Headline
Pansus belum pastikan potensi pemakzulan bupati.
PEMERINTAH Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) terus berupaya meningkatkan kesejahteraan petani kopi di wilayah itu, salah satunya melalui Festival Kopi Lembah Colol (KLC).
Manggarai Timur memiliki banyak kawasan penghasil kopi terbaik, salah satunya kawasan Lembah Colol, Kecamatan Lambaleda Timur.
Kawasan Colol dikenal sebagai salah daerah penghasil kopi terbaik di nusantara, bahkan sejak jaman kolonial.
Baca juga : El Nino Bisa Rusak Industri Kopi di Sumut
Ketua Penyelenggara Festival KLC, Rofinus Hibur Hijau, mengatakan Festival KLC digelar untuk membangkitkan ekonomi petani kopi dan pelaku usaha agrowisata di kawasan Colol.
"Kawasan lembah Colol merupakan daerah penghasilan kopi terbanyak dan terbaik di Manggarai Timur dan Festival Kopi Lembah Colol bertujuan membangkitkan ekonomi petani" jelas Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Manggarai Timur ini, pada acara pembukaan Festival KLC, Rabu (14/6).
Baca juga : Budaya Ngopi Indonesia
Bupati Manggarai Timur, Andreas Agas mengatakan Festival Kopi Lembah Colol merupakan sarana pertemuan yang strategis untuk para pecinta kopi, petani kopi, pedagang, LSM dan pemerintah untuk berbagi informasi tentang kopi dan semua hal strategis terkait kopi.
"Anda sedang berada di tempat yang tepat; karena saat ini anda sekalian sedang berada di Lembah Colol; surganya kopi dunia. Tempat dimana Kopi terbaik dihasilkan" ujar Bupati Agas.
Bupati Andreas Agar menegaskan, Kawasan Lembah Colol akan dikembangkan menjadi destinasi wisata baru di Kawasan Manggarai Timur dengan kopi sebagai jualan utama.
"Kita mengajak kopi colol ke ruang pariwisata, itu semata-mata karena kita menyadari bahwa kopi harus punya nilai tambah, dari sekedar bulir kopi, dari sekedar tepung kopi" ungkapnya.
Agas menegaskan destinasi pariwisata colol akan menawarkan cita rasa pariwisata dari tradisi kopi. Karena itu, Agas mengajak warganya untuk mempertahankan tradisi-budaya, merawat alam serta meningkatkan hospitality.
Sementara itu, Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores, Shana Fatina mengatakan, pelaksanaan Festival Lembah Colol berdampak secara ekonomi kepada masyarakat.
"Kami akan melihat dan mengevaluasi, event ini dilakukan tidak hanya untuk senang-senang, tapi sejauh mana manfaatnya dengan bertanya lebih dalam seperti bagaimana kunjungan, berapa penjualan produk UMKM, siapa saja yang datang, apakah hanya masyarakat atau wisatawan," katanya.
Shana menuturkan, masyarakat diharapkan memberikan informasi yang lengkap usai kegiatan, sehingga dapat mengukur sejauh mana dampak penyelenggaraan event.
"Sehingga, dapat kita ukur kegunaan event ini bukan hanya untuk mendorong pariwisata tapi juga ekonomi masyarakat," tegasnya.
Festival KLC berlangsung 13 sampai 15 Juni 2023, berpusat di lapangan biting, Desa Ulu Wae. Festival KLC menghadirkan puluhan pelaku UMKM, dan pegiat ekraf dibidang pengolahan kopi. Festival KLC didukung oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif melalui Badan Pelaksana Otorita Pariwisata Labuan Bajo Flores (BPOPLBF). (Z-4)
Kopi merupakan salah satu minuman paling populer di dunia, dikenal karena cita rasanya yang khas serta kandungan kafein yang memberi efek menyegarkan dan meningkatkan fokus.
Tiongkok justru bergerak cepat dengan membuka pasarnya bagi kopi Brasil, menyusul kenaikan bea masuk 50% oleh Donald Trump.
Manfaat dari pengukuran SROI pada pemberdayaan petani Kopi Langit Bali yakni untuk mengukur dampak sosial, ekonomi, dan lingkungan dari program pemberdayaan petani kopi.
PT Global Inovasi Maju (GIM), bagian dari Farmaklik Group, melepas ekspor kopi robusta Rejang Lebong ke pasar internasional.
Di tengah gejolak harga dan tekanan global, negara produsen yang mampu menghadirkan kualitas, cerita dan keberlanjutan akan tetap relevan di pasar dunia.
Sebanyak 54 ton kopi asal Kabupaten Subang, Jawa Barat, resmi diekspor ke Tiongkok melalui skema Sistem Resi Gudang (SRG),
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved