Headline

Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Jakarta makin Macet Akibat Iring-iringan Tamu Negara, Pramono Akui Menjengkelkan

Mohamad Farhan Zhuhri
11/6/2025 17:08
Jakarta makin Macet Akibat Iring-iringan Tamu Negara, Pramono Akui Menjengkelkan
Kendaraan terjebak kemacetan panjang di Jalan Sudirman maupun sebaliknya saat libur serta cuti bersama Isra Mikraj dan Imlek di Jakarta(MI/Usman Iskandar)

GUBERNUR DKI Jakarta Pramono Anung mengakui kemacetan di Jakarta bisa bertambah parah akibat adanya kejadian khusus, seperti iring-iringan tamu negara saat mengunjungi Indonesia hingga saat banjir melanda.

Kondisi tersebut, diakui Pramono, memang membuat jengkel warga Jakarta karena perjalanannya terganggu akibat kemacetan. 

"Memang terus terang, kalau ada kejadian-kejadian khusus, ada tamu negara, habis banjir, kecelakaan, dan sebagainya, saya harus menyampaikan apa adanya, kemacetannya masih menjengkelkan," kata Pramono di gedung Dinas Teknis Abdul Muis, Jakarta Pusat, Rabu (11/6).

Pramono menyebut volume kemacetan bisa diperparah karena ada proyek galian yang masih dikerjakan pemerintah.

"Sering kali terjadi kemacetan karena disebabkan kerjaan-kerjaan lapangan. Seperti kemarin, kami secara khusus mengadakan rapat ini. Pekerjaan di Dinas Sumber Daya Air, kementerian PU, penggalian kabel-kabel dan sebagainya, ini yang mengganggu," urai Pramono.

Oleh sebab itu, Pramono akan berkoordinasi dengan instansi atau kementerian terkait untuk meminimalisasi penggunaan ruas jalan dari proyek-proyek tersebut.

"Pekerjaan-pekerjaan seperti itu, kalau belum dilanjutkan, seyogianya bedeng ataupun penyekatnya itu ya dibuka supaya tidak menimbulkan kemacetan," jelas Pramono.

Pramono mengatakan, pihaknya dalam hal ini Dinas Perhubungan DKI Jakarta telah memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) untuk mengurai kemacetan di Jakarta.

Pengaturan lalu lintas dengan teknologi AI yang dipasang di persimpangan ini dinamakan Intelligent Traffic Control System (ITCS). 

"Saya melihat sendiri bahwa pengaturannya dengan artificial intelligence ini sudah sangat baik," ujar mantan Sekretaris Kabinet tersebut.

Kemacetan Jakarta makin Terurai

Sementara, Kepala Dishub DKI Syafrin Liputo Sejak mengatakan semenjak sistem ini dijalankan, tingkat kemacetan Jakarta disebut makin terurai berdasarkan survei TomTom Traffic Index Ranking. 

Pada tahun 2023, Jakarta berada pada peringkat 30 kota termacet di dunia. Lalu pada 2024, Jakarta berada di urutan 90 kota termacet pada skala global. 

"Jadi ada perbaikan peringkat 60 peringkat dari 30 ke 90 dari 386 kota di dunia yang dinilai oleh TomTom Traffic Index. Kemudian, untuk petugas rata-rata kita siapkan 25 orang per shif. Sehingga tidak ada kekosongan monitoring terhadap seluruh kamera yang ada di lapangan," pungkasnya. (Far/M-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya