Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
KASUS begal pada siang hari marak terjadi di wilayah Jakarta dan sekitarnya dalam beberapa waktu terakhir. Sering kali aksi pembegalan tersebut disertai dengan tindak kekerasan, dan penganiayaan hingga mengakibatkan korban cedera seumur hidup, bahkan meninggal dunia.
Seperti halnya kasus pembegalan yang menimpa seorang perempuan berinisial RS. Ia menjadi korban begal di Jalan Jenderal Ahmad Yani, tepatnya di depan Halte Trans-Jakarta, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, pada Jumat (23/2) siang.
Ibu rumah tangga yang sedang berdiri di trotoar itu tidak mengira dijadikan target oleh dua pria yang duduk berboncengan di atas sepeda motor. Korban pun tidak bisa melakukan perlawanan lantaran salah satu pelaku mengacungkan senjata tajam.
Baca juga : Pengosongan Ruko di Lebak Bulus Diwarnai Kekerasan oleh Kelompok Preman
Walaupun saat itu kondisi lokasi kejadian sedang ramai, tetapi hal tersebut tidak menyurutkan niat dari pelaku untuk merampas ponsel milik korban dengan cara memaksa sambil mengacungkan celurit.
Akibat peristiwa tersebut, korban pun kehilangan ponsel miliknya. Kemudian korban langsung melaporkan kejadian pembegalan itu ke Polres Jakarta Pusat.
Menanggapi maraknya kasus begal pada siang hari, Sosiolog Universitas Gadjah Mada, Soeprapto menilai maraknya kejadian pembegalan itu disebabkan karena banyak masyarakat yang beraktivitas pada siang hari menggunakan perhiasan atau barang tertentu yang bisa memancing pelaku kejahatan melakukan aksinya.
Baca juga : Kekerasan Terhadap PRT Terus Meningkat, Pengesahan RUU PPRT Diminta jangan Gagal Lagi
"Pembegalan di siang hari ini terjadi karena banyak masyarakat yang disaat berpergian menggunakan perhiasan atau barang tertentu yang dapat memancing pelaku kejahatan. Bahkan, pembegalan ini juga tidak menutup kemungkinan terjadi pada orang yang penampilannya biasa-biasa saja," kata Soeprapto saat dihubungi, Minggu (25/2).
Selain itu, lanjut Soeprapto, kesibukan masyarakat yang sangat kompleks juga jadi pemicu terjadinya kejahatan jalanan di siang hari. Hal itu karena kontrol sosial dari masyarakat sendiri saat ini sudah mulai melemah.
"Kontrol sosial masyarakat saat ini sudah mulai melemah, karena masing-masing anggota masyarakat berusaha mengejar kepentingannya. Dengan demikian kesempatan bagi pelaku kejahatan jalanan menjadi semakin meluas," ujarnya.
Baca juga : Begal Bersenjata Tajam Ancam Seorang Perempuan di Cempaka Putih
Oleh karena itu, Soeprapto mengingatkan agar pihak kepolisian dapat bertindak tegas dan meningkatkan intensitas patrolinya di tempat-tempat yang rawan terjadinya kejahatan jalanan.
Selain itu, pihak kepolisian juga dapat memaksimalkan fungsi CCTV di berbagai tempat yang rawan kejahatan jalanan agar kejadian-kejadian yang dapat merugikan masyarakat tersebut tidak terus terjadi.
"Penting juga melibatkan anggota masyarakat untuk ikut andil dalam melakukan pencegahan dan penanggulangan kejahatan melalui langkah-langkan berani lapor, berani menjadi saksi, dan mampu mengumpulkan barang bukti," imbuhnya. (Z-5)
Dari tiga pelaku yang diamankan ini, satu di antaranya terpaksa ditembak di bagian kaki kanannya karena melawan saat dibekuk.
Pelaku kini harus menjalani perawatan di RSUD Ir Soekarno Brebes, Ketanggungan akibat babak belur dihajar korban dan sejumlah temannya.
SEORANG wanita dipepet oleh komplotan begal bersenjata api saat dibonceng menggunakan sepeda motor di Grogol Petamburan, Jakarta Barat. Penembakan
Sepeda motor korban dipepet oleh sebuah motor Honda PCX warna merah yang ditumpangi tiga orang pelaku hingga korban terjatuh.
Korban mengalami luka sobek di bagian leher hingga harus mendapatkan 20 jahitan
Pos Pantau Ramadhan juga untuk mengantisipasi tindak kejahatan atau kriminalitas yang terjadi seperti curanmor, pencurian rumah kosong (rumsong) dan aksi begal.
Pemerintah Provinsi DKI diminta segera melakukan tindakan tegas terkait pencurian pelat besi di Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) dan kolong tol.
Sejak Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung mempermudah persyaratan menjadi PPSU, ribuan masyarakat berbondong mendatangi Balai Kota membawa surat lamaran kerja. 3 hari 7.000 lebih lamaran
KRIMINOLOG dari Universitas Indonesia (UI) Adrianus Meliala mengungkapkan bahwa munculnya ribuan pengangguran terbuka dalam masa bersamaan tidak selalu berdampak pada kriminalitas.
SOSIOLOG Nia Elvina menjelaskan permasalahan sosial yang disebabkan faktor ekonomi sudah diprediksi oleh para ahli. Salah satu penyebab yang utama adalah karena adanya kebijakan pemerintah
POLISI mengingatkan kepada masyarakat untuk waspada terhadap potensi meningkatnya kriminalitas menjelang dan selama bulan suci Ramadan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved