Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Mengenali Penyakit Menular Mematikan Tb dan Pencegahannya

Dede Susianti
02/2/2025 21:41
Mengenali Penyakit Menular Mematikan Tb dan Pencegahannya
Kegiatan pemeriksaan kesehatan pada pembukaan di Lapangan Basket GOR Pajajaran, Tanah Sareal, Kota bogor, Minggu (2/2)..(DOK HUMAS PEMKOT BOGOR)

Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor  Sri Nowo Retno menjelaskan bahwa  Tb merupakan penyakit menular paling mematikan kedua di dunia.  

Dia menyebut, Jawa Barat berada di urutan pertama dalam penemuan kasus Tb tertinggi di Indonesia. 

Di Kota Bogor sendiri angka kasus Tuberkulosis (Tb) di Kota Bogor masih sangat tinggi.  

Data per 31 Januari 2025 mencatat ditemukan sebanyak 9.947 kasus TBC atau  119 persen di Kota Bogor.

“Penting bagi masyarakat untuk sadar akan Tb, salah satunya dengan memeriksakan diri ke fasilitas pelayanan kesehatan apabila muncul gejala TBC,” kata Retno saat pembukaan atau  hari pertama Active Case Finding' (ACF) Tb, di Lapangan Basket GOR Pajajaran, Tanah Sareal, akhir pekan ini.

Pelaksanaanya AFC sendiri berlangsung dua pekan, dimulai dari tanggal 1 Februari hingga 12 Februari mendatang di 20 titik.

Lebih jauh dia menjelaskan, Program Eliminasi Tb Tahun 2030 bertujuan untuk meningkatkan kepedulian seluruh masyarakat terhadap Tb.  

Kepada masyarakat maupun petugas kesehatan dapat secara aktif menemukan dan melaporkan seseorang dengan gejala Tb untuk dilakukan pemeriksaan serta investigasi kontak.  

Pemeriksaan kesehatan atau skrining yang dilakukan mencakup gejala-gejala TBC, dampaknya terhadap kualitas hidup, serta bagaimana pencegahan dan pengobatan TBC agar dapat mengurangi potensi penularan penyakit kepada orang-orang di sekitar melalui gerakan TOSS (temukan, obati, sampai sembuh) TBC.

Untuk diketahui, Program Hasil Terbaik Cepat (Quick Win) Presiden Prabowo Subianto di bidang kesehatan, mencakup skrining kesehatan, pembangunan rumah sakit di daerah-daerah, serta penanganan Tb.  

Dalam upaya mencapai tujuan penanganan Tb, Kementerian Kesehatan RI menerapkan kebijakan pencegahan Tb yang tertuang dalam Strategi Nasional 2020-2024.  

“Salah satu strateginya adalah mengombinasikan upaya penemuan dan pengobatan Tb secara aktif dengan upaya pencegahan melalui pemberian Terapi Pencegahan Tuberkulosis (TPT) pada kasus infeksi laten Tb (ILTB),” urai Retno.  

Penemuan kasus Tb secara aktif dilakukan dengan skrining sistematis pada populasi berisiko, yaitu kontak serumah, kontak erat, ODHIV, penyandang diabetes melitus, orang dengan kurang gizi, perokok, dan kontak erat dengan penderita kusta.  

Lebih lanjut Retno menjelaskan, bahwa penemuan kasus Tb secara aktif bertujuan untuk menemukan terduga Tb di populasi berisiko dan mendeteksi Tb lebih dini guna mengurangi keterlambatan diagnosis.  

Dengan penemuan kasus justru bisa  menekan penularan dengan mengurangi sumber infeksi, serta menemukan kasus ILTB 
(Infeksi Laten Tuberkulosis), agar dapat diberikan  TPT (terapi pencegahan Tb).

“Dengan adanya kegiatan ACF Tb ini, diharapkan dapat meningkatkan penemuan terduga dan kasus Tb, meningkatkan skrining serta pemberian TPT pada kelompok berisiko, dan mengurangi rantai penularan Tb di Kota Bogor,” tutup Retno.(S-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Denny parsaulian
Berita Lainnya