Headline

Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.

Fokus

Tidak mengutuk serangan Israel dan AS dikritik

Bawaslu Sinergikan Peran Perempuan Awasi Pemilu 2019

Benny Bastiandy
03/3/2019 18:30
Bawaslu Sinergikan Peran Perempuan Awasi Pemilu 2019
(Ilustrasi)

BADAN Pengawas Pemilu (Bawaslu) menaruh harapan besar terhadap kalangan perempuan agar bisa berpartisipasi aktif mengawasi dan mengawal Pemilu 2019. Apalagi, kondisi saat ini yang semakin masif dengan fenomena politik uang, ujaran kebencian, maupun berita bohong (hoaks).

"Kegiatan ini merupakan satu langkah dari Bawaslu Provinsi Jawa Barat dan Bawaslu Kabupaten Cianjur yang bersinergi dengan kelompok perempuan. Kami ingin ada partisipasi dari kelompok perempuan dalam pemilu. Kelompok perempuan ini sangat banyak dan terorganisir," kata Ketua Bawaslu Provinsi Jawa Barat Abdullah Dahlan kepada wartawan, di sela-sela kegiatan sosialisasi pengawasan partisipatif bagi kaum perempuan, di salah satu hotel kawasan Cipanas, Cianjur, Jawa Barat, Minggu (3/3).

Dahlan menuturkan banyaknya kelompok perempuan bisa menjadi pilar penting dalam membangun pengawasan partisipatif. Karena itu, sudah menjadi bagian dari Bawaslu untuk mewujudkan komitmen pengawasan partisipatif dengan berbagai kalangan.

"Kami juga sampaikan informasi dan hal-hal terbaru dalam Pemilu. Kami ingin membangun nilai-nilai kontestasi yang bisa memberikan warna lebih jujur dan adil. Termasuk komitmen menolak politik uang, tidak mudah terpapar menerima wacana-wacana informasi bersifat fitnah, hoaks, dan ujaran kebencian," jelasnya.

Baca juga: NasDem Tempatkan Perempuan di Posisi Strategis

Dahlan meyakini kaum perempuan bisa menjadi corong informasi kepada kalangan masyarakat lain agar tak mudah tergiur politik transaksional. Dengan begitu, indikasi politik transaksional mulai bisa dikikis.

"Kita harapkan juga bagaimana membangun satu konteks nilai yang bisa memberikan pencerahan dalam Pemilu karena sudah mulai tersandera politik transaksional. Karena itu kami ajak kaum perempuan ini melawan money politics selain menyalurkan hak politik mereka," tegasnya.

Kalangan perempuan juga didorong berani melaporkan jika menemukan dugaan-dugaan pelanggaran maupun kecurangan pemilu. Mereka diharapkan bersedia mengawasi proses pemungutan suara pelaksanaan di setiap TPS pada hari H.

"Ini agar tidak ada potensi kecurangan di setiap TPS. Walaupun begitu, kami juga di Bawaslu sudah memiliki fungsi pengawasan yang kuat. Tapi kami juga perlu dukungan," ungkap Dahlan.

Sejauh ini, lanjut Dahlan, kalangan perempuan relatif cukup rentan menjadi target politik uang, ujaran kebencian, atau politik bernuansa SARA. Karena itu, penting menanamkan informasi-informasi yang benar dalam kepemiluan.

"Money politics bukan berkah, tapi ini sebuah ancaman, ini adalah kejahatan pemilu," pungkasnya.(OL-5)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya