemarau, Hama Ancam Pertanian di Lembang
pertanian lembang(ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/aww.)

CUACA panas mulai dirasakan sejak beberapa pekan terakhir di Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat. Instensitas hujan yang sudah mulai berkurang membuat para petani khawatir.

Pasalnya, musim kemarau akan sangat berdampak pada sektor pertanian, khususnya tanaman lettuce (selada) yang membutuhkan banyak air. Selain menghambat pertumbuhan, juga bisa menyebabkan munculnya hama tanaman.

Yayan, salah seorang petani di Lembang mengakui, musim kemarau adalah masa yang cukup sulit bagi petani karena kebutuhan pengairan meningkat tiga kali lipat dibanding musim hujan.

"Kalau musim hujan paling hanya sekali penyiraman, tapi di musim kemarau bisa tiga kali soalnya tanaman cepat kering karena terkena sinar matahari langsung," katanya, Selasa (11/6).

Kalaupun ada sungai yang memiliki mata air, menurut dia, volume debitnya tidak sebanding dengan kebutuhan masyarakat untuk menanam bermacam jenis tanaman.

Untuk menyiasati hal tersebut, Yayan bersama petani lainnya harus mengeluarkan biaya ekstra dengan menyewa pompa air. "Soalnya, jarak sumber air dengan lahan pertanian cukup jauh. Kalau diambil secara manual akan menyita waktu dan tenaga," tuturnya.

Dia menjelaskan, sejak sebulan lalu para petani sudah menanam lettuce dan dua minggu ke depan siap dipanen. Namun, jika hama menyerang maka dipastikan tanaman akan rusak sehingga berdampak terhadap harga jual di pasaran.

Baca juga: BMKG Sebut Wilayah Sumsel Masuk Musim Kemarau

Sementara Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bandung mengungkapkan, saat ini musim kemarau hampir merata terjadi di seluruh daerah di Jawa Barat.

"Secara umum, kondisi cuaca setiap hari di wilayah Bandung dan sekitarnya hingga sepekan ke depan adalah cerah hingga cerah berawan," ungkap Kepala BMKG Bandung Tony Agus Wijaya.

Meski demikian, lanjut dia, potensi turun hujan yang disertai petir dan angin kencang diprediksi tetap bisa terjadi pada sore hari di sebagian
wilayah Bogor, Sukabumi, Bandung, dan Cianjur.

Untuk suhu udara di wilayah Bandung Raya rata-rata maksimum mencapai 30,4 derajat celcius dan minimum di angka 18,2 derajat Celcius.

Sedangkan puncak musim kemarau tahun ini akan terjadi pada Agustus hingga September. Tony mengimbau masyarakat waspada terhadap dampak musim kemarau. Terlebih di daerah yang rentan mengalami kekeringan, kebakaran lahan dan hutan.

"Masyarakat juga diminta waspada akan adanya krisis ketersediaan air bersih," lanjut Tony. (OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Budi Ernanto
Berita Lainnya