Headline
Senjata ketiga pemerataan kesejahteraan diluncurkan.
Tarif impor 19% membuat harga barang Indonesia jadi lebih mahal di AS.
BULOG Divre Bengkulu telah menyiapkan 20 ton daging beku menjelang Lebaran 1440 Hijriah. Kepala Bidang Pengadaan Operasional dan Layanan Publik Bulog Divre Bengkulu, Ajeng Triwardani memastikan stok daging di gudang Bulog untuk memenuhi kebutuhan daging menjelang Lebaran.
"Bulog terus menyiasati kenaikan harga daging di pasaran menjelang Lebaran dan melakukan operasi pasar setidaknya dua kali dalam satu minggu. Yakni Sabtu dan Minggu," kata Ajeng, Senin (13/5).
Biasanya, lanjut dia, daging beku terjual sebanyak dua ton selama Ramadan dan tiga sampai empat ton menjelang Lebaran. Bulog Bengkulu terus memantau agar ketrsediaan daging di gudang tidak putus apalagi menjelang Lebaran. Jika stok digudang habis, maka Bulog Bengkulu, akan meminta pengiriman lagi dari Bulog Divre DKI Jakarta.
baca juga: Pemerintah Jamin Stok Daging dan Telur Aman Selama Ramadan
"Daging kerbau diimpor dari India dijual tetap dengan harga Rp80 ribu per kilogramnya. Harga tersebut sesuai dengan ketentuan Kementerian Perdagangan," imbuhnya. (OL-3)
BEEF saat ini bekerja sama dengan ID Food dalam memenuhi persediaan daging hingga akhir 2025.
Nah, berikut alasan daging babi lebih murah daripada daging sapi.
Harga daging sapi masih kisaran Rp115 ribu dan daging ayam yang bertahan pada harga Rp34 ribu per kg.
Sosialisasi agar warga berbelanja sesuai kebutuhan akan terus dilakukan, sehingga harga tidak melonjak.
ANGGOTA Komisi VI DPR RI Amin AK menyoroti rencana pemerintah yang terus memberlakukan kebijakan impor guna mencukupi kebutuhan daging dalam negeri. Menurutnya, penghitungan neraca daging
Menurut angka resmi, tingkat inflasi Turki melonjak hingga 67% pada Februari. Lonjakan tersebut terutama terjadi pada produk makanan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved