Headline

Tidak ada solusi militer yang bisa atasi konflik Israel-Iran.

Fokus

Para pelaku usaha logistik baik domestik maupun internasional khawatir peningkatan konflik Timur Tengah.

Meriah dan Penuh Sukacita, Malam Puncak HUT ke-498 DKI Jakarta

Mohamad Farhan Zhuhri
23/6/2025 10:12
Meriah dan Penuh Sukacita, Malam Puncak HUT ke-498 DKI Jakarta
Masyarakat tumpah ruah memenuhi taman Lapangan Banteng untuk menyaksikan puncak perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-498 Kota Jakarta, Minggu (22/6/2025).(MI/Usman Iskandar)

MINGGU (22/6), ribuan warga memadati Taman Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, untuk merayakan malam puncak Hari Ulang Tahun (HUT) ke-498 DKI Jakarta. Sejak pukul 16.00 WIB, warga mulai berdatangan ke taman yang beroperasi 24 jam ini demi menyaksikan pertunjukan seni budaya Betawi dan hiburan modern.

Panggung utama menampilkan pertunjukan kolosal bertajuk “Jakarta: One City, Many Worlds” yang memadukan berbagai kesenian khas Betawi seperti ondel-ondel, tanjidor, lenong, keroncong Tugu, hingga tarian kontemporer.

Suasana makin semarak dengan musik dan lampu warna-warni yang mengiringi penampilan para musisi ternama seperti Juicy Luicy, Wali, JKT48, Andien, Sandhy Sondoro, dan Diskoria. Aksi panggung mereka sukses menghibur warga yang larut dalam nyanyian dan tarian bersama.

Acara ini dipandu oleh MC kenamaan Oky Lukman dan Ruben Onsu yang berhasil menciptakan suasana meriah dan penuh tawa.

Tak hanya hiburan musik, pengunjung juga dimanjakan dengan bazar kuliner dan produk UMKM yang menjajakan makanan khas Betawi seperti kerak telor, es selendang mayang, hingga nasi ulam—yang semuanya laris manis diserbu pengunjung.

Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, dalam sambutannya menyampaikan bahwa momen ulang tahun ke-498 ini menjadi refleksi penting bagi warga Jakarta.

"Hari ini kita memperingati 498 tahun Kota Jakarta yang kita cintai bersama. Kita telah menyaksikan perjalanan budaya Betawi dan unsur-unsur lainnya yang menjadi akar utama kebudayaan Jakarta. Saat ini, kita semua harus menjunjung tinggi akar budaya tersebut agar menjadi simbol utama Jakarta sebagai kota global, kota berbudaya, sekaligus titik temu peradaban yang dinamis," ujar Pramono Anung.

Dengan mengusung tema “Jakarta Kota Global dan Berbudaya”, perayaan ini menegaskan arah pembangunan ibu kota yang tak hanya mengejar kemajuan fisik, ekonomi, dan teknologi, tetapi juga menjaga nilai-nilai budaya sebagai identitas kota.

Pramono juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk terus berkolaborasi dalam membangun Jakarta yang lebih baik.

"Karena itu, kami mengajak seluruh warga Jakarta untuk bersama-sama mewujudkan kota yang aman, nyaman, indah, dan mudah dijangkau dari mana pun. Seperti yang kita lihat malam ini, bagaimana tradisi Betawi tetap hidup dan menyala di tengah kehidupan megapolitan," tuturnya.

Ketua Pelaksana acara, Suharini Eliawati, menegaskan bahwa malam puncak ini bukan sekadar selebrasi, melainkan ajang untuk menumbuhkan rasa cinta warga terhadap kotanya.

“Kami ingin hadirkan hiburan sekaligus edukasi, lewat pertunjukan seni hingga tayangan sinematik sejarah Jakarta. Harapannya warga makin mengenal, memahami, lalu ikut merawat kota ini bersama,” kata Suharini.

Salah seorang warga, Tika, 30, pegawai swasta asal Jakarta Utara ini turut hadir bersama suami dan anaknya untuk menikmati hiburan malam di Jakarta. Bahkan, ia mengaku sudah datang sejak sore. 

"Dari sore sudah disini, mau nonton konser dan kalau bisa bertemu pak Gubernur Pramono," ujar dia. 

Antusiasme warga terlihat dari banyaknya pengunjung yang datang bersama keluarga. Salah satunya Tika, 30, pegawai swasta asal Jakarta Utara yang datang bersama suami dan anaknya.

"Karena ini pesta rakyat dan gratis, alhamdulillah bisa ajak anak dan ternyata ramai juga," jelas dia.

Sama halnya dengan Anton, 40, asal Meruya, Jakarta Barat, ia juga hadir ke malam perayaan HUT ke-498 DKI Jakarta

Anton mengaku selalu menyempatkan diri hadir dalam acara yang diberikan Pemprov DKI Jakarta tersebut, selain gratis, penampilan yang disguhkan tak kalah menarik serta ada pengenalan budaya juga disana. 

"Anak-anak sudah tahu kalau diajak malam perayaan pasti ada budaya yang dikenalkan, lalu ada band dan group musik juga untuk hiburan kita," jelansya. 

Ada juga, Fakhri, 22, dan ketiga temannya yang hadir sengaja untum menonton musisi idolanya. Selain menonton, ia juga penasaran dengan sosok Gubernur yang Bekum ia lihat secara langsung. 

"Selain nonton juicy lucy (band), penasaran lihat langsung pak Pramono Anung dan Bang Doel sih sebenernya," jelasnya. 

Ia berharap di usia Jakarta yang akan mendekati 500 tahun, Jakarta bisa menjadi kota yang lebih baik dan aman. Tak kalah penting, terbebas dari kemacetan. 

"Semoga Jakarta lebih baik dan tidak macet lagi, itu aja," pungkasnya. 

Acara juga menampilkan video dokumenter pendek sejarah kota, dari Sunda Kelapa hingga rencana masa depan Jakarta sebagai pusat ekonomi digital dan kota global. 

Setelahnya ada pertunjukan air mancur menari menyusul pelepasan 498 lampion merah-putih ke langit oleh para pejabat dan warga, yang menjadi simbol harapan dan cita bersama untuk ibu kota. Puncak perayaan ditutup dengan pesta kembang api yang membelah langit Jakarta selama.  (P-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akmal
Berita Lainnya