Headline

Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.

Fokus

Tiga sumber banjir Jakarta, yaitu kiriman air, curah hujan, dan rob.

Upah Kecil, Banyak petugas Sorlip Mengundurkan Diri

Kristiadi
14/3/2019 21:37
Upah Kecil,  Banyak petugas Sorlip Mengundurkan Diri
(Supardji Rasban )

KECILNYA upah yang diterima oleh petugas penyortiran dan pelipatan surat suara Pemilu 2019 menyebabkan sejumlah petugas sorlip surat suara Pemilu 2019 di Kabupaten Garut mengundurkan diri.

Salah seornag petugas sorlip HS, 35 mengungkapkan, pengunduran diri masaal itu disebabkan upah yang terlalu kecil dan tidak sesuai dengan yang dijanjikan.

"Memang sebelumnya, kami memang tidak mendapatkan penjelasan jika petugas hanya akan mendapatkan upah sebesar Rp 75dari setiap penyortiran dan pelipatan surat suara, dan sebelumnya mendengar semuanya akan menerima minimal Rp100 setiap lembar. Atas adanya pembayaran kecil semuanya kecewa dan akhirnya banyak petugas mengundurkan diri dari penyortiran dengan mencapai jumlah 60 % dan petugas lain memilih meneruskan " katanya, Kamis (14/3).

Sekretaris Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Garut Ayi Dudi Supriadi membenarkan perihal pengunduran diri masal petugas sorlip tersebut. Meski demikian, ia memastikan hal itu tidak akan mengganggu proses penyortiran dan pelipatan surat suara.

Baca juga : KPU Bantah Ada Kesalahan di Surat Suara Model Braille

Ayi mengungkapkan, keputusan pengunduran diri sejumlah petugas sorlip itu disebabkan upah yang tidak sebanding dengan kerumitan penyiapan surat suara Pemilu 2019 yang lebih kompleks dibandingkan saat Pilkada serentak.

"Kami berharap agar uang premi yang mereka terima akan lebih besar dan jika tidak mereka tidak akan mau meneruskan pekerjaan. Akan tetapi jumlah petugas sorlip yang selama itu mengundurkan diri memang cukup banyak dan tentunya tidak akan berpengaruh terhadap pemunduran jadwal pendistribusian logistik ke daerah. Karena, animo masyarakat menjadi petugas sorlipsangat tinggi sehingga tak sulit untuk mencari petugas yang mengundurkan diri," ujarnya.

Dari kebutuhan 1.500 orang petugas sorlip surat suara Pemilu 2019, Ayi mengatakan, peminatnya dari kalangan masyarakat justru membludak hingga 3.000 orang.

Kendala utama proses penyiapan surat suara Pemilu 2019 menurut Ayi bukan terkait petugas sorlip, tapi justru ketersediaan gudang yang terbatas.

"KPU memiliki tiga gudang dan semuanya diisi oleh logistik Pemilu sehingga sulit mencari tempat sorlip surat suara. Sedangkan, upaya itu telah dilakukannya untuk mempercepat pendistribusian logistik berada di luar kotak suara kepada PPK di antaranya dengan cara meminjam GOR Beladiri Ciateul. Rencananya GOR tersebut akan digunakan untuk perakitan kotak suara sehingga nanti gudang yang ada di Pasirmuncang dan Copong bisa digunakan untuk kegiatan sorlip surat suara," paparnya. (OL-8)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik