Headline

Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Revitalisasi RPTRA Kalijodo Butuh Waktu 6 Bulan

Mohamad Farhan Zhuhri
16/5/2025 16:16
Revitalisasi RPTRA Kalijodo Butuh Waktu 6 Bulan
Foto udara suasana Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Kalijodo(MI/Ramdani)

 

GUBERNUR DKI Jakarta, Pramono Anung meninjau Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Kalijodo di Tambora, Jakarta Barat, pada Jumat (16/5). 

Tinjauan tersebut untuk mengecek kondisi dan fasilitas RPTRA Kalijodo sebagai dasar penerbitan Instruksi Gubernur (Ingub) mengenai rencana revitalisasi kawasan tersebut.

“Saya sengaja hadir di sini untuk melihat langsung kondisi yang ada, karena saya ingin memperbaiki RPTRA Kalijodo yang dulu pernah dibangun oleh gubernur sebelumnya dan menurut saya itu hal yang baik,” ujar Pramono. 

Ia berharap RPTRA Kalijodo dapat menjadi ruang publik yang aman dan nyaman, sehingga semakin banyak warga yang memanfaatkannya sebagai sarana edukatif dan rekreatif. Ia juga telah menginstruksikan dinas-dinas terkait untuk melakukan perbaikan menyeluruh.

“Saya sudah menugaskan Kepala Dinas Pertamanan untuk berdiskusi dengan pihak-pihak yang kini mengelola RPTRA, agar kita bisa menata ulang, memperbaiki, dan mengubah fungsinya sehingga benar-benar bermanfaat bagi masyarakat," bebernya. 

Lebih lanjut, proses revitalisasi ini diperkirakan perlu waktu sekitar enam bulan. 

“Mudah-mudahan dalam waktu enam bulan ke depan, wajah RPTRA Kalijodo menjadi lebih ramah dan menyenangkan bagi siapa pun yang datang,” katanya.

Sementara, Kepala Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta, Fajar Sauri, mengatakan pihaknya telah berdiskusi dengan warga sekitar untuk menggali aspirasi dan kebutuhan mereka. 

Ia berharap hasil revitalisasi dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat, khususnya dalam menciptakan ruang interaksi yang sehat dan produktif.

"Rencana penataan ini sudah melalui proses dialog dengan warga. Mereka mengusulkan lapangan olahraga multifungsi yang bisa digunakan untuk voli, basket, bahkan futsal. Kami juga merencanakan ruang pertemuan untuk aktivitas masyarakat atau komunitas, serta ruang kontemplasi atau meditasi bagi pengunjung yang ingin melakukan healing,” urai Fajar. (Far/M-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya