Pj Heru Enggan Disalahkan Soal Macet Jakarta

Mohammad Farhan Zuhri
17/9/2024 15:27
Pj Heru Enggan Disalahkan Soal Macet Jakarta
PENJABAT (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono.(MI/Usman Iskandar)

PENJABAT (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menjelaskan, untuk urusan kemacetan Jakarta, dirinya tidak mau disalahkan sepenuhnya. Menurutnya, Jakarta dan wilayah sekitar akan menjadi kawasan aglomerasi.

Heru mengatakan, saat ini ada total 22 juta kendaraan bermotor yang memasuki kawasan Jakarta setiap harinya. Kendaraan bermotor itu disebut masuk dari kawasan aglomerasi Bodetabek.

"Keluar masuk kendaraan kurang lebih 22 juta di Jakarta, yang masuk dan keluar. Tentunya kemacetan ini tidak bisa hanya Jakarta, tapi harus bersama-sama dengan kota aglomerasi," sebutnya di Kawasan Monas, Jakarta Pusat, Selasa (17/9/2024).

Baca juga : Imbas PSBB, BPJT Catat Penurunan Penumpang Angkutan Umum

Heru mengatakan, adapun salah satu langkah nyata soal keterlibatan kota Jabodetabek dalam penanganan kemacetan di Jakarta adalah pencananganan pembangunan Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta rute Medan Satria di Bekasi hingga Tomang di Jakarta Barat.

Ia menegaskan, Pemprov DKI Jakarta saat ini tengah berupaya menangani kemacetan. Salah satunya, yakni pembangunan Lintas Raya Terpadu (LRT) Jakarta.

"Memang yang membangun transportasi, ya namanya membangun transportasi, ya (pembangunan) terus menerus. Kemacetan ya memang ini permasalahan DKI Jakarta," tutur Heru.

Baca juga : Angkutan Umum Harus Bersih Dari Atribut Kampanye

Dalam kesempatan itu, Heru Budi Hartono menjadi Inspektur Upacara Hari Perhubungan Nasional (Harhubnas) Tahun 2024 di Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, pada Selasa (17/9).

Dalam upacara tersebut, ia mengharapkan transportasi publik Jakarta dapat terintegrasi secara menyeluruh, sehingga masyarakat dapat menggunakannya dengan baik untuk beraktivitas sehari-hari.

“Semoga transportasi publik di Jakarta dapat terintegrasi sempurna. Baik itu, Moda Raya Terpadu (MRT) sampai Ancol bisa selesai, Lintas Raya Terpadu (LRT) sampai Manggarai selesai, maupun Transjakarta. Sehingga masyarakat bisa menggunakan seluruh transportasi publik dengan baik,” kata Heru dalam sambutannya.

Ia menegaskan, hingga saat ini, keberadaan transportasi publik di Jakarta sudah cukup lengkap dengan headway (waktu antara) yang juga sudah cukup cepat.

Seperti MRT dan LRT yang memiliki headway tepat waktu. Selain itu, jangkauan layanan Transjakarta sudah mencapai hampir 90% dari seluruh wilayah Kota Jakarta. Dengan demikian, diharapkan dapat lebih banyak menarik masyarakat untuk beralih ke transportasi publik. (Far/P-3



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Irvan Sihombing
Berita Lainnya