Headline

Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.

Fokus

Tidak mengutuk serangan Israel dan AS dikritik

Bupati: Bencana Longsor Bolaang Mongondow Masuki Tanggap Darurat

Indriyani Astuti
04/3/2019 11:50
Bupati: Bencana Longsor Bolaang Mongondow Masuki Tanggap Darurat
(MI/ADAM DWI)

EVAKUASI korban penambang emas illegal yang longsor yang menimbun puluhan penambang di Desa Bakan Kecamatan Lolayan Kabupaten Bolaang Mongondow Provinsi Sulawesi Utara terus dilakukan oleh tim SAR gabungan. 

Untuk kemudahan akses dalam penanganan darurat, Bupati Bolaang Mongondow telah menetapkan masa tanggap darurat selama 14 hari sejak (26/2) hingga (11/3) mendatang.

"Evakuasi sulit dilakukan karena kondisi lubang galian yang sempit yang membahayakan petugas SAR untuk evakuasi, juga kondisi medan yang berada pada lereng yang terjal," ujar Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho melalui siaran pers, Senin (4/3).

Evakuasi juga disulitkan karena kondisi tanah labil dan banyaknya lubang. Para korban diperkirakan sudah meninggal di dalam reruntuhan longsor karena sulitnya evakuasi. 

Oleh karena itu, tim SAR menggunakan alat berat untuk evakuasi. Alat berat digunakan untuk membuat jalan baru menuju titik longsor sehingga memudahkan proses evakuasi.

Hingga H keenam pasca kejadian, pada Senin (4/2) pagi pukul 07.00 Wita, tim SAR gabungan telah berhasil mengevakuasi 28 orang, 9 orang meninggal dunia dan 19 orang selamat dalam kondisi luka ringan dan berat.

"Tidak ada data yang pasti berapa jumlah korbang yang tertimbun longsor," imbuhnya.

 

Baca juga: Tim Gabungan Evakuasi 15 Penambang Emas yang Tertimbun Longsor

 

Berdasarkan laporan penambang yang selamat dan masyarakat sekitar, kata Sutopo, jumlah penambang yang saat berkerja di dalam lubang saat penambangan bervariasi.

"Ada yang mengatakan 30 orang, 50 orang, 60 orang, bahkan 100 orang karena saat itu banyak yang sedang menambang di lubang besar, sedang di lubang-lubang kecil tidak diketahui," kata Sutopo.

Laporan pun hanya terbatas anggota keluarga yang hilang banyak penambang yang berasal dari luar.

Kemarin, tim SAR gabungan telah berhasil membuka lubang yang tertutup material longsor dengan menggunakan alat berat namun belum bisa mengevakuasi korban yang masih tertimbun material.

Diharapkan pada hari ini evakuasi korban dapat dilakukan. Tim SAR gabungan dari TRC BPBD Kabupaten Bolmong, Basarnas, SAR Kotamobagu, TNI, Polres Kotamobagu, Polsek Lolayan, DVI Polda Sulut, Koramil Lolayan, Marinir, PMI, Tagana, Satpol PP, SKPD, Rescue JRBM, relawan dan masyarakat setempat terus melakukan evakuasi.

"Evakuasi dengan alat berat dilakukan hati-hati agar tidak terjadi longsor susulan. Basarnas mengkoordinir tim SAR gabungan untuk evakuasi korban," tukasnya. (OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya