Headline

Pemilu 1977 dan 1999 digelar di luar aturan 5 tahunan.

Fokus

Bank Dunia dan IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini di angka 4,7%.

Kopi Khas NTT Dipamerkan di Kupang

Palce Amalo
31/3/2019 22:20
Kopi Khas NTT Dipamerkan di Kupang
Seorang petugas merapikan kopi dalam Festival Kopi khas Nusa Tenggara Timur (NTT) yang berlangsung di Kupang, Sabtu (30/3) malam.(Palce Amalo/MI)

ANEKA cita rasa kopi khas Nusa Tenggara Timur (NTT) dipamerkan dalam festival kopi yang berlangsung di Kupang, Sabtu (30/3) sampai Minggu (31/3).

Lima kopi khas itu, ialah Manggarai, Bajawa, Timor, Flores Timur, dan Lembata. Festival kopi diprakarsai manajemen Hotel Aston Kupang bersama Dinas Pertanian NTT, dinas pertanian kabupaten, serta usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

Festival kopi tersebut bertujuan mengangkat kembali khas kopi NTT sehingga kian dikenal di daerah. Bahkan, Kopi Manggarai misalnya pernah mendapat predikat sebagai kopi terbaik dunia di Prancis.

"Anehnya kita di NTT ini, ketika orang bertamu disuguhkan kopi lain yang bukan kopi asli NTT. Itu kan aneh," kata Gubernur NTT Viktor Laiskodat saat menyampaikan sambutan pada acara festival kopi tersebut.

Viktor mengatakan warga NTT harus bangga karena memiliki kopi dengan cita rasa yang khas. Untuk itu, pemerintah mulai mendorong hotel-hotel berbintang maupun cafe di Kota Kupang dan kota-kota kabupaten hanya menyiapkan kopi asli NTT, termasuk instansi pemerintah.

"Kita harus bangga bahwa kopi kita itu mempunyai cita rasa yang sangat luar biasa. Kebijakan ini juga berlaku bagi seluruh instansi pemerintah. Intinya tidak boleh menyiapkan kopi yang bukan kopi asli NTT," ujarnya.

Baca juga: Seruput Kopi Artisan

Selain itu, maskapai penerbangan yang terbang dari NTT juga didorong menyiapkan kopi khas NTT. Menurut Laiskodat, saat ini pasar terbesar kopi ada di seluruh pulau. Karena itu, salah satu kebijakan yang didorong ialah membangun kafe penjulaan kopi di berbagai lokasi strategis.

"Kita banyakin tempat jualan kopi, mesinnya kita siapkan dan mendorong UMKM," ujarnya.

Sementara itu, pengusaha kopi asal Labuan Bajo, Manggarai Barat, Werry yang memamerkan kopi Flores merek La Bajo menyebutkan permintaan kopi Manggarai cukup tinggi. "Produksi dan penjualan setiap bulan mencapai 1,5 ton sampai dua ton," katanya.

Selan Labuan Bajo, kopi La Bajo dalam kemasan sudah dijual di hotel-hotel berbintang di LabuanBajo, serta supermarket dan kafe di Kota Kupang. Sedangkan biji kopi dipasok ke sejumlah eksportir di Surabaya, Jawa Timur, dan juga ke sejumlah pabrik kopi. Kopi La Bajo juga bisa dibeli sebagai oleh-oleh dengan kemasan 100 gram maupun 250 gram.

"Harapan saya, hotel-hotel berbintang di Kupang mulai melirik kopi lokal," ujarnya.

General Manager Aston Hotel Kupang dan Convention Center Deddy Thalib mengatakan pasca festival kopi, pihaknya langsung menetapkan Leet Sky di lantai 18 hotel tersebut sebagai tempat para tamu dan warga Kota Kupang menikmati kopi. Deddy mengatakan banyak pengusaha telah menawarkan diri untuk memamerkan kopinya di festival tersebut, namun hanya terpilih lima lantaran keterbatasan tempat. (OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Budi Ernanto
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik