Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
KEPALA Pusat Informasi Perubahan Iklim Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Fachri Radjab mengungkapkan, polusi udara di malam hari justru lebih buruk dari pada ketika siang hari. Hal ini disampaikannya dalam diskusi 'Quick Response' Penanganan Kualitas Udara di DKI Jakarta di Jakarta Pusat hari ini.
Fachri mengatakan, penyebab polusi udara lebih buruk ketika malam hari juga diakibatkan pola yang terjadi pada atmosfer. Tingginya aktivitas masyarakat di pagi haru menyebabkan konsentrasi PM2.5 tetap tinggi hingga perlahan turun menjelang sore hari.
Pada sore hari, kondisi atmosfer sudah hangat, polutan lebih terangkat ke atas. Kemudian, konsentrasi PM2.5 cenderung lebih tinggi terlepas malam hari, hingga menjelang pagi hari. Hal itu dikarenakan saat malam hari udara lebih rapat karena massa udara yang turun dan membawa serta polutannya.
Baca juga: Kasus ISPA Jabodetabek Naik Hingga 200 Ribu Kasus
Hal ini ditambah adanya lapisan inversi atau lapisan pembalik. Lapisan diversi ini menahan polutan yang ada sehingga tidak bergerak.
"Suhu itu pada tempat yang makin tinggi akan makin dingin. Tapi pada ketinggian tertentu akan tetap stabil. Nah, pada lapisan inversi inilah lapisan udara berkumpul. Ketika lapisan ini semakin menipis dia justru semakin menangkap lapisan udara," kata Fachri, Senin (28/8).
Baca juga: Heru Klaim Upaya Mereduksi Polusi Udara Sudah Dipercepat
Sementara itu, dari pengamatan foto satelit, konsentrasi PM2,5 justru cukup berkurang saat minim aktivitas di masyarakat seperti pada libur akhir pekan dan saat hari libur nasional, seperti pada peringatan HUT RI 17 Agustus lalu.
Pada Agustus ini, Fachri pun mengatakan ada peningkatan jumlah molekul PM2,5 di udara Jakarta jika dibandingkan pada periode yang sama tahun lalu. Kondisi udara terburuk pun terjadi pada 8 Agustus lalu.
"Nilai konsentrasi maksimum terekam pada 8 Agustus 2023 pukul 05.00 WIB sebesar164,6 µg/m3 (Sangat Tidak Sehat). Nilai rata-rata konsentrasi PM2.5 pada BulanAgustus sampai dengan tanggal 27 Agustus2023 adalah 60,4 µg/m3 (Tidak Sehat)," ujarnya. (Z-3)
Ledakan di pabrik US Steel Clairton, Pennsylvania, mengakibatkan satu orang tewas, 10 orang terluka, dan 1 pekerja masih dinyatakan hilang.
Penghijauan merupakan komitmen bersama antara pemerintah dan masyarakat
Program ini tidak hanya berfokus pada edukasi publik, tetapi juga memfasilitasi jembatan langsung antara masyarakat dan ruang-ruang pengambilan kebijakan.
Polusi udara yang semakin memburuk di Jakarta, menjadi salah satu penyebab meningkatnya kasus radang tenggorokan di masyarakat.
Partikel PM2.5 dan PM10 yang dapat menyebabkan infeksi pernapasan, Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK), mengi, asma sampai kematian berlebih termasuk sakit jantung.
Polusi udara berisiko menyebabkan asma, ISPA, penyakit kardiovaskular, penyakit paru sampai dengan resisten insulin pada kelompok usia muda seperti anak-anak dan remaja.
Kemudian ada teknologi sensor supaya tahu kapan zona merah. Selain itu, ada truk embun sudah dilakukan di kota-kota Tiongkok.
Meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap bahaya polusi udara merupakan langkah krusial dalam menekan dampak kesehatan yang ditimbulkan.
BMKG mengungkapkan, berdasarkan hasil pemantauan, dalam siklus harian, konsentrasi PM2,5 tertinggi di wilayah DKI Jakarta ialah selepas malam hari hingga menjelang pagi hari.
Kualitas udara di Jakarta, Senin (14/10) pagi masuk urutan ke delapan sebagai kota dengan udara terburuk di dunia.
POLUSI di DKI Jakarta menimbulkan dampak kesehatan dan kerugian yang besar bagi masyarakat.
Transportasi merupakan sumber polusi lokal utama di Jakarta. Namun, industri dan pembangkit listrik juga berkontribusi terhadap buruknya kualitas udara mengakibatkan polusi di DKI Jakarta.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved