Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Sentul Disebut jadi Magnet Baru Investasi Properti di Jabodetabek

 Gana Buana
16/2/2025 22:05
Sentul Disebut jadi Magnet Baru Investasi Properti di Jabodetabek
Sentul dianggap manjadi lokasi dengan penjualan hunian tertinggi kedua di Jabodetabek(Instagram)

SENTUL, Kabupaten Bogor, semakin mempertegas posisinya sebagai kawasan potensial dalam bisnis properti. Dengan infrastruktur yang terus berkembang dan permintaan hunian yang meningkat, wilayah ini menjadi daya tarik utama bagi investor dan konsumen.

Associate Director Research & Consultancy Department PT Leads Property Services Indonesia, Martin Samuel Hutapea, mengungkapkan bahwa sejak 2020, lebih dari 3.000 unit rumah telah diluncurkan di kawasan ini. Tingkat penjualannya pun mencapai 70-90%, mencerminkan tingginya minat masyarakat terhadap properti di Sentul.

"Uniknya, harga rumah tapak di Sentul saat ini sudah di atas Rp1 miliar per unit, bahkan ada yang mencapai Rp3 miliar. Oleh karena itu, sekarang waktu yang tepat untuk membeli sebelum harga melonjak menjadi Rp2-2,5 miliar," jelas Martin dalam diskusi dan peluncuran buku 'I Wayan Madik Kesuma: Anak Bali yang Melanglang di Bisnis Properti' di Sentul, Sabtu (15/2) kemarin.

Keunggulan utama Sentul terletak pada aksesibilitasnya yang sangat baik. Dengan akses langsung ke Jalan Tol Jagorawi, LRT Harjamukti, AEON Mall, IKEA, rumah sakit, serta fasilitas olahraga dan rekreasi, kawasan ini menawarkan kenyamanan hidup modern di tengah udara segar dan lingkungan hijau.

Martin juga menyoroti potensi lahan di Bogor yang masih banyak dan belum dikembangkan. Ketersediaan lahan di Bogor masih sangat luas, namun preferensi konsumen saat ini cenderung mengarah ke landed housing dibandingkan properti vertikal.

"Selain itu, sekarang orang semakin mencari hunian yang dekat dengan stasiun atau akses tol, berbeda dengan satu dekade lalu," ungkap Martin. Ia menambahkan bahwa saat ini, waktu tempuh menuju fasilitas transportasi umum harus dalam kisaran 10 menit saja.

Fenomena ini memicu persaingan pengembang untuk menghadirkan rumah dalam radius satu kilometer dari fasilitas transportasi.

Dalam peta persaingan properti di Jabodetabek, Bogor menempati posisi kedua setelah Jakarta, mengungguli Bekasi, Tangerang, dan Depok.

Pertumbuhan harga properti di Sentul juga menarik perhatian. Menurut I Wayan Madik Kesuma, Founder dan Direktur Utama KAS Group, pengembang Graha Laras Sentul (GLS), harga rumah di wilayah ini mengalami kenaikan sekitar 8% per tahun.

"Saat kami mulai memasarkan GLS pada 2017, tipe terkecil dijual Rp500 jutaan. Sekarang, tipe yang sama sudah mencapai Rp800 jutaan," ujarnya.

Wayan menegaskan komitmennya dalam menjaga kualitas.

"Kami mengalokasikan dana sebesar Rp2 miliar untuk menjaga kualitas terbaik. Material yang digunakan khusus dan tidak memperkenankan kontraktor mengurangi spesifikasi yang telah disepakati. Warga kami ikut berkembang, bahkan ada yang membeli hingga 3-5 unit. Ini menjadi apresiasi besar sekaligus mendorong kami untuk terus berinovasi," jelasnya.

GLS sendiri telah menghadirkan berbagai klaster perumahan dengan konsep dan desain modern. Cluster London dibanderol dengan harga Rp1,2 miliar untuk tipe 60/60, sementara Cluster Munich ditawarkan seharga Rp1,7 miliar untuk tipe 69/105. Klaster terbaru, Kopenhagen, mendapatkan respons positif meski harga per unitnya sekitar Rp2 miliar. Rumah di klaster ini dirancang tiga lantai dengan luas tanah berkisar antara 91 hingga 115 m2.

Perkembangan ini tidak terlepas dari dorongan pemerintah melalui insentif Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP). Insentif ini diharapkan dapat meningkatkan minat pasar dan memacu pertumbuhan sektor properti.

"Insentif ini akan menggerakkan pasar. Kami memiliki 50 unit rumah siap huni di GLS dan 90 unit di proyek Dramaga, Geriya Selaras," jelas Wayan.

Tidak hanya itu, GLS juga menghadirkan fasilitas baru berupa W Club seluas 1.000 m2. Club house ini dilengkapi kolam renang, gym, dan ruang serbaguna berkapasitas hingga 200 orang, yang dapat digunakan untuk berbagai acara, mulai dari pertemuan bisnis hingga resepsi pernikahan.

Sentul diproyeksikan akan semakin berkembang seiring dengan tren perubahan preferensi konsumen yang kini mencari hunian dekat dengan akses transportasi umum, seperti stasiun kereta dan pintu tol. Para pengembang berlomba-lomba menghadirkan hunian dalam radius satu kilometer dari fasilitas-fasilitas tersebut.

Dengan potensi lahan yang masih luas dan dukungan infrastruktur yang terus berkembang, Sentul diprediksi akan tetap menjadi primadona investasi properti dalam beberapa tahun mendatang. (Z-10)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Gana Buana
Berita Lainnya