Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) mengapresiasi Polri yang memutasi Direktur Reserse Narkoba (Dirresnarkoba) Polda Metro Jaya Kombes Donald Parlaungan Simanjuntak. Mutasi ini diduga terkait kasus 18 anggota memeras warga Malaysia saat menonton gelaran Internasional Djakarta Warehouse Project (DWP).
Hal ini disampaikan Komisioner Kompolnas Mohammad Choirul Anam. Namun, Anam belum bisa memastikan mutasi itu terkait kasus pemerasan warga Malaysia dalam acara DWP.
"Seandainya ini terkait memang soal DWP saya kira ini langkah yang baik yang patut diapresiasi. Karena akan mempermudah pemeriksaan," kata Anam saat dikonfirmasi, hari ini.
Namun, Anam mengaku akan mengecek terlebih dahulu apakh mutasi itu terkait kasus pemerasan dalam acara DWP. Menurutnya, memastikan itu dapat dilakukan saat sidang komisi kode etik Polri (KKEP) berlangsung.
"Sidang etik pasti ada yang disidangkan siapa saja orangnya," ujar mantan Komisioner Komnas HAM itu.
Di sisi lain, Anam mengatakan mutasi ini juga akan memastikan fungsi-fungsi kepolisian berjalan semestinya. Walaupun ada pemeriksaan. "Karena sudah diganti orang, jika nggak mengganggu fungsi tersebut," jelas Anam.
Sebelumnya, diberitakan Dirresnarkoba Polda Metro Jaya Kombes Donald dimutasi sebagai Analis Kebijakan Madya bidang Pembinaan Masyarakat Nadan Pemeliharaan Keamanan (Binmas Baharkam) Polri.
Mutasi ini diduga terkait kasus pemerasan 45 warga Malaysia saat menonton gelaran Internasional Djakarta Warehouse Project (DWP) di Kemayoran, Jakarta Pusat.
"Benar (mutasi Kombes Donald)," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi saat dikonfirmasi, Senin, 30 Desember 2024.
Mutasi itu tertuang dalam surat telegram rahasia (ST) Nomor: 2776/XII/Kep.2024. Jabatan Dirresnarkoba kini diemban oleh Kombes Ahmad David.
Untuk diketahui, 18 anggota polisi melakukan pemerasan terhadap 45 warga negara (WN) Malaysia saat acara DWP pada 13-15 Desember di Kemayoran, Jakarta Pusat. Belasan anggota itu berasal dari satuan Polda Metro Jaya, Polres Metro Jakarta Pusat, dan Polsek Kemayoran.
Belasan anggota itu telah diperiksa dan disidang etik pekan ini. Mereka diketahui melakukan pemerasan dengan kerugian korban Rp2,5 miliar. Uang itu ditampung di sebuah rekening khusus yang telah disiapkan. Motif 18 anggota melakukan pemerasan tengah didalami.
Buntut kasus ini, Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto merotasi jabatan baik ditingkat Polsek, Polres, hingga Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya. Mutasi yang dilakukan terhadap Perwira Menengah (Pamen), Perwira Pertama (Pama) hingga Bintara itu tertuang dalam Surat Telegram ST/429/XII/KEP.2024 tanggal 25 Desember 2024.
Dalam surat yang ditandatangani oleh Karo SDM Kombes Muh. Dwita Kumu Wardana atas nama Kapolda Metro Jaya itu, mereka dimutasi ke Yanma Polda Metro Jaya dalam rangka pemeriksaan terkait kasus pemerasan WN Malaysia di DWP 2024.
"Benar, 34 (anggota) dalam rangka pemeriksaan," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi kepada wartawan, Kamis, 26 Desember 2024.(P-2)
POLISI buka suara terkait dugaan pemerasan terhadap warga asal Malaysia saat menonton Djakarta Warehouse Project (DWP) di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat.
Dugaan adanya oknum polisi yang menangkap dan memeras penonton Djakarta Warehouse Project (DWP) 2024 sedang didalami oleh Bidang Propam Polda Metro Jaya.
Ada 45 WN Malaysia yang menjadi korban pemerasan oleh oknum polisi. Kerugian dalam kasus ini mencapai Rp2,5 miliar.
Belum dipastikan tindak pidana narkoba itu bakal turut ditangani Polri atau tidak. Adapun, sudah ada dua WN Malaysia yang mengadukan kasus pemerasan ini ke Divpropam Polri.
Kepala Divisi Propam Polri Irjen Abdul Karim memastikan akan menggali motif pemerasan warga negara (WN) Malaysia oleh 18 anggota.
POLDA Metro Jaya melakukan mutasi besar-besaran terhadap 34 anggota jajaran Satuan Reserse Narkoba buntut kasus pemerasan penonton Djakarta Warehouse Project (DWP) 2024 asal Malaysia.
POLISI mengamankan 18 personelnya yang diduga terlibat pemerasan warga negara (WN) Malaysia saat menonton gelaran DWP 2024
Anam menambahkan, Kompolnas akan segera berkoordinasi dengan Bareskrim Polri terkait dengan dugaan tindak pidana yang dilakukan oknum anggota polisi itu.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved