Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Dua Terdakwa Pembakar Sekeluarga di Makassar Divonis Mati

Lina Herlina
11/4/2019 18:47
Dua Terdakwa Pembakar Sekeluarga di Makassar Divonis Mati
Dua terdakwa pembunuh sekeluarga di Makassar saat menjalani sidang vonis, Kamis (11/4).(Media Indonesia)

DUA terdakwa pembakar satu keluarga di Jalan Tinumbu, Kecamatan Tallo, Kota Makassar, M Ilham alias Ilo dan Sulkifli Amir alias Ramma dijatuhi hukuman mati oleh majelis hakim Pengadilan Negeri Makassar, Kamis (11/4).

Vonis hukuman mati diberikan lantaran keduanya dinyatakan terbukti melakukan pembunuhan berencana terhadap enam orang yang masih satu keluarga dengan cara membakar rumah milik korban.

Hakim dalam pertimbangannya menyatakan, perbuatan terdakwa menimbulkan kerugian dengan menghilangkan enam nyawa sekaligus. Bahkan kedua terdakwa, pernah terlibat dalam perbuatan pidana lain di luar perkara yang saat ini menjeratnya.

Enam orang yang meninggal karena terbakar itu, yaitu Haji Sanusi, 70, Hajjah Bondeng, 60, Hajjah Musdalifa, 40, Namira Ramadina, 21, Muhammad Fahri, 25 dan Ijas 5, yang merupakan kakek, nenek, tante, keponakan, dan cucu.

"Terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan dan turut serta secara bersama-sama, melakukan perbuatan pelanggaran pidana," sebut Supriyadi, Ketua Majelis Hakim, saat membacakan amar putusannya.

Baca juga: Napi Pembakar Satu Keluarga Tewas dalam Ruang Isolasi Lapas Makassar

Dalam putusan itu Hakim menerapkan pasal 340 KUHP juncto pasal 55 ayat 1 ke 1 KUHP. Dakwaan itu sebagai tambahan dari pasal pasal 170 ayat 1 dan 2, pasal 351 ayat 2 juncto, pasal 333 ayat 1 dan 2 KUHP.

"Dengan ini memutuskan, terdakwa M Ilham alias Ilo dan Sulkifli Amir alias Ramma divonis hukuman mati," tegas Supriyadi.

Kedua terdakwa pun hanya bisa menangis mendengar putusan hakim terhadapnya. Keduanya tertunduk lesu, dan sesekali mengusap air mata di hadapan hakim.

Keduanya pun diberi waktu selama seminggu untuk mengajukan banding. "Masih ada waktu selama tujuh hari ke depan. Silakan, terdakwa apakah akan mengajukan banding atas vonis atau menerima," tutup Supriyadi. (X-15)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Henri Siagian
Berita Lainnya