Headline
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.
KAPAL Tanker Eastern Glory yang menabrak jembatan II Barelang akibat dibawa arus deras air laut, pada Rabu (23/1) siang, sudah berhasil dievakuasi. Namun tidak ada konfirmasi dari pihak BP Batam soal kerugian yang ditanggung akibat menabrak jembatan tersebut.
Proses evakuasi berlangsung sejak Rabu (23/1) malam pukul 18.55 WIB, dan berlangsung hingga lima jam. Diketahui sebelumnya kapal tersebut merupakan tangkapan TNI AL yang tersangkut soal minyak solar di pelabuhan Batu Ampar, Batam.
Dari pihak KPLP menyebutkan ada enam tugboat untuk mengevakuasi kapal tangker yang nyangkut di bawah jembatan II Barelang tersebut. Kondisi cuaca ketika kapal dievakuasi memang tidak bersahabat. Saat ini arus air laut dan angina utara sangat kencang berhembus menambah kesulitan petugas gabungan dari berbagai instansi untuk melakukan aktivitas evakuasi.
Dengan upaya keras petugas gabungan dari Basarnas, KPLP dan Dispolair Polda Kepri, kapal akhirnya bisa dievakuasi, dan akhirnya disandarkan ke dermaga milik Pertamina yang ada di sekitar jembatan.
Baca juga: Kapal Tanker dan Kapal Pipa Laut Bertabrakan
Sementara itu Dirpolairud Polda Kepri, Kombespol Benyamin Sapta, mengatakan proses penyelidikan kejadian ini akan dilakukan dan pemilik kapal harus mempertanggung jawabkan kecelakaan tersebut. Sebab kejadian tersebut sangat merugikan negara dan membahayakan anggota masyarakat yang menyeberangi jalan di jembatan tersebut.
"Untuk sementara kapal akan dikembalikan dulu ke dermaga awal, sembari besok dimintai keterangan lagi ke semuanya, termaksud ABK-nya. Bisa saja (kejadian) ini karena kelalain manusia, atau factor cuaca. Semuanya nanti akan diproses agar jelas," ujarnya.
Kapal Eastern Glory merupakan milik agent atas nama PT Jati Catur Niaga Trans, juga akan diperiksa terkait masalah itu. Polisi akan mengembangkan informasi tersebut, sehingga akan didapat siapa yang bertanggung jawab atas kejadian yang merugikan masyarakat. Sebab jembatan Barelang merupakan ikon Kota Batam untuk menarik wisatawan datang dan berkunjung ke daerah ini.
"Tentu saja, agent kapalnya PT Jati Catur Niaga Trans. Dimintai keterangannya. Perihal kronologis lengkap kejadiannya, nanti akan kami informasikan lebih lanjut begitu hasilnya sudah didapatkan," tambahnya.
Atas peristiwa itu, saat ini jembatan II Barelang mengalami kerusakan cukup fatal pada pile cap dan box girder jembatan yang merupakan penyangga dasar dari jembatan untuk dapat dioperasikan untuk umum.
Kasubdit Pembangunan Jalan Jembatan BP Batam Boy Zasmita mengatakan pile cap merupakan elemen struktur yang berfungsi untuk menyebarkan beban dari kolom ke tiang-tiang jembatan. Sementara box girder merupakan struktur atas jembatan terdiri dari balok-balok penopang utama yang berbentuk kotak berongga. Biasanya terdiri dari elemen beton pratekan, baja struktural, atau komposit baja dan beton bertulang.
"Sejauh ini kerugian yang ditimbulkan berupa pile cap yang terdapat di lima titik jembatan, dan juga box girdernya, Belum diketahui berapa nilai kerugian, yang pasti besar, karena merupakan struktur dasar jembatan," katanya. (OL-3)
KAPAL Kujang 642 milik Pangkalan Utama TNI AL (Lantamal) IV Batam berhasil mengamankan kapal pembawa solar ilegal.
Kunjungan ke Batam ini bertepatan dengan peringatan ke-5 Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Australia (IA-CEPA).
KEBAKARAN hebat melanda sebuah kapal tanker yang tengah dalam proses docking di galangan kapal PT ASL Shipyard, Tanjunguncang, Kecamatan Batuaji, Kota Batam, Selasa (24/6) sore.
Sejumlah pelaku usaha tanaman di Kota Batam meminta perhatian pemerintah terkait kebutuhan lahan untuk kelangsungan usaha mereka.
Merencanakan liburan ke Batam? Salah satu hal terpenting yang perlu Anda siapkan adalah memilih akomodasi terbaik dengan harga terjangkau.
Jalan berlubang yang tergenang air di bawah Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) depan SP Plaza, Sentosa Perdana, Sagulung, ditimbun warga dengan material bekas bangunan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved