Headline
BANGSA ini punya pengalaman sejarah sangat pahit dan traumatis perihal kekerasan massal, kerusuhan sipil, dan pelanggaran hak asasi manusia
BANGSA ini punya pengalaman sejarah sangat pahit dan traumatis perihal kekerasan massal, kerusuhan sipil, dan pelanggaran hak asasi manusia
DIREKTORAT Lalu Lintas Polda Metro Jaya menjelaskan persoalan petugas meminta SIM Jakarta saat menilang pengemudi mobil. Kejadian tersebut viral di sosial media dan menjadi perhatian pihak terkait.
Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Komarudin menjelaskan, kejadian bermula saat petugas menghentikan sebuah kendaraan pada Sabtu (12/7), lalu petugas menanyakan surat-surat dan pengendara memberikan sebuah SIM.
"Namun, SIM yang diberikan bukan SIM yang dikeluarkan oleh Polri. Maka dikembalikan kepada pemiliknya, selanjutnya anggota menanyakan SIM Jakarta. Nah, maksudnya SIM Jakarta itu SIM yang dikeluarkan oleh Polri (SIM A)," katanya dikutip Sabtu (19/7).
Komarudin mengatakan, saat bertanya, petugas salah menyampaikan permintaan, yakni petugas justru meminta SIM Jakarta. Pemeriksaan itu sendiri merupakan bagian dari Operasi Patuh Jaya 2025, yang menyasar berbagai pelanggaran, termasuk penyalahgunaan Tanda Nomor Kendaraan Bermotor (TNKB).
"Jadi, kesalahan di sini adalah kesalahan anggota dalam menyampaikan, yang keburu terekam oleh kamera dan itulah yang diviralkan," jelasnya.
Lebih lanjut, menurut Komarudin dari keterangan petugas terkait SIM yang diberikan pengemudi tersebut bentuk dan ukuran seperti SIM pada umumnya, namun dengan warna berbeda.
"Namun, warnanya berbeda. SIM kita putih, tapi ini warnanya agak kebiruan. Kalau setahu kami, SIM biru itu adalah SIM yang dikeluarkan oleh POM TNI untuk mengendarai kendaraan dinas TNI," katanya.
Sebelumnya, video viral yang diunggah akun Instagram @_thinksmart.id menunjukkan petugas menghentikan pengendara di jalan tol dan mempertanyakan SIM yang disebut bukan "terbitan Jakarta". Unggahan itu menyindir seolah-olah kini syarat berkendara di Jakarta harus memiliki SIM dan KTP yang “matching” dengan pelat kendaraan. (Far/I-1)
DIREKTUR Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Komarudin mengklarifikasi video viral di media sosial yang memperlihatkan seorang petugas menanyakan "SIM Jakarta" kepada pengendara
Polisi melakukan klarifikasi terkait video viral di media sosial yang menampilkan seorang petugas polisi lalu lintas menyebut istilah "SIM Jakarta"
Polda Metro Jaya mengintensifkan patroli skala dengan menyisir hingga ke gang-gang di pemukiman warga. Langkah ini dilakukan untuk memastikan keamanan warga
POLDA Metro Jaya menggelar patroli skala besar di berbagai wilayah Ibu Kota pada Senin (1/9), guna memastikan keamanan dan ketertiban pascaaksi demonstrasi. Sebanyak 350 personel dikerahkan.
Sebanyak 1240 pelaku kerusuhan yang ditangkap berasal dari luar wilayah DKI Jakarta.
POLDA Metro Jaya menggelar patroli skala besar dengan melibatkan 324 personel gabungan dari Mabes Polri dan Polda Metro Jaya.
Personel kepolisian dari kesatuan Brimob dan Sabhara melakukan patroli pengamanan Ibu Kota saat melintas di kawasan Bundaran HI, Jakarta.
Terlihat api semakin membara menyinari Polda Metro Jaya yang sebelumnya gelap gulita. Kemudian, kepulan asap gelap juga membumbung tinggi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved