Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
BARESKRIM Polri menetapkan delapan tersangka dalam kasus pengaturan skor atau match fixing dalam sebuah pertandingan Liga 2 yang berlangsung pada November 2018. Satu tersangka berinisial AS selalu kurir pengantar uang suap masuk daftar pencarian orang (DPO).
"Salah satu tersangka atas nama AS kita masukan kedalam DPO atau terbitan daftar pencarian orang," kata Kepala Satuan Tugas (Kasatgas) Antimafia Bola Irjen Asep Edi Suheri di Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Kamis, 12 Oktober 2023.
AS ditetapkan sebagai tersangka pada Rabu (27/9). Ia menyandang status itu bersama lima orang lainnya, antara lain K selaku penghubung wasit.
Baca juga: Satgas Anti Mafia Bola: Klub Y Habiskan Uang Rp800 Juta untuk Rebut Kemenangan di Liga 2
AS dan K dijerat Pasal 2 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1980 tentang Tindak Pidana Suap jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP. Dengan ancaman pidana selama-lamanya penjara lima tahun dan denda sebanyak-banyaknya Rp15 juta.
Tersangka lainnya, yakni M sebagai wasit tengah. Kemudian E sebagai asisten wasit 1, R sebagai asisten wasit 2, dan A sebagai wasit cadangan.
Baca juga Klub Liga 2 yang Beri Suap untuk Atur Skor Kini Berada di Liga 1
Mereka dijerat dengan Pasal 3 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1980 tentang Tindak Pidana Suap jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP. Dengan ancaman pidana selama-lamanya penjara tiga tahun dan denda sebanyak-banyaknya Rp15 juta.
Kemudian, ada dua tersangka yang baru ditetapkan pekan lalu. Mereka yang berperan sebagai pemberi suap itu berinisial VW dan DR.
"Adapun motif tersangka DR melakukan penyuapan adalah untuk memenangkan club Y agar dapat masuk atau maju ke Liga 1," ungkap Asep.
Wakabareskrim Polri itu mengatakan VW adalah mantan pemilik salah satu klub sepak bola yang berperan aktif sebagai pelobi wasit. VW melobi dan meminta kepada perangkat wasit untuk memenangkan club Y dengan memberikan janji akan memberikan sesuatu.
"Sedangkan untuk tersangka DR, ia merupakan salah satu pengurus dari club Y pada saat itu dan DR berperan sebagai penyandang dana yang dana tersebut akan diserahkan ke VW untuk mengatur dan memenangkan pertandingan bagi club Y," ujar jenderal bintang dua itu.
Asep mengaku telah memeriksa 16 saksi dalam kasus ini. Kemudian, memeriksa enam ahli. Lalu, menyita rekening koran, bukti transfer, dan bukti lainnya. Sementara itu, terkait uang suap polisi menemukan nilainya sebesar Rp800 juta.
Asep menyebut poin utama dalam kasus ini adalah penanganan pengaturan skor, atau match fixing. Satgas Antimafia Bola tengah mengembangkan dan berupaya menemukan praktek match fixing dalam pertandingan-pertandingan selanjutnya.
"Baik pertandingan yang sedang berjalan maupun yang akan berjalan pada kompetisi persepakbolaan di Indonesia," ucap Asep.
Kedua tersangka VW dan DR dijerat Pasal 2 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1980 tentang Tindak Pidana Suap juncto Pasal 55 ayat 1 ke 1 KUHP dengan ancaman pidana selama-lamanya 5 tahun dan denda sebanyak banyaknya Rp15 juta.
Kasus ini terbongkar atas adanya laporan polisi tertanggal 5 September 2023. Polisi memeriksa 15 orang saksi mulai dari pihak klub, wasit yang terlibat pertandingan, pihak hotel, penyelenggara pertandingan hingga PSSI.
Pihak klub yang tidak disebutkan namanya itu memberikan uang senilai Rp100 juta untuk wasit yang memimpin pertandingan agar bisa dimenangkan. Disebutkan, total klub tersebut sudah mengeluarkan uang sekitar Rp1 miliar untuk melobi para wasit dalam beberapa pertandingan dalam satu liga.
"Jadi ada pengakuan bahwa mereka telah mengeluarkan uang Rp1 miliar untuk melobi para wasit di sejumlah pertandingan," kata Asep di Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Rabu (27/9).
LEGENDA sepak bola Prancis, Michel Platini, terancam masuk penjara terkait dugaan suap terpilihnya Qatar sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022.
Penyelidikan yang dimulai bulan lalu, dihubungkan dengan pinjaman yang diberikan FIFA kepada Asosiasi Sepakbola Trinidad dan Tobago (TTFF) pada 2010.
FEDERASI Sepak bola Sierra Leone (SLFA) mengumumkan akan melakukan penyelidikan terhadap dua pertandingan yang berakhir dengan skor 95-0 dan 91-1.
SATGAS Antimafia Bola menyebut klub Liga 2 yang melakukan suap untuk pengaturan skor atau match fixing dalam sebuah pertandingan Liga 2 saat ini berada di Liga 1 Indonesia.
Laga pekan kedua Liga 1 2024/25 akan dijalani PSS dengan menjamu Persik Kediri dalam laga kandang di Stadion Manahan Solo pada Senin (19/8) sore.
SETIAP ada penangkapan atas hakim, perih terasa selalu berganda.
Pemilik Bali United siap diperiksa terkait kasus pengaturan skor.
Penggeledahan dilakukan di Apartemen Taman Rasuna, menara 9, lantai 18 di Jakarta Selatan pada Kamis (14/2) malam.
"Kamis kemarin penetapan tersangka Pak Joko Driyono, setelah dilakukan mekanisme penetapan tersangka dengan gelar perkara."
Satgas Antimafia Bola belum menahan Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum PSSI Joko Driyono yang telah resmi ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus perusakan barang bukti dari kasus pengaturan skor, kemarin.
Dengan ditetapkannya Joko Driyono sebagai tersangka, Umuh pun mendesak PSSI segera menggelar Kongres Luar biasa (KLB) guna menentukan Ketum baru.
SETELAH Pelaksana Tugas Ketua Umum PSSI Joko Driyono ditetapkan sebagai tersangka oleh Satgas Antimafia Bola Polri, desakan agar secepatnya digelar kongres luar biasa (KLB) kian mengemuka.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved