Headline

RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian

Fokus

Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.

Tidak Laku, Cabai Mahal Akhirnya Membusuk

Depi Gunawan
04/6/2019 13:23
Tidak Laku, Cabai Mahal Akhirnya Membusuk
Mahalnya harga cabai menyebabkan para pedagang merugi karena cabai jadi busuk.(MI/Puji Santosa )

SEHARI jelang lebaran, harga komoditas cabai di Pasar Atas Kota Cimahi dijual Rp100 ribu per kg. Jarang ada pembeli, akibatnya para pedagang merugi karena cabai jadi busuk. Nining, 60, salah seorang pedagang mengungkapkan, sejak empat hari terakhir harga cabai mengalami kenaikan signifikan. Paling mencolok cabai tanjung dari Rp28 ribu menjadi Rp100 ribu per kilogram.

"Kemudian harga cabai keriting dari Rp24 ribu menjadi Rp80 ribu. Harga-harga sering naik tiap jelang lebaran, wortel yang normalnya Rp8.000 kini juga naik menjadi Rp14 ribu," katanya, Selasa (4/6)

Menurut Nining, stok cabai di kiosnya diperoleh dari pedagang besar di pasar induk Caringin Bandung. Dari pasar Caringin, kata dia, harga cabai sudah naik, maka otomatis dirinya mesti menyesuaikan harga agar tidak merugi.

"Dari pasar induk sudah naik. Karena harganya mahal, banyak konsumen yang tidak jadi membeli cabai tanjung," bebernya.

Dari 10 kilogram stok cabai yang disediakan, Nining mengaku yang sudah terjual belum setengahnya akibat harga yang terlampau mahal.

baca juga: Pelaku Bom Kartasura Terpapar Paham ISIS

"Kalau enggak terjual akhirnya busuk. Kalau sudah busuk ya dibuang saja," lanjutnya.

Walaupun mahal, masyarakat tetap memaksakan membeli cabai meski jumlah porsi pembeliannya dikurangi.

"Sangat memberatkan, apalagi masih ada kebutuhan pokok lain yang belum dibeli. Tapi mau gimana lagi, saya tetap harus membeli cabai meski hanya sedikit," ungkap Ari, seorang konsumen. (OL-3)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya