Headline
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
MASYARAKAT Kota Depok, Jawa Barat, dikejutkan dengan lonjakan harga daging sapi di pasar tradisional. Meskipun hari raya Lebaran masih beberapa waktu lagi, harga daging sapi telah mencapai titik tertinggi, membuat masyarakat terkejut dan mengeluhkan beban ekonomi yang semakin berat.
Harga daging sapi kelas 1, yang merupakan kualitas terbaik atau terderloin, telah mencapai Rp160 ribu per kilogram. Sedangkan untuk daging sapi kelas 2, yang terdiri dari paha depan dan paha belakang, harganya mencapai Rp150 ribu per kilogram. Sementara itu, daging sapi kelas 3 atau daging sapi murni dibanderol dengan harga mencapai Rp130 ribu per kilogram.
Nurhasim, salah seorang konsumen di Pasar Tradisional Sukatani, mengungkapkan kekecewaannya terhadap lonjakan harga daging sapi ini.
Baca juga : Harga Semua Jenis Cabai di Pasar Tradisional di Depok Jelang Idul Fitri 2024 Kian Melambung Tinggi
"Lebaran kan masih lama. Tetapi harga daging sapi sangat mahal, naiknya sampai ke langit," ujar Nurhasim.
Hal ini juga dirasakan oleh konsumen lain, Rosa, yang memilih untuk tidak membeli daging sapi karena harganya yang mahal. Sebagai gantinya, ia memilih untuk membeli daging ayam boiler yang lebih terjangkau.
Selain konsumen, pedagang daging sapi juga mengeluhkan sepinya pembeli akibat harga yang melonjak. Rino, seorang pedagang daging sapi di Pasar Agung, mengeluhkan penurunan daya beli masyarakat yang membuat langganannya berhenti membeli daging sapi.
Menanggapi hal ini, Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (KUPTD) Pasar Sukatani, Tri Handoko, dan KUPTD Pasar Kemirimuka Budi Setyanto, menyatakan bahwa harga berbagai kebutuhan pangan dan kebutuhan pokok telah melonjak tinggi menjelang Hari Raya Idul Fitri 2024.
Keduanya akan segera menyelidiki penyebab lonjakan harga daging sapi tersebut. Dugaan sementara mengarah pada masalah rantai pasokan yang tidak lancar, yang mengakibatkan peningkatan harga di pasar. (Z-10)
Selain membatasi konsumsi daging, dr Lidia Febrina menekankan agar durasi mengonsumsi daging tidak setiap hari.
Ketua Bapanas Arief Prasetyo Adi menerima kunjungan Menteri Pertanian Jepang Taku Eto. Pertemuan tersebut membahas terkait kerja sama ekspor-impor. Ekosistem pangan di Indonesia
Lalu harga daging kwalitas sedang (kwalitas standar) dari dua hari lalu berkisar Rp 170.000 hingga Rp 180.000, sekarang turun menjadi Rp 150.000 atau Rp 160.000/kg.
KEPALA Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi menegaskan ketersediaan dan pasokan komoditas pangan pokok, termasuk daging, dalam kondisi aman dan harga yang stabil.
KEPALA Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengungkapkan bahwa pihaknya berencana mencari vendor baru untuk mengimpor daging kerbau.
WAKIL Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono memastikan ketersediaan daging sapi dan kerbau menjelang bulan Suci Ramadan yang akan datang dalam kondisi aman dan terkendali
Beberapa pasar tradisional seperti Pasar Jakabaring, Pasar Sungki, Pasar Kertapati, Pasar 13 Ulu, hingga Pasar Palimo, di Palembang, Minggu (30/3), dipenuhi warga sejak pukul 07:00 WIB.
Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, turun langsung ke pasar tradisional untuk memastikan harga pangan tetap terkendali selama Ramadan dan menjelang Lebaran 2025.
Kenaikan juga terjadi pada sayuran, bawang putih, bawang merah, minyak goreng, gula pasir, beras dan terigu.
Jumlah pengunjung di pasar tradisional ini melonjak dua kali lipat dibandingkan hari biasanya.
DUA pasar tradisional di Kota Semarang, Jawa Tengah, berubah menjadi tempat hiburan karaoke.
Penurunan penjualan ayam potong mencapai 40%, sedangkan harga ayam di kisaran Rp35.000-Rp40 000/ kg
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved