Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

BMKG: Polusi Udara Malah Lebih Buruk Di Malam Hari

Putri Anisa Yuliani
28/8/2023 13:45
BMKG: Polusi Udara Malah Lebih Buruk Di Malam Hari
Polusi udara di malam hari dinilai BMKG lebih buruh dibandingkan siang hari, akibat pola yang terjadi pada atmosfer.(MI/Usman Iskandar)

KEPALA Pusat Informasi Perubahan Iklim Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Fachri Radjab mengungkapkan, polusi udara di malam hari justru lebih buruk dari pada ketika siang hari. Hal ini disampaikannya dalam diskusi 'Quick Response' Penanganan Kualitas Udara di DKI Jakarta di Jakarta Pusat hari ini.

Fachri mengatakan, penyebab polusi udara lebih buruk ketika malam hari juga diakibatkan pola yang terjadi pada atmosfer. Tingginya aktivitas masyarakat di pagi haru menyebabkan konsentrasi PM2.5 tetap tinggi hingga perlahan turun menjelang sore hari. 

Pada sore hari, kondisi atmosfer sudah hangat, polutan lebih terangkat ke atas. Kemudian, konsentrasi PM2.5 cenderung lebih tinggi terlepas malam hari, hingga menjelang pagi hari. Hal itu dikarenakan saat malam hari udara lebih rapat karena massa udara yang turun dan membawa serta polutannya.

Baca juga: Kasus ISPA Jabodetabek Naik Hingga 200 Ribu Kasus

Hal ini ditambah adanya lapisan inversi atau lapisan pembalik. Lapisan diversi ini menahan polutan yang ada sehingga tidak bergerak.

"Suhu itu pada tempat yang makin tinggi akan makin dingin. Tapi pada ketinggian tertentu akan tetap stabil. Nah, pada lapisan inversi inilah lapisan udara berkumpul. Ketika lapisan ini semakin menipis dia justru semakin menangkap lapisan udara," kata Fachri, Senin (28/8).

Baca juga: Heru Klaim Upaya Mereduksi Polusi Udara Sudah Dipercepat

Sementara itu, dari pengamatan foto satelit, konsentrasi PM2,5 justru cukup berkurang saat minim aktivitas di masyarakat seperti pada libur akhir pekan dan saat hari libur nasional, seperti pada peringatan HUT RI 17 Agustus lalu.

Pada Agustus ini, Fachri pun mengatakan ada peningkatan jumlah molekul PM2,5 di udara Jakarta jika dibandingkan pada periode yang sama tahun lalu. Kondisi udara terburuk pun terjadi pada 8 Agustus lalu.

"Nilai konsentrasi maksimum terekam pada 8 Agustus 2023 pukul 05.00 WIB sebesar164,6 µg/m3 (Sangat Tidak Sehat). Nilai rata-rata konsentrasi PM2.5 pada BulanAgustus sampai dengan tanggal 27 Agustus2023 adalah 60,4 µg/m3 (Tidak Sehat)," ujarnya. (Z-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya