Headline
Pansus belum pastikan potensi pemakzulan bupati.
GUBERNUR Jawa Barat Ridwan Kamil (Emil) berharap para ilmuwan dan pihak-pihak terkait lainnya bisa menemukan alat pemecah angin puting beliung.
Ini karena banyak wilayahnya yang menjadi langganan terjadinya bencana alam tersebut, seperti di Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung.
Pada Jumat (11/1) kemarin, angin puting beliung kembali terjadi di kawasan itu karena kondisi geografis yang merupakan hamparan luas yang masih terdapat banyak sawah.
"Mengimbau ke akademisi, ada enggak inovasi untuk mencegah puting beliung," kata Emil usai melihat rumah warga yang terdampak bencana tersebut, di Perumahan Rancaekek Permai II, Desa Jelegong, Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung, Senin (14/1).
Hingga saat ini, kata Emil, belum ada satu pun yang mampu menemukan alat pencegah angin puting beliung.
"Sepengetahuan saya enggak ada. Cuma ada indikatornya saja," kata dia.
Untuk itu, Emil meminta warga lebih waspada agar tidak menjadi korban bencana tersebut. Salah satunya dengan mengenali ciri-ciri akan terjadinya angin puting beliung.
Menurut dia, terdapat dua ciri jika angin puting beliung akan terjadi. Pertama, cuaca cerah tiba-tiba menjadi gelap hanya dalam hitungan beberapa menit saja.Adapun ciri kedua adalah suhu udara yang panas tiba-tiba berubah menjadi dingin.
"Hareudang (panas) terus tiba-tiba tiris. Itu udaranya kesedot, sedang persiapan muter (berputar). Kalau itu dirasakan, warga langsung siaga satu," katanya.
Baca juga: Pemprov Jabar Pastikan Bantu Biaya Perbaikan Rumah Terdampak Beliung di Rancaekek
Selain angin puting beliung, Emil mengakui wilayahnya pun sering diterjang bencana lainnya seperti longsor, banjir, gempa bumi, hingga tsunami.
"Semua bencana ada di Jawa Barat. Kalau dirata-ratakan dari jumlah dalam setahun, setiap hari ada tiga bencana," katanya.
Oleh karena itu, dia meminta masyarakat lebih mengenali lingkungan terutama menyangkut potensi bencana yang akan terjadi.
"Kuncinya kenali bencana, agar kita bisa mengantisipasinya," kata dia seraya berpesan kepada unsur pemerintah yang terkait kebencanaan agar lebih sigap khususnya di musim hujan seperti saat ini. (OL-3)
Lebih dari seribu orang dievakuasi di Spanyol akibat kebakaran hutan yang terus meluas.
Topan Wipha menerjang Hong Kong dengan hujan deras dan angin kencang hingga 167 km/jam, menyebabkan pohon tumbang, gangguan transportasi.
ANGIN kencang menerpa wilayah Kelurahan Tanah Pak Lambik (TPL), Kecamatan Padang Panjang Timur, Sumatra Barat, Senin (14/7/2025).
"Kami juga sudah mempersiapkan anggaran untuk operasional truk tangki penyuplai air bersih yang jumlahnya ada lima unit dengan kapasitas 5.000 liter dan 4.000 liter,"
Kejadian itu mengakibatkan 15 rumah, 1 SD dan satu Kantor Desa terdampak kerusakan, rata rata dibagian atap.
HUJAN dengan intensitas sedang hingga tinggi yang disertai angin kencang melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Banyumas pada Rabu (4/6) sore,.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved