Headline

Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Warga Resah dengan Keberadaan Cafe di Senopati

Ficky Ramadhan
28/11/2023 19:14
Warga Resah dengan Keberadaan Cafe di Senopati
Suasana luar KLOUD Sky Dining & Lounge yang disegel Bareskrim Polri di kawasan Senopati(MI / Susanto)

TIM gabungan Bareskrim Polri dan Bea Cukai melakukan razia di beberapa kafe di Senopati, Jakarta Selatan. Salah satunya, kafe Code yang dirazia oleh pihak kepolisian pada Sabtu (25/11) lalu. Dalam razia itu, pihak kepolisian juga menemukan sejumlah barang bukti berupa ekstasi.

Tentunya, kegiatan razia itu pun mendapatkan apresiasi dari beberapa warga yang tinggal di sekitaran wilayah tersebut.

Salah satunya, seorang warga berinisial AS (40) mengatakan bahwa razia yang dilakukan oleh pihak kepolisian itu sudah sangat bagus. Hal itu dikarenakan selama ini kafe tersebut memang sudah sangat mengganggu warga sekitarnya.

Baca juga : Kloud Sky Dining & Lounge Ditutup, Pemilik Terpukul

Ia menyebut, para pengunjung kafe Code itu selalu memarkirkan kendaraannya di sekitaran rumahnya. Sehingga membuat kondisi kompleks tersebut cukup ramai dengan kendaraan yang parkir dari malam hingga pagi hari dan tentunya mengganggu kehidupan warga sekitarnya.

Baca juga : 5 Fakta Baru Hasil Rekonstruksi Kafe Kloud Senopati

"Bagus banget kalo kafe itu ditutup. Jujur saya sudah lama merasa terganggu dengan kafe itu, karena kalau parkir sembarangan. Kompleks ini, sebelum kafe itu di razia ramai sekali dengan mobil parkir. Bahkan parkinya tidak tanggung-tanggung, didepan pagar rumah saja mereka parkir, ya tentunya mengganggu kita yang ingin keluar masuk rumah atau kompleks," kata AS saat ditemui di Jakarta Selatan, Selasa (28/11).

Menurutnya, dengan banyaknya kendaraan yang hampir setiap parkir di kawasan rumahnya itu sudah sangat tidak etis. Ia mengatakan, kompleks tempat ia tinggal adalah kompleks yang masih aktif dan masih banyak yang menghuni diwilayah tersebut.

"Tidak etis sebenarnya seperti itu (parkir di kompleks) wilayah sini kan masih banyak yang huni, masih aktif dan seharusnya juga tempat yang dihuni oleh warga itu tidak boleh dijadikan tempat parkir, karena mengganggu sekali. Jujur saya senang sekali kalau memang kafe itu sudah tidak difungsikan lagi," tuturnya.

Dirinya juga sangat mengapresiasi tindakan yang dilakukan oleh pihak kepolisian. Ia berharap, pihak kepolisian dapat terus melakukan razia-razia ditempat yang memang selalu mengganggu kenyamanan masyarakat.

"Saya apresiasi sekali yang dilakukan kepolisian, yang mengganggu kenyamanan masyarakat seperti ini memang harus diberantas. Ke depannya saya berharap pihak kepolisan dapat merazia tempat-tempat yang memang mengganggu," ujarnya.

Tanggapan yang sama juga disampaikan oleh warga sekitar berinisial JA (44). JA menyebut kafe Code memang selalu menganggu ketika malam hari hingga pagi hari.

Ia mengatakan, para pengunjung yang parkir sembarangan di wilayah kompleks sudah sering sekali ditegur oleh keamanan kompleks, bahkan juga terkadang oleh para pemilik rumah yang merasa terganggu kenyamanannya.

Namun, para pengunjung tersebut banyak tidak mengindahkan teguran-teguran dari para warga tersebut.

"Sudah sering banget di tegur, cuma begitu awalnya saja pergi, tapi besok-besoknya pasti parkir lagi, begitu saja terus disini. Tapi kalau memang kafe itu mau ditutup ya Alhamdulillah deh, biar tidak mengganggu lagi," ujar JA.

Selain kendaraan yang selalu parkir sembarangan di sekitaran kompleks, dirinya juga merasa khawatir dengan para pengunjung yang pulang dari kafe tersebut dengan keadaan mabuk. Dikhawatirkan para pengunjung kafe yang mabuk itu melakukan tindak kejahatan di wilayah kompleks itu.

"Pengunjung yang mabuk itu kan bikin khawatir juga ya, namanya dia mabuk gitu, terus melakukan kejahatan seperti maling lah atau apalah di wilayah sini, itu juga saya khawtirkan itu," ucapnya.

"Kalau dirazia seperti ini, ya jadinya merasa tenang aja gitu. Kalau bisa langsung ditutup saja, supaya kenyamanan warga juga jadinya tidak akan terganggu lagi kan oleh orang-orang itu," imbuhnya.

Diketahui sebelumnya, Tim gabungan Bareskrim Polri dan Bea Cukai kembali melakukan razia di sebuah kafe bernama W Home di kawasan Senopati, Jakarta Selatan pada Sabtu (25/11) dini hari.

Kasubdit I Direktorat Tindak Pidana Narkoba (Dittipidnarkoba) Bareskrim Polri Kombes Jean Calvijn Simanjuntak mengatakan, razia yang dilakukan ini untuk menindaklanjuti temuan narkoba yang ditemukan di kawasan tersebut pada pekan lalu.

"Hasil pemeriksaan para saksi dan tersangka minggu lalu yang kami lakukan hal yang sama di tempat di bilangan Senopati juga, itu keterangannya bahwa di tempat ini para tersangka memperoleh barang narkotika dan menggunakannya barang narkotika sehingga kami melakukan kegiatan rutin yang ditingkatkan dengan sasaran tempat ini," kata Calvijn kepada wartawan, Sabtu (25/11).

Calvijn menuturkan bahwa pihaknya mendapati adanya sejumlah barang bukti narkoba di tiga titik di lokasi. Meski demikian, pihak kepolisian belum dapat memastikan narkoba jenis apa yang ditemukan saat operasi tersebut.

"Hasil gabungan yang di dapati pada malam hari ini dan di hari pagi ini untuk cek awal kita sudah melakukannya positif, ada satu di bar, kemudian satu sisa pakai ada di sofa, dan satu juga sisa pakai yang ada di toilet," tuturnya.

Calvijn mengatakan, terdapat 11 orang pengunjung yang positif mengonsumsi narkoba setelah dites urine dengan dipantau oleh saksi pelayan hingga sekuriti di lokasi.

"Semua kita melakukan pengecekan urine tentunya didampingi oleh petugas dan semua pengecekan barang bukti itu diperhatikan oleh yang memiliki barang dan diperhatikan oleh saksi netral lainnya, yaitu waiters dan security. Hasil cek urine yang positif di antaranya ada mengandung narkotika psikotropika dan obat keras," ujarnya.

Selain itu, polisi juga menemukan puluhan botol minuman beralkohol yang diduga menggunakan pita palsu. Temuan itu akan didalami oleh petugas Bea Cukai.

"Hasil pemeriksaan dari Bea Cukai, di dapati ada setidaknya 36 botol minuman beralkohol yang diduga menggunakan pita palsu, ini nanti tentunya akan ada pendalaman dari Tim Bea Cukai," jelasnya.

Lebih lanjut, Calvijn menyampaikan, razia ini akan dilakukan hingga menjelang pergantian tahun. Hal itu dilakukan guna menjaga ketentraman masyarakat.

"Ini tentunya akan kita laksanakan secara berkelanjutan menjelang pergantian tahun supaya masyarakat sekitar juga merasa tentram dan damai," ujarnya. (Fik)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putra Ananda
Berita Lainnya