Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
PEMERINTAH Provinsi DKI Jakarta melalui Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) diminta tidak menonaktifkan nomor induk kependudukan (NIK) warga asli Betawi yang tinggal di daerah penyangga. Hal itu diungkap anggota DPRD Fraksi PKS sekaligus anggota Komisi A, Nasrullah.
Ia menjelaskan, hal tersebut karena banyak warga asli Betawi yang terpaksa tinggal di kota penyangga, karena tak mampu membeli rumah di Ibu Kota. Di sisi lain, warga asli betawi yang tinggal kota penyangga ini masih memiliki keluarga yang memang memiliki rumah dan menetap di DKI Jakarta.
"Kami mendukung, tetapi Disdukcapil harus selektif terhadap orang khusus Betawi asli. Selama mereka masih memiliki keluarga besar di Jakarta, masih punya kaitan emosional, menurut saya sih itu perlu dimaklumi ya," ujar Nasrullah dalam keterangannya, Kamis (29/2).
Baca juga : PKS Punya Kader Muda untuk Pilkada Jakarta
Ia berpandangan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) DKI Jakarta perlu memberikan kekhususan bagi warga asli Betawi. Hal ini dalam rangka menjaga kelestarian budaya asli Jakarta bersama para warga asli Betawi. "Karena kalau budayanya saja yang dijaga tetapi orangnya tidak ada, itu lama kelamaan akan hilang," kata Nasrullah.
Nasrullah pun menegaskan bahwa Dukcapil DKI Jakarta untuk lebih benar-benar selektif dalam proses penghapusan NIK. Harapannya, tidak ada warga asli Betawi dengan penghasilan rendah yang terdampak dan akhirnya tak lagi menerima bantuan sosial.
"Dukcapil harus melihat asal usulnya. Jangan sampai orang asli Betawi yang ekonominya rendah tidak mampu tinggal di Jakarta, tetapi memiliki KTP Jakarta, dihapuskan NIK-nya yang menyebabkan tidak bisa mengakses bantuan. Padahal ia membutuhkan," pungkasnya.
Baca juga : 94 Ribu Data Penduduk DKI Jakarta bakal Dinonaktifkan, Ini Alasannya
Diberitakan sebelumnya, Dukcapil DKI Jakarta berencana memulai penonaktifan NIK warga yang tidak lagi tinggal di Ibu Kota pada Maret 2024. Namun, pelaksanaan penataan data kependudukan ini kemudian ditunda.
Kepala Dinas Dukcapil DKI Jakarta Budi Awaluddin menjelaskan, penonaktifan NIK warga Jakarta yang kini tidak lagi tinggal di Ibu kota bakal dilaksanakan setelah keluar penetapan hasil Pemilu 2024. "Iya kami masih menunggu pengumuman resmi Pemilu. Jadi belum Maret ini," ujar Budi Awaluddin saat dikonfirmasi, Senin (26/2).
Budi menerangkan, penonaktifan NIK warga yang tak lagi tinggal di Jakarta ialah bagian dari program penataan tertib administrasi kependudukan. (Z-2)
Penyebab utama banyaknya warga Kampung Baru belum memiliki dokumen kependudukan karena warga di sana belum memiliki surat kepemilikan lahan.
Jika KTP hilang, kamu perlu mengurus penggantian KTP yang hilang ke Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) di wilayah tempat tinggalmu.
PEMERINTAH Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menjanjikan pengurusan dokumen kependudukan seperti Kartu Tanda Penduduk (KTP) yang rusak atau hilang karena banjir dapat selesai sehari
WARGA Desa Kohod, Kabupaten Tangerang, melayangkan protes karena merasa nama mereka dicatut dalam surat kepemilikan tanah untuk lahan yang dipasangi pagar laut.
MK menyatakan bahwa perkawinan tidak sah apabila tanpa memiliki agama atau kepercayaan yang dianut warganegara.
PERUSAHAAN Umum (Perum) Badan Urusan Logistik (Bulog) mendorong gerai atau outlet Rumah Pangan Kita (RPK) dapat berkembang secara masif.
Kualitas udara Jakarta tercatat berada pada urutan kedua sebagai kota paling berpolusi di Indonesia, setelah Tangerang Selatan, Banten dengan poin 191.
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung berencana membongkar tiang monorel Jakarta Namun, tiang itu tak kunjung dibongkar
Sembilan Rukun Tetangga (RT) di Jakarta Barat dan Jakarta Utara masih terendam banjir hingga Rabu (9/7) pagi. Ketinggian air bervairasi, mulai 30 centimeter (cm) hingga satu meter.
Sebanyak 35 rukun tetangga (RT) di DKI Jakarta masih dilanda banjir hingga Selasa (8/7) pukul 05.00 WIB. Banjir Jakarta terjadi karena hujan yang intens dan pasang air laut maksimum sejak Senin.
Pendaftaran peserta telah dibuka sejak Kamis (5/6) dan akan berakhir pada Jumat (4/7). Lalu peserta hadir audisi offline pada Sabtu (5/7).
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mencatat hingga pukul 06.00 WIB, sebanyak 109 rukun tetangga (RT) di Jakarta masih baniir.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved