Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menyarankan upaya penyiraman dari puncak gedung dengan alat pengabut air (water mist) untuk mengurangi tingkat polusi udara tidak menggunakan air produksi Perusahaan Air Minum Jaya (PAM Jaya). .
Menurutnya, penyiraman harus menggunakan air yang sebelumnya sudah melalui proses pengolahan.
"Pakai air pengolahan di gedung masing-masing. Itu yang dipakai untuk menyemprot water mist," kata Heru di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Rabu (30/8).
Sebagaimana diketahui, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mewajibkan pemilik gedung swasta di ibu kota untuk memasang alat pengabut air (water mist) sebagai salah satu upaya mengatasi polusi udara.
Baca juga: Gunakan Water Mist, Dinas LH Harap Mampu Kendalikan Polusi sebelum KTT Asean
"Itu wajib. Saya mau semua pasang water mist. Itu kan tidak terlalu mahal juga," kata Heru.
Selain itu, ia mengatakan pengadaan water mist bisa dibebankan kepada pemilik gedung perusahaan masing-masing tanpa perlu bantuan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
Baca juga: Heru Budi Temui Pengelola Gedung Swasta Terkait Rencana Water Mist
"Adapun harga pompa bertekanan tinggi untuk menciptakan kabut air sekitar Rp50 juta," tandasnya.
Kualitas udara Jakarta tercatat berada pada urutan kedua sebagai kota paling berpolusi di Indonesia, setelah Tangerang Selatan, Banten dengan poin 191.
Kualitas udara Jakarta bukan hanya soal isu lingkungan, tapi juga soal kesehatan publik dan stabilitas ekonomi di wilayah urban.
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa paparan jangka panjang terhadap polusi udara partikel halus (PM2.5) dapat menyebabkan fibrosis miokard.
Kondisi paling memprihatinkan ditemukan pada PT SBJ yang memiliki 12 tungku peleburan untuk kapasitas 8.816 ton per tahun, namun sama sekali tidak memiliki cerobong.
Peneliti dari University of Technology Sydney mengungkap debu bulan tidak seberbahaya polusi udara di jalanan.
Mengutip data WHO, 99% populasi dunia kini menghirup udara yang sudah melewati batas aman, dengan kualitas udara dalam ruangan bisa lima kali lebih buruk dari udara luar.
Kemudian ada teknologi sensor supaya tahu kapan zona merah. Selain itu, ada truk embun sudah dilakukan di kota-kota Tiongkok.
Meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap bahaya polusi udara merupakan langkah krusial dalam menekan dampak kesehatan yang ditimbulkan.
BMKG mengungkapkan, berdasarkan hasil pemantauan, dalam siklus harian, konsentrasi PM2,5 tertinggi di wilayah DKI Jakarta ialah selepas malam hari hingga menjelang pagi hari.
Kualitas udara di Jakarta, Senin (14/10) pagi masuk urutan ke delapan sebagai kota dengan udara terburuk di dunia.
POLUSI di DKI Jakarta menimbulkan dampak kesehatan dan kerugian yang besar bagi masyarakat.
Transportasi merupakan sumber polusi lokal utama di Jakarta. Namun, industri dan pembangkit listrik juga berkontribusi terhadap buruknya kualitas udara mengakibatkan polusi di DKI Jakarta.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved