Headline

RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian

Fokus

Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.

Harga Pangan di Surakarta Terkendali

Ferdinand
07/5/2019 12:11
Harga Pangan di Surakarta Terkendali
Harga bahan pangan di pasar tradisional di Kota Surakarta, Jawa Tengah pada wal Ramadan relatif terkendali.(Antara )


HARGA bahan pangan di pasar tradisional di Kota Surakarta, Jawa Tengah pada wal Ramadan relatif terkendali. Meski ada kenaikan, harga bahan pangan masih dalam batas wajar.

Kepala Dinas Perdagangan Kota Surakarta, Subagiyo menyampaikan hal itu setelah sidak stok dan harga kebutuhan strategis bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) di Pasar Gede, Selasa (7/5).

"Yang masih belum stabil cuma bawang putih dan cabai. Tapi untuk bawang putih ini sudah berangsur turun, tadinya kan Rp70 ribu/kg sekarang sudah Rp65 ribu/kg," kata Subagiyo. 

Gejolak harga itu hanya terjadi pada bawang putih jenis kating. Sedangkan untuk jenis sinchu dan honam harganya tidak banyak berubah. Yakni masih diangka Rp30 ribu/kg.

Artinya, masalah bawang putih ini sebetulnya tidak terlalu mengkhawatirkan. Sebab, masyarakat masih memiliki pilihan, tinggal mau membeli yang mana.

"Kalau mau yang murah ya pakai saja yang sinchu dan honam," kata Subagiyo.

baca juga: DKI Kerja Sama dengan Importir untuk Jaga Stok Bawang Putih

Sementara untuk cabai, kenaikan terjadi pada jenis cabai rawit hijau, rawit merah, dan cabai merah keriting. Cabai rawit hijau dari Rp22 ribu/kg naik menjadi Rp28 ribu/kg, cabai rawit merah dari Rp20 ribu menjadi Rp25 ribu/kg, dan cabai merah keriting yang sebelumnya Rp18 ribu menjadi Rp25 ribu/kg.

"Naiknya sejak dua hari terakhir, dikarenakan barangnya agak susah," kata Sarmini, salah satu pedagang cabai di pasar itu.

Berangkat dari hasil pemantauan hari itu, Subagyo menilai belum perlu digelar Pasar Mirunggan. Pasar tersebut hanya dilakukan ketika ketersediaan dan kenaikan harga barang dinilai sudah tidak rasional.

Namun demikian, Pemeritah Kota Surakarta tetap akan melakukan upaya-upaya untuk menekan harga supaya lebih terjangkau oleh masyarakat. Yaitu, dengan menggelar pasar murah selama empat hari di setiap kecamatan.

"Mulai besok, bukan hanya sehari tapi empat hari (pasar murah)," kata Wakil Wali Kota Surakarta, Ahmad Purnomo. (OL-3)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik