Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
KETUA Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI Jakarta, Gembong Warsono, menilai imbauan Sekretaris Daerah (Sekda) DKI, Joko Agus Setyono, meminta masyarakat untuk berjalan kaki demi mengurangi polusi udara di Ibu Kota dianggap tidak efektif dan justru bisa menimba protes.
"Bagi warga sulit menerapkan budaya jalan kaki untuk beraktivitas di luar rumah. Apalagi jaraknya jauh tidak masuk akal sehat," kritik Gembong saat dihubungi, di Jakarta, Kamis (7/9).
Gembong tidak menampik jalan kaki di setiap aktivitas itu baik untuk kesehatan, termasuk mengurangi polusi udara. Namun, imbauan itu tidak bisa dilakukan warga untuk beraktivitas dari rumah ke kantor atau tempat kerja.
Baca juga : Satgas Pengendalian Pencemaran Udara Tindak Tegas Pabrik Pengolahan Biji Plastik di Tangerang
"Ketika kita bicara perbaikan kualitas polusi, maka harus dilakukan adalah bagaimana mereka dari kendaraan pribadi ke transportasi publik," ujar Gembong.
Baca juga : Jakarta Kembali Jadi Kota dengan Polusi Udara Tertinggi
"Jadi bagaimana Pemprov ini gencar melakukan sosialisasi mengenai arti pentingnya tanggung jawab warga Ibu Kota untuk menjaga kualitas udara Jakarta menjadi lebih baik dengan menggunakan transportasi publik," ungkap Gembong.
Sebelumnya, Joko meminta wali kota, bupati, camat, lurah, hingga warga DKI Jakarta untuk mengenakan masker, mengurangi aktivitas di luar ruangan, dan membiasakan berjalan kaki.
“Para wali kota administrasi di lima wilayah DKI Jakarta dan Bupati Kepulauan Seribu, hingga unsur camat dan lurah agar mengimbau masyarakat mulai melindungi diri dari polutan dengan menggunakan masker,” ujar Joko dalam keterangannya, Selasa (5/9).
Bersamaan dengan itu, Joko juga meminta para pejabat pemerintah daerah mengimbau masyarakat untuk turut serta mengurangi polusi.
Joko berpandangan, upaya mengurangi polusi dapat dilakukan dengan berbagai cara yang sederhana. Contohnya dengan menghemat penggunaan listrik di rumah dan menanam pohon.
"Masyarakat juga kami anjurkan menanam pohon dan tanaman di lingkungan masing-masing," kata Joko.(Z-8)
Kemudian ada teknologi sensor supaya tahu kapan zona merah. Selain itu, ada truk embun sudah dilakukan di kota-kota Tiongkok.
DINAS Lingkungan Hidup DKI Jakarta dengan WRI Indonesia secara resmi memperkenalkan tiga peralatan pemantau kualitas udara baru bertaraf reference-grade.
Anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta Idris Ahmad meminta Pemprov DKI Jakarta melakukan upaya-upaya untuk menjaga kesehatan masyarakat dari buruknya kualitas udara di Jakarta.
Kondisi air dan udara, terutama di Ibu Kota Jakarta, yang akhir-akhir ini semakin memprihatinkan. Polusi udaranya memburuk dan masuk dalam kategori tidak sehat.
Anggota Komisi D Fraksi PSI, Justin Adrian mengatakan Pj Heru dianggap memandang remeh polusi udara yang menyebabkan banyak penyakit khususnya Iritasi Saluran Pernapasan Atas (ISPA)
Penurunan berat badan membutuhkan pembakaran kalori. Kedua aktivitas itu disebut memungkinkan seseorang membakar kalori dalam jumlah yang cukup.
Pemprov DKI harus melakukan sosialisasi ke warga terkait penanganan polusi seperti menggunakan kendaraan umum.
Bila kebanyakan orang rata-rata berjalan dengan kecepatan sekitar lima kilometer per jam, orang Hong Kong bisa mencapai enam hingga tujuh kilometer per jam, sehingga terkesan terburu-buru.
Para ahli di Harvard menganjurkan kita untuk mengikuti tujuh strategi utama untuk mengintensifkan jalan kaki dengan cepat. Jalan kaki cepat lebih baik daripada jalan biasa.
Mereka juga mencatat bahwa pada 2018, hipertensi merupakan penyebab utama hampir setengah juta kematian.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved