Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
HOLYWINGS Group melalui program corporate social responsibility (CSR) Holywings Peduli menunjukkan respons cepat terhadap bencana banjir yang melanda sejumlah wilayah di Jakarta, seperti di kawasan Rawajati, Pancoran, Jakarta Selatan. Sebagai bentuk kepedulian, Holywings menyalurkan bantuan kepada warga terdampak bencana untuk meringankan beban warga yang permukimannya terkena banjir.
Andrew Susanto sebagai Komisaris Utama Holywings Group sekaligus Ketua Program CSR Holywings Peduli mengungkapkan, bantuan diberikan dalam bentuk sembako yang terdiri dari kebutuhan pokok seperti beras, minyak goreng, mi instan, dan bahan makanan lainnya. Bantuan tersebut diserahkan secara langsung oleh tim Holywings Peduli dan W SuperClub Gatot Subroto.
"Kami ingin hadir di tengah masyarakat, bukan hanya pada kondisi normal, tetapi juga ketika mereka sedang mengalami kesulitan. Semoga bantuan ini dapat meringankan beban saudara-saudara kita yang terdampak banjir," ujar Andrew dalam keterangannya, Sabtu (30/11).
Ia menegaskan Holywings Group berkomitmen untuk berperan aktif dalam membantu masyarakat terdampak bencana melalui program Holywings Peduli. Program itu menjadi salah satu wujud nyata kepedulian perusahaan terhadap lingkungan sosial, khususnya dalam situasi darurat seperti bencana alam.
"Kami memastikan masyarakat yang terdampak segera mendapatkan bantuan yang dapat meringankan beban mereka. Karena itu, Holywings Peduli dan team W Superclub Gatsu langsung turun ke lokasi banjir," katanya.
Dalam kesempatan tersebut, Andrew menyampaikan kegiatan itu merupakan bentuk solidaritas dan komitmen Holywings dalam membantu masyarakat yang membutuhkan. Tidak hanya itu, Holywings Peduli juga menjalin kerja sama dengan berbagai pihak seperti Palang Merah Indonesia dan kantor Kelurahan Rawajati.
Kerja sama itu agar penyaluran bantuan bisa menjadi lebih efektif dan tepat sasaran kepada korban, sebagai bagian dari upaya untuk meringankan beban masyarakat dan mempercepat pemulihan pascabencana.
Program tersebut mendapat respons positif dari masyarakat setempat. Salah satu warga bernama Murni mengatakan banjir di Rawajati tahun ini intensitasnya bisa mencapai tiga kali seminggu. Dia mengaku bolak-balik mengungsi karena rumahnya berulang kali terendam.
"Kalau musim hujan seperti ini, hampir dua hari sekali saya mengungsi. Banjirnya enggak beres-beres," ucap Murni.
Selain Murni, salah seorang penerima bantuan, Juriah (32), mengatakan puji syukurnya atas bantuan sembako dari Holywings Peduli. Dia mengatakan sembako sangat bermanfaat karena bahan makanan yang ada di rumahnya semua terdendam banjir dan tak bisa terpakai.
"Terima kasih Holywings Peduli, sembakonya saya mau langsung gunakan. Soalnya beras dan semua bahan makanan saya enggak ada yang selamat, semua terendam banjir," ujar Juriah. (E-2)
Ia menilai, program normalisasi Kali Ciliwung itu sangat penting dilakukan untuk mengurangi intensitas banjir di Jakarta.
Oleh karena itu, normalisasi Sungai Ciliwung menjadi prioritas Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk penanganan banjir jangka menengah.
Sebanyak 16 rukun tetangga (RT) di Jakarta Timur masih terendam banjir dengan ketinggian air berkisar 30-80 cm. Banjir Jakarta Timur terjadi karena luapan Sungai Ciliwung.
Proyek ini terus berlanjut, termasuk perluasan ke Jelambar dan Pejagalan pada 1971.
Program 100 Hari Pramono – Rano, salah satunya adalah program pengerukan sungai untuk penanganan banjir.
Gubernur Provinsi Jawa Barat Dedi Mulyadi menegaskan tidak ada istilah untuk banjir kiriman. Ia menegaskan, banjir yang terjadi di ibu kota itu bukan karena air kiriman dari Bogor.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved