Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
PEMKAB Sukabumi, Jawa Barat, mendapat bantuan alat pendeteksi dini (early warning system/EWS) longsor dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah.
Alat tersebut langsung dipasang di puncak kawasan perbukitan Surandil di Kampung Garehong, Dusun Cimapag RT 05/04, Desa Sirnaresmi, Kecamatan Cisolok.
"Kami sudah memasang EWS yang dipasang di puncak bukit (mahkota) awal terjadi longsor. Alat ini dibawa dari rekan-rekan BPBD Kabupaten Banjarnegara. Mulai ini dipasang," kata Danrem 061 Suryakencana Kolonel Muhammad Hasan, Jumat (4/1).
EWS berfungsi untuk mendeteksi pergerakan tanah hingga mencapai 10 centimeter ke atas. Alarm dan sinyal akan berbunyi ketika terjadi gerakan tanah.
"(Alat) itu sangat berguna bagi kita untuk memgantisipasi jika terjadi longsor susulan," katanya.
Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Banjarnegara, Andri Sulistyo, mengatakan alat deteksi dini longsor itu merupakan karya staf BPBD Kabupaten Banjarnegara. Alat dibuat didasari pertimbangan Kabupaten Banjarnegara terbilang daerah rawan bencana alam.
"Ada 1 unit alat EWS yang kami pasang. Ini kami berikan kepada Pemkab Sukabumi," kata Andri, Jumat (4/1).
Baca juga: Longsor Susulan Terjadi di Sukabumi
EWS tersebut diberi nama Elwasi atau sinonim dari Eling, Waspodo, lan Siaga. Bentuk EWS bikinan staf BPBD Kabupaten Banjarnegara itu cukup sederhana.
"Bentuknya kotak biasa. Ada tiang pancangnya dengan tali ke bawah kemudian samping kiribdan kanan 3 titik. Panjang tiang pancangnya sekitar 90 centimeter," kata dia.
Sistem kerjanya alarm dan lampu akan menyala ketika terjadi pergerakan tanah membuka sekitar 5 centimeter. Suara bunyi akan semakin kencang saat rekahan pergerakan tanah mencapai 10 centimeter.
"Biasanya ketika rekahan pergerakan tanah sudah mencapai 20 centimeter tandanya masa air sudah masuk ke dalam. Jumlah air bisa mengakibatkan longsor," sebut dia.
Andri menuturkan, saat akan terjadi longsor diawali dengan tanda-tanda pohon miring, mata air keluar, dan rekahan tanda membentuk tapal kuda.
"Ini pengalaman kami. Sangat berharga sekali, sehingga kami paham sekali," tuturnya.
Di Kabupaten Banjarnegara, kata Andri, BPBD setempat sudah memasang dua unit EWS Elwasi. Dengan yang dipasang di lokasi longsor kawasan perbuktian Surandil di Kampung Garehong, Dusun Cimapag, Desa Sirnaresmi, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, berarti sudah ada tiga EWS yang terpasang.
"Biaya produksinya hanya Rp5 juta. Tapi tergantung panjang spanner-nya," sebut dia.
Alat EWS Elwasi buatan staf BPBD Kabupaten Banjarnegara itu sudah sering dipamerkan di pameran-pameran. Bahkan sudah banyak permintaan dari sejumlah daerah di Indonesia.
"Saat ini kami sedang mengejar hak paten dulu supaya bisa diproduksi massal," tandasnya. (OL-3)
BMKG membuat sistem peringatan dini tsunami Indonesia (InaTEWS) yang resmi beroperasi sejak 11 November 2008.
Potasium bisa dijadikan indikator baru dalam pemantauan aktivitas vulkanik, terutama untuk menilai potensi terjadinya letusan besar yang memicu pembentukan kaldera.
Salah satu langkah konkret yang dilakukan adalah penyebaran informasi kebencanaan melalui berbagai saluran komunikasi, termasuk operator seluler dan televisi.
Selain gempa dan tsunami, layanan distribusi informasi peringatan dini berbasis televisi digital tersebut juga memungkinkan untuk bencana, seperti kebakaran hutan, aktivitas vulkanik.
ADANYA potensi gempa dan tsunami megathrust membuat Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) diminta agar merawat sistem peringatan dini di daerah.
Power supply menjadi hal yang paling mendasar dan esensial yang harus diperkuat pemerintah untuk membuat sistem SNPDK dapat berjalan efektif.
Tidak ada korban jiwa, tapi jalan penghubung antar Kecamatan tertutup materil tanah longsor dan pohon tumbang
BADAN Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat beberapa kejadian bencana di pekan kedua bulan Agustus 2025. Data tersebut dihimpun pada periode 11 hingga 12 Agustus 2025
Peristiwa tanah longsor tersebut terjadi sekitar pukul 19.45 WIB, Rabu malam. Kedua korban pada saat kejadian sedang bermain tenda-tendaan bersama dua anak lainnya.
Ribuan jalan dan bangunan telah rusak dan terendam oleh banjir yang deras di Korea Selatan, dengan laporan kerusakan lahan pertanian dan kematian ternak yang meluas.
Dua orang pekerja bangunan tertimbun longsor saat sedang menggali fondasi rumah di kawasan Padasuka, Cimahi Tengah, Kota Cimahi, Jawa Barat, Jumat (18/7) malam.
Dinas PUPR Depok bersama warga telah melakukan upaya penanganan darurat sementara di beberapa titik.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved