Headline

Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Pramono: Soal Hilirisasi, Jakarta Bisa Jadi Tempat Belajar

Mohamad Farhan Zhuhri
11/6/2025 14:36
Pramono: Soal Hilirisasi, Jakarta Bisa Jadi Tempat Belajar
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung.(Dok. Antara)

GUBERNUR DKI Jakarta Pramono Anung menerima kunjungan Studi Strategis Dalam Negeri (SSDN) Program Pendidikan Pemantapan Pimpinan Nasional (P3N) Angkatan XXV Tahun 2025 dari Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) RI, di Balai Agung, Balai Kota Jakarta, pada Rabu (11/6).

Pramono membagikan pengalaman dan pandangannya mengenai berbagai upaya yang telah dilakukan Jakarta dalam menghadapi tantangan transformasi menuju kota global.

Ia juga mengapresiasi inisiatif Lemhannas RI yang mengangkat tema penting, yaitu hilirisasi dan kemandirian ekonomi menuju Indonesia yang berdaya saing global.

Menurutnya, tema tersebut sejalan dengan komitmen Jakarta dalam memperkuat daya saing di berbagai sektor ketahanan daerah.

“Kalau bicara soal hilirisasi, apalagi dalam konteks stabilisasi pasokan, Jakarta sebenarnya bisa menjadi tempat belajar yang sangat baik. Saya ambil contoh sederhana saat Iduladha lalu, jumlah sapi yang disembelih di Jakarta mencapai sekitar 71.000 ekor, padahal prediksi awalnya hanya 64.000 hingga 65.000 ekor. Hal ini terjadi karena selain harga beli yang terjangkau, distribusi hewan kurban juga merata,” jelas Pramono.

Ia juga menyoroti ketahanan pangan di Jakarta, khususnya keberhasilan menjaga stabilitas harga beras. Ia menyebut proses hilirisasi pangan di Jakarta telah berlangsung lama dan konsisten.

Buktinya, kata Pramono salah satu BUMD DKI Jakarta, yakni PT Food Station Tjipinang Jaya, sukses memainkan peran penting dalam menjaga stabilitas harga melalui kerja sama lintas daerah.

“Food Station bekerja sama dengan daerah-daerah penghasil beras seperti Karawang, Lampung, dan Kabupaten Kediri. Konsumen di Jakarta sudah cukup besar dan aktif. Maka dari itu, Jakarta menjadi contoh baik dalam praktik hilirisasi non-tambang atau yang tidak berbasis sumber daya alam,” tambahnya.

Pramono menekankan jika berbagai aspek ketahanan di Jakarta dapat terus diberdayakan, maka hal ini bisa menjadi strategi efektif untuk menjaga stabilitas ekonomi di tengah ketidakpastian global.

“Apalagi Jakarta kini tengah bertransformasi menjadi kota global, sehingga program dan kebijakan yang diterapkan pun harus berskala internasional. Berbagai tantangan yang dihadapi Jakarta bisa menjadi bahan studi para peserta P3N Lemhannas, untuk kemudian dirumuskan solusi yang nyata dan bermanfaat bagi masyarakat, khususnya warga Jakarta,” ungkapnya.

Sementara, Gubernur Lemhannas RI, Tubagus Ace Hasan Syadzily, menjelaskan, program P3N bertujuan memperkuat kapasitas kepemimpinan tingkat nasional dalam mendukung Asta Cita Presiden dan Wakil Presiden RI menuju Indonesia Emas 2045.

“Oleh karena itu, kunjungan SSDN P3N Lemhannas RI kali ini difokuskan untuk berdiskusi mengenai upaya hilirisasi yang telah dilakukan oleh Pemprov DKI Jakarta,” ujarnya.

Menurut Ace, sebagai kota global, Jakarta memiliki peran strategis untuk mengolah komoditas mentah menjadi produk bernilai tambah tinggi.

“Banyak kebijakan pemerintah pusat yang didukung secara konkret oleh Pemprov DKI Jakarta sebagai bagian dari sistem pemerintahan nasional. Maka dari itu, untuk studi dalam negeri tahun ini, kami memilih DKI Jakarta sebagai fokus utama,” ungkapnya. (H-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri Rosmalia
Berita Lainnya