Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
DPRD DKI Jakarta menilai perubahan nama pada sejumlah halte bisa dimanfaatkan untuk menggali potensi pemasukan bagi PT Transjakarta (TJ). Dengan kata lain, rebranding halte bisa dilakukan untuk menambah pendapatan selain penjualan tiket.
Selama ini, penggunaan nama halte TransJakarta menggunakan konsep rebranding. Namun, kenyataannya, halte yang menggunakan sejumlah brand swasta justru tidak menuai hasil. Atas dasar itulah, penyematan nama pada halte disesuaikan dengan nama jalan dan kawasan.
“Pandangan saya soal pergantian itu, antara lain, adalah untuk menambah pendapatan PT TJ. Jadi, kemarin ada halte yang sudah kadung memakai nama RS atau nama mal, seperti Podomoro atau lainnya yang sebenarnya kalau pakai nama itu, dia seharusnya membayar, harusnya berbayar ke PT TJ,” kata Taufik, Kamis (19/1).
Dia mengatakan, banyak halte TJ yang sejak dulu dinamai dengan nama-nama brand lain. Kini, nama-nama itu patut ditinjau ulang agar nama brand lain yang menempel di halte bus TJ memberi keuntungan bagi PT TJ sebagai pemilik aset.
Baca juga: Dituding Kampanye Terselubung, Stiker Heru Budi di Halte TJ tidak akan Dicopot
“Karena sudah terlanjur pakai nama lain seperti itu, sekarang halte itu namanya diganti yang netral atau tidak terkait dengan brand tertentu. Nanti kalau semua sudah seperti itu bisa tuh PT TJ menawarkan kepada perusahaan-perusahaan, provider, rumah sakit (RS), mall atau brand Lain untuk menamakan halte tersebut dengan nama brand mereka,” kata politisi PKS itu.
Sebelumnya, PT Trans-Jakarta mengubah sejumlah nama halte. Beberapa nama yang diubah adalah Halte Tirtayasa di Petogogan berganti menjadi Halte Pasar Santa, Halte Tendean berubah menjadi Halte Tegal Mampang, Halte Sarinah menjadi Halte MH Thamrin, Halte S Parman Podomoro City menjadi Halte Tanjung Duren serta Halte Indosiar menjadi Halte Damai.
Baca juga: 20 Tahun Beroperasi, Transjakart Bidik 340 Juta Penumpang Tahun Ini
PT Trans-Jakarta dalam akun instagram menyebut penggantian nama dilakukan sebagai langkah netralisasi nama-nama halte. Sebab, terdapat nama-nama halte lama yang berasal dari nama atau 'brand' resmi dari perusahaan swasta. Kebijakan itu sempat mendapat penolakan dari para pengguna. (Z-11)
Halte Transjakarta Hotel Bundaran Indonesia itu menghalangi visual dari objek diduga cagar budaya (ODCB), yaitu Patung Selamat Datang.
Politikus Partai Gerindra itu yakin Transjakarta tidak akan sembarangan dalam melakukan pembangunan infrastruktur, apalagi yang melibatkan ODCB.
PEMBANGUNAN halte Bus Transjakarta di kawasan Bundaran HI mengundang polemik. Pembangunan hal tersebut dinilai mengganggu kawasan ikonik Bundaran HI yang bersejarah bagi bangsa Indonesia.
Sistem ini menerapkan satu tiket uang elektronik yang hanya berlaku satu orang layaknya yang diterapkan terlebih dulu oleh PT KAI Commuter di angkutan KRL Jabodetabek.
"Gagasan itu sendiri bertentangan dengan gagasan Gubernur. Gubernur merobohkan JPO dengan alasan kita harus bisa melihat dengan clear Patung Selamat Datang."
PT Transjakarta berencana menjadikan Halte Hotel Indonesia (HI) dan Halte Lebak Bulus sebagai proyek percontohan (pilot project) halte yang ramah bagi pelanggan difabel.
Melalui platform politik sebagai anggota DPRD DKI Jakarta, ia juga terus menyuarakan pentingnya akses informasi dan pelayanan kesehatan reproduksi yang inklusif, edukatif, dan merata.
Generasi muda diminta dapat lebih kritis mengawal jalannya Pilkada Jakarta 2024. Mengingat peran mereka sangat penting untuk membangun arah Jakarta yang lebih baik.
DPRD DKI Jakarta meminta Pemprov untuk menggandeng BPJS Ketenagakerjaan, untuk menjamin keselamatan para petugas ad hoc yang bertugas di Pilkada 2024.
KOMISI Pemilihan Umum (KPU) Jakarta akan mengembalikan dana hibah ke Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta senilai Rp355 miliar.
KETUA DPRD Jakarta Khoirudin mendukung wacana pemilihan gubernur dipilih melalui DPRD.
Jika Bawaslu dan KPU memiliki usulan program baru, harus segera diajukan sebelum 24 April 2025.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved