Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Angkutan Laut Jadi Favorit para Pemudik

Lina Herlina
25/5/2019 09:45
Angkutan Laut Jadi Favorit para Pemudik
Kepala Dinas Perhubungan Sulsel Ilyas Iskandar..(Dok. Pribadi)

MODA angkutan laut menjadi favorit bagi warga masyarakat pada musim mudik Lebaran tahun ini. Dinas Perhubungan Sulawesi Selatan memprediksi moda angkutan udara kurang dilirik penumpang seperti tahun sebelumnya karena harga tiket yang tidak terjangkau.

“Kenaikan penumpang angkutan laut diprediksi sekitar 5%, sama seperti prediksi pihak Bandara Sultan Hasanuddin,” kata Kepala Dinas Perhubungan Sulsel Ilyas Iskandar di Makassar, kemarin.

Menurut Ilyas, sebelum musim mudik, kenaikan penumpang angkutan laut sudah mencapai 10% dibandingkan tahun lalu.

Kurniawan, 41, seorang penumpang dengan tujuan Surabaya mengaku tahun ini dia memilih menggunakan kapal laut. “Kalau menggunakan pesawat saya harus membayar empat kali lipat dari tiket kapal laut yang hanya Rp300 ribu.”

Terkait patokan tuslah, lanjut Ilyas, pihaknya belum menentukan tarif atau besaran kenaikan karena harus menunggu surat keputusan dari Kementerian Perhubungan.

 “Kalau ada pengusaha bus sudah menaikkan harga tiket di luar tarif yang ditentukan akan mendapat teguran lisan dan tertulis. Itu melanggar aturan, jelas tidak diperbolehkan,” tandas Ilyas.

Untuk mengantisipasi lonjakan pemudik di Pelabuhan Padangbai, Kabupaten Karangasem, Bali, PT ASDP Indonesia Ferry menambah dua loket pelayanan tiket bagi masyarakat. Arus puncak mudik diprediksi terjadi mulai 30 Mei hingga 2 Juni.

“Dua loket ini akan melengkapi 4 loket yang sudah ada sebelumnya untuk pelayanan reguler. Keempat loket reguler itu untuk penumpang, truk, sepeda motor, dan kendaraan pribadi,” ujar Manajer Operasional PT ASDP Indonesia Ferry Padangbai, Windra.

Saat menyinggung kesiapan infrastruktur pelabuhan, Windra mengatakan pihaknya masih menggunakan dua dermaga. “ASDP akan mempersingkat waktu bongkar muat kapal. Waktu normal bongkar muat sekitar 90 menit akan dipercepat menjadi 60 menit bahkan bisa 45 menit sehingga akan mengurangi antrean ketika puncak arus mudik nanti.”

 

Tambah gardu

Pada kesempatan terpisah, Direktur Utama PT Jasa Marga Solo Ngawi (JSN), Ari Wibowo, menyatakan persiapan demi persiapan untuk menjamin kelancaran arus mudik 2019 di jalan Tol SoloNgawi. Salah satunya dengan menambah kapasitas gardu satelit di gerbang Tol Colomadu, Karanganyar, dan Ngemplak, Boyolali.

“Kami akan menambah gerbang untuk mengantisipasi jumlah kendaraan yang membeludak nanti. Dengan penambahan itu, pintu exit Colomadu nanti memiliki sembilan gardu dan gerbang Ngemplak lima gardu. Kami optimistis upaya itu dapat menambah kelancaran arus kendaraan yang diperkirakan mencapai kisaran 31 ribu per hari,” ungkap Ari Wibowo di gerbang Tol Ngemplak, Boyolali, kemarin.

Persiapan lain yang juga dilakukan PT JSN adalah menambah mesin untuk top up kartu e-Tol. Mesin tersebut ditempatkan di tiga kawasan rest area, yakni di kilometer 519, 538, dan 575.

“Kekurangan saldo memang umum terjadi tetapi kalau pas Lebaran akan mengganggu pengguna jalan yang lain. Oleh karena itu, kami mengimbau agar pemilik mobil menambah terlebih dulu saldo di kartu e-Tol sebelum berangkat,” tandas Ari. (RS/FR/X-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron
Berita Lainnya