Headline
Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.
Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.
KAWASAN Obyek Wisata Tukad Bindu terus berkembang sebagai wahana edukasi lingkungan di Kota Denpasar. Beragam perlengkapan turut tersedia, utamanya untuk mendukung pengembangan sektor pendidikan serta kemanfaatan bagi masyarakat dan lingkungan.
Setelah sebelumnya memiliki Laboratorium Pertanian atas kerja sama dengan Universitas Mahasaraswati Denpasar, kini, Tukad Bindu dilengkapi wahana edukasi Energi Baru Terbarukan (EBT) berupa Pembangkit Listrik Tenaga Hidro Mikro (PLTHM) yang telah diresmikan bertepatan dengan HUT ke-2 Tukad Bindu, Sabtu (23/3).
Pembina Yayasan Tukad Bindu, IB Rai Adnyana saat dikonfirmasi membenarkan telah diresmikannya PLTHM tersebut beberapa hari lalu.
Ia menjelaskan, Tukad Bindu secara berkelanjutan tersus berinovasi. Kawasan itu tidak hanya menjadi sebuah destinasi wisata baru perkotaan, melainkan dapat menjadi kawasan terpadu untuk mendukung sektor pendidikan dan penelitian.
“Kawasan Tukad Bindu kedepan diharapkan dapat menjadi kawasan terpadu dalam mendukung kemajuan dunia pendidikan, khususnya laboratorium penelitian,” jelasnya, Senin (25/3).
Baca juga: Bandara Ngurah Rai Ungkap Kronologi Penyelundupan Orang Utan
PLTHM ini merupakan hasil kerja sama antara Yayasan Tukad Bindu bersama Politeknik Negeri Bali dalam pengembangan dunia pendidikan. PLTHM ini diberi nama HENI Mikro yang merupakan singkatan dari Harmoni Energi Nusantara Indonesia sebagai implementasi dari konsep pembangunan berbasis Tri Hita Karana.
“Untuk selanjutnya ke depan akan dijadikan Laboratorium Lapangan bagi mahasiswa Polikteknik Negeri Bali dan menjadi PLTHM pertama di Denpasar,” ujarnya.
Adapun PLTHM dengan satu unit kincir angin yang dikerjakan tenaga lokal Bali ini merupakan sebuah inovasi guna mendukung pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT) yang merupakan program pemerintah pusat.
PLTHM itu memiliki kapasitas yang mencapai 7.500 Watt atau setara dengan 7,5 KVA ini sudah melebihi kebutuhan di kawasan Tukad Bindu.
“Inovasi ini tidak memerlukan bahan bakar, hanya perawatan ringan, dan mampu menyediakan energi baru terbarukan sebagai wahana edukasi bagi masyarakat dalam hal energi ramah lingkungan,” ujarnya.
Ke depannya, pihaknya akan terus melaksanakan pembaharuan dalam hal pengembangan EBT, sehingga kebutuhan energi listrik dapat berlangsung selamanya namun tetap mengedepankan energi ramah lingkungan.
“Dengan inovasi ini kami ingin menggugah generasi muda untuk aktif berinovasi untuk memanfaatkan potensi alam yang ramah lingkungan tepat guna,” paparnya.
Kepala Dusun Banjar Ujung Kesiman, I Gusti Agung Ari Rai Temaja sangat mengapresiasi inovasi energi baru terbarukan berupa PLTHM ini. Ke depanya diharapkan dapat terus berkembang dan memberikan ketersediaan listrik sepanjang masa bagi masyarakat dengan tetap mengedepankan energi ramah lingkungan. Sehingga kemandirian listrik dapat diciptakan selain sebagai laboratorium pengembangan EBT di Kota Denpasar.
“Kami sangat menyambut baik inovasi PLTHM ini sebagai wahana edukasi kepada masyarakat tentang Energi Baru Terbarukan untuk mendukung program pemerintah pusat dalam menciptakan energi ramah lingkungan, uatamanya kemandirian enegeri listrik,” pungkasnya. (OL-2)
Masyarakat di sekitar wilayah jaringan diajak aktif peduli lingkungan melalui program tukar sampah dengan internet.
Bila PLN ingin memberikan diskon tarif ke masyarakat lagi, sebaiknya dilakukan justru pada saat puncak penggunaan terjadi. Misalnya mulai dari sebelum ramadan hingga lebaran usai.
Bila PLN ingin memberikan diskon tarif ke masyarakat lagi, sebaiknya dilakukan justru pada saat puncak penggunaan terjadi. Misalnya mulai dari sebelum ramadan hingga lebaran usai.
GUBERNUR Sumsel Herman Deru melakukan penyalaan sambungan listrik untuk lima desa di Kecamatan Keluang, Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), Selasa (15/4) siang.
Penting sinergi dan kolaborasi guna mendukung cita-cita swasembada energi yang telah dicanangkan pemerintah. Ini membuka peluang usaha baru demi kemajuan sektor ketenagalistrikan.
Diharapkan agar peraturan presiden (perpres) yang mengatur tipping fee dan insinerator segera diterbitkan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved