Headline

Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.

Fokus

Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.

Merapi Luncurkan Awan Panas 1,1 Kilometer

Ardi Teristi Hardi
03/3/2019 22:34
Merapi Luncurkan Awan Panas 1,1 Kilometer
(ANTARA)

GUNUNG Merapi kembali meluncurkan awan panas pada Minggu (3/3) malam. Jarak  luncur awan panas mencapai 1,1 kilometer.

"Telah terjadi awanpanas guguran di G. Merapi pada pukul 20.54 WIB, dengan  jarak luncur 1,1 km ke arah Kali Gendol," tulis akun twitter resmi Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG).

BPPTKG mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan beraktivitas seperti  biasa. Tingkat aktivitas Gunung Merapi tetap berada pada level II atau waspada.

Selain luncuran awan panas sejauh 1,1 kilometer, pengamatan guguran Gunung  Merapi tanggal 3 Maret 2019 periode 12.00-18.00 WIB mencatat 8 kali gempa guguran dengan durasi 15-59 detik. Lewat CCTV, terlihat 2 kali guguran ke  arah Kali Gendol dengan jarak luncur maksimal 500 m.

BPPTKG merekomendasikan, kegiatan pendakian G. Merapi untuk sementara tidak direkomendasikan kecuali untuk kepentingan penyelidikan dan penelitian berkaitan dengan upaya mitigasi bencana. Radius 3 km dari puncak G. Merapi  diminta dikosongkan dari aktivitas penduduk.

Baca juga : Warga Diminta Waspadai Aktivitas Gunung Merapi

"Berhubung sudah terjadi beberapa kali awan panas guguran yang jarak luncurnya semakin jauh masyarakat yang tinggal di alur Kali Gendol dimohon meningkatkan kewaspadaan terhadap aktivitas G. Merapi," tulis BPPTKG

Masyarakat pun diminta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di sekitar puncak Gunung Merapi.

"Jika terjadi perubahan aktivitas G. Merapi, status akan segera di tinjau kembali. Masyarakat direkomendasikan agar tidak terpancing isu isu mengenai erupsi G. Merapi yang tidak jelas sumbernya dan tetap mengikuti arahan  aparat pemerintah daerah atau menanyakan langsung ke Pos Pengamatan G. Merapi terdekat," tandas BPPTKG. (OL-8)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya