Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Jokowi: Jangan Lagi Teriak Ada 1% Warga Menguasai Lahan

Bayu Anggoro
10/3/2019 17:00
Jokowi: Jangan Lagi Teriak Ada 1% Warga Menguasai Lahan
(ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)

CALON Presiden Joko Widodo menyentil pihak-pihak yang sering mengkritisi penguasaan lahan oleh segelintir orang. Mantan wali kota Surakarta itu menilai, mereka yang mempersoalkan ini justru memiliki lahan yang sangat luas.

Sindiran ini diungkapkan Joko Widodo saat menerima dukungan dari alumni perguruan tinggi dan SMA se-Jawa Barat, di Monumen Perjuangan, Bandung, Minggu (10/3). 

Acara ini dihadiri juga anggota Tim Kampanye Nasional Joko Widodo-Maruf Amin seperti Usman Kansong, Maman Imanulhaq, Abdul Kadir Karding, dan Moeldoko.

Bahkan, kata dia, di antara pengkritiknya itu terdapat tokoh yang memiliki lahan seluas hampir lima kali lipat luas DKI Jakarta. 

"Jangan lagi teriak-teriak ada 1% warga yang menguasai lahan. Tapi dia sendiri punya," kata Joko Widodo di hadapan 20 ribuan massa yang hadir.

Joko Widodo menegaskan, selama ini dirinya berkomitmen dalam menciptakan kebijakan prorakyat. Salah satunya melalui reforma agraria yang sudah diberlakukan selama lima tahun kepemimpinannya bersama Jusuf Kalla.

Bukti keberpihakannya ke masyarakat terlihat dari penyerahan sertifikat tanah kepada warga yang sudah mencapai 16 juta hektare. 

"Sertifikat juga diberikan ke koperasi, pesantren, nelayan, petani sudah 2,6 juta hektare selama empat tahun," katanya seraya menyebut pemerintahannya saat ini pun sudah memberikan konsensi hutan kepada penduduk setempat.

 

Baca juga: Pengelolaan Negara Jangan Diserahkan ke yang belum Pengalaman 

 

Meski begitu, dia menyebut penyerahan hak guna usaha (HGU) kepada korporasi tidak menyalahi aturan selama bertujuan untuk kesejahteraan masyarakat. 

"Memberikan konsensi ke perusahaan enggak apa, legal-legal saja. Tapi harus produktif, harus memberikan manfaat ke negara, harus memberi manfaat ke rakyat," katanya.

Lebih lanjut, Joko Widodo pun menyentil pihak-pihak yang selama ini menyampaikan pesan-pesan pesimis ke masyarakat. Padahal, menurutnya Indonesia memiliki potensi yang besar untuk terus meningkatkan pertumbuhan ekonomi demi kesejahteraan masyarakat.

"Saya meyakini, dengan optimisme, bukan dengan pesimisme, kita bersama-sama membawa negara ini maju. Jangan sampai ada yang teriak-teriak pesimisme lagi," katanya. (OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik