Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
TOL arah Jakarta diharapkan tidak menjadi 'horor' arus balik Lebaran 2018. Karena itu, pemerintah tengah menyiapkan rekayasa lalu lintas untuk menghadapi puncak arus balik pada 19-20 Juni.
Kepala Korps Lalu Lintas Polri Inspektur Jenderal Royke Lumowa mengatakan pihaknya menyiapkan rekayasa lalu lintas one way traffic alias lalu lintas satu arah untuk mengurai kemacetan arus balik.
Langkah itu diambil karena dinilai paling efektif jika dibandingkan dengan skema atau rekayasa lalu lintas lain, seperti contraflow.
"Rasanya kurang untuk mengurai kemacetan dengan contraflow makanya kami lakukan one way traffic," kata Royke dalam keterangan tertulis, kemarin.
Meski dianggap paling efektif, Royke tetap mengimbau jajarannya agar tetap berhati-hati dalam melakukan one way traffic agar tidak menimbulkan kemacetan di titik lainnya.
"Jangan sampai memindahkan kemacetan, apalagi menggunakan sistem one way parsial, akan terjadi bottle neck di ujung jalan nantinya," jelas Royke.
Sistem one way traffic juga diterapkan saat terjadi kepadatan kendaraan yang melintas di Tol Cikampek-Palimanan pada arus mudik. Polisi menerapkan sistem one way traffic dari Kilometer (Km) 82 Tol Cipali hingga pintu keluar Tol Palimanan. Sistem itu diterapkan untuk mengurai kemacetan di ruas Tol Cikampek-Palimanan.
Kapolri Jenderal Tito Karnavian dalam evaluasi arus mudik 2018 mengatakan kebijakan one way traffic merupakan solusi untuk mengurai kemacetan saat arus mudik.
Sumber kemacetan
Menurut Kapolres Karawang AKB Slamet Waloya, diperkirakan kemacetan arus balik di Tol Jakarta-Cikampek di Karawang akan terjadi di Km 66 yang merupakan pertemuan Tol Cipali dan Purbaleunyi.
Selain itu, titik rawan kemacetan lainnya ialah rest area dan parking bay yang berada di Km 62, 52, dan 42. "Kita sudah menyiapkan sejumlah personel penuh di wilayah-wilayah rawan macet," katanya.
Dirjen Perhubungan Darat Kemenhub Budi Setyadi mengatakan rekayasa yang pertama kali dilakukan ialah dengan memberlakukan contraflow. "Kalau contraflow juga belum ngangkat, ada skenario lagi untuk one way dari Palimanan sampai ke Cikampek," ujar Budi di Kantor Kementerian Perhubungan Jakarta, kemarin.
Selain itu, lanjut Budi, Kemenhub bersama Korlantas berencana membatasi kendaraan di tol dengan menutup akses kendaraan masuk di gerbang Tol Pejagan dan gerbang Tol Kanci sehingga arus kendaraan bisa menggunakan jalur pantura.
Berdasarkan pantauan, lanjut Budi, hingga saat ini arus balik belum terlalu signifikan. Meski demikian, ada penumpukan di rest area. Justru menurutnya, hingga H+3 lalu lintas kendaraan masih didominasi arus mudik.
Manajer Humas PT KAI Daerah Operasi (Daop) 3 Cirebon, Krisbiyantoro, menjelaskan arus balik penumpang sudah dimulai kemarin dengan tujuan Jakarta dari Cirebon. "Jumlahnya diprediksi bisa mencapai 11 ribu penumpang hingga nanti malam (tadi malam)," ungkapnya.
Hingga kemarin siang jumlah penumpang yang naik dari beberapa stasiun di Cirebon dengan tujuan Jakarta mencapai 8.641 orang. Jumlah itu mengalami kenaikan jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang hanya 8.373 penumpang. (Nyu/CS/UL/X-4)
Budi mengatakan, ada lebih dari 900 barang yang dilaporkan oleh para penyelenggara negara itu. Total barang ditaksir lebih dari lima ratus jura rupiah.
Ancaman gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) massal berpotensi terjadi sepanjang 2025, akibat ketidakpastian ekonomi global.
DIREKTUR Utama Pelindo Arif Suhartono menyampaikan bahwa penyebab utama dari kemacetan yang terjadi di Tanjung Priok disebabkan karena meningkatnya jumlah kendaraan
Selama angkutan Lebaran 2025, Pelni juga menyediakan total 12.750 tiket gratis untuk arus mudik dan arus balik.
Jenama produk kecantikan di bawah naungan ParagonCorp, Oh My Glam (OMG) sukses menggelar Program Mudik Gratis pada Lebaran lalu.
Menhub Dudy Purwagandhi mengungkapkan bahwa pengguna angkutan umum pada masa Angkutan Lebaran 2025 (21 Maret - 11 April 2025) tercatat mengalami kenaikan 8,5%
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved