Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
DALAM momentum Hari Udara Bersih Internasional pada 7 September ini, serta memaksimalkan pelaksanaan tilang uji emisi yang sudah dilaksanakan di wilayah DKI Jakarta, dan akan disusul wilayah lain. Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menyelenggarakan pelatihan uji emisi bagi puluhan teknisi bengkel di wilayah Bandung Raya bersama Dinas Lingkungan Hidup Jawa Barat.
Pelatihan yang diselenggarakan pada 7-8 September di Wijaya Toyota, Cimareme, Bandung Barat ini, merupakan bentuk sinergi antar pemerintah dalam menanggulangi pencemaran udara di wilayah Jakarta, Jawa Barat, dan Banten untuk mempersiapkan infrastruktur dan sumber daya manusia yang kompeten dalam memperluas jangkauan uji emisi.
Direktur Pengendalian Pencemaran Udara KLHK Luckmi Purwandari mengatakan bahwa pelatihan ini untuk mempercepat perluasan jangkauan uji emisi. “Percepatan kegiatan uji emisi kendaraan bermotor ini merupakan strategi pengendalian pencemaran udara bersama wilayah di Jabodetabek,” kata Luckmi dalam keterangan resmi, Kamis (7/9).
Baca juga: Kendaraan belum Uji Emisi Dikenakan Tarif Parkir Rp7.500 per Jam
Dalam menyiapkan program tersebut, lanjut Luckmi, KLHK sudah menyiapkan mekanisme terkait pelaksanaan uji emisi.
“Saat ini kita akan telah menyiapkan aplikasi uji emisi (si-umi) dan bekerja sama dengan DLH DKI untuk melatih 400 teknisi bengkel di wilayah Jakarta, Jawa Barat, dan Banten untuk mendukung jalannya uji emisi ini,” ujar Luckmi.
Baca juga: 10 Lokasi Parkir Ini Terapkan Harga Tertinggi, Dimana Saja?
Kedepan, setelah semua aturannya rampung, uji emisi akan menjadi wajib secara nasional. “Ketika ini sudah berjalan, outputnya kendaraan bermotor harus melampirkan hasil uji emisi sebagai persyaratan administrasi pembayaran pajak kendaraan bermotor,” tutup Luckmi.
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Asep Kuswanto mengatakan bahwa pelatihan merupakan transfer knowledge dari Pemprov DKI Kepada wilayah sekitar Jakarta untuk sama-sama menanggulangi pencemaran udara dari sumber bergerak yaitu kendaraan bermotor.
"Saat ini Pemprov DKI sudah memperluas jangkauan uji emisi kepada hampir seluruh bengkel di Jakarta. Pelatihan ini bentuk sinergi antar pemerintah untuk lebih memasifkan lagi uji emisi di wilayah sekitar Jakarta," kata Asep.
Ia pun berharap langkah yang dilakukan Pemprov DKI dalam memperluas jangkauan uji emisi ini bisa ditiru daerah lain, "Dimomentum hari udara bersih internasional ini, semoga semua pihak bisa sama-sama memperbaiki kualitas udara di wilayahnya masing-masing," tutup Asep.
Sementara itu, Pejabat Dinas Lingkungan Hidup Jawa Barat, Endang Hidayat menyebut bahwa bengkel-bengkel yang ada di wilayahnya sudah antusias dalam menyelenggarakan uji emisi ini.
"Pelatihan ini tentunya bisa menyiapkan bengkel-bengkel di Bandung untuk menerima uji emisi yang akhir-akhir banyak dicari banyak masyarakat," ungkapnya.
Ia juga mengatakan bahwa bertambahnya bengkel uji emisi di Jawa Barat ini bisa mempermudah masyarakat pemilik kendaraan bermotor yang akan keluar masuk wilayah DKI Jakarta.
"Jadi warga Jawa Barat yang akan pergi ke Jakarta bisa uji emisi dimana saja di wilayah Jawa Barat kedepannya," tutupnya. (Put)
Kualitas udara Jakarta tercatat berada pada urutan kedua sebagai kota paling berpolusi di Indonesia, setelah Tangerang Selatan, Banten dengan poin 191.
Kualitas udara Jakarta bukan hanya soal isu lingkungan, tapi juga soal kesehatan publik dan stabilitas ekonomi di wilayah urban.
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa paparan jangka panjang terhadap polusi udara partikel halus (PM2.5) dapat menyebabkan fibrosis miokard.
Kondisi paling memprihatinkan ditemukan pada PT SBJ yang memiliki 12 tungku peleburan untuk kapasitas 8.816 ton per tahun, namun sama sekali tidak memiliki cerobong.
Peneliti dari University of Technology Sydney mengungkap debu bulan tidak seberbahaya polusi udara di jalanan.
Mengutip data WHO, 99% populasi dunia kini menghirup udara yang sudah melewati batas aman, dengan kualitas udara dalam ruangan bisa lima kali lebih buruk dari udara luar.
Kemudian ada teknologi sensor supaya tahu kapan zona merah. Selain itu, ada truk embun sudah dilakukan di kota-kota Tiongkok.
Meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap bahaya polusi udara merupakan langkah krusial dalam menekan dampak kesehatan yang ditimbulkan.
BMKG mengungkapkan, berdasarkan hasil pemantauan, dalam siklus harian, konsentrasi PM2,5 tertinggi di wilayah DKI Jakarta ialah selepas malam hari hingga menjelang pagi hari.
Kualitas udara di Jakarta, Senin (14/10) pagi masuk urutan ke delapan sebagai kota dengan udara terburuk di dunia.
POLUSI di DKI Jakarta menimbulkan dampak kesehatan dan kerugian yang besar bagi masyarakat.
Transportasi merupakan sumber polusi lokal utama di Jakarta. Namun, industri dan pembangkit listrik juga berkontribusi terhadap buruknya kualitas udara mengakibatkan polusi di DKI Jakarta.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved