Headline
Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.
Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.
DALAM upaya mengembangkan bisnis komersial dengan target menjadi sentra protein hewani dan memastikan suplai produk pangan hewani bagi warga Jakarta terpenuhi dengan baik, Perumda Dharma Jaya terus mengoptimalkan kerja sama dengan daerah produsen bahan baku hewani.
Direktur Utama (Dirut) Perumda Dharma Jaya Raditya Endra Budiman mengatakan Provinsi DKI Jakarta bukan daerah produsen bahan baku hewani, melainkan potensi tinggi konsumsi hewani.
Kondisi ini tentu sangat penting membuat kerja sama dengan daerah produsen dalam pemenuhan produk hewani, jelas Raditya, di Jakarta, Senin (14/8).
Baca juga: Perumda Dharma Jaya Siap Jadi Sentra Protein Hewani di Jakarta
Begitu juga pihaknya butuh pengembangan bisnis komersial Perumda Dharma Jaya sebagai Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI bergerak di bidang pangan.
“Karena itu penting sekali kerja sama antara Provinsi DKI Jakarta dan daerah-daerah produsen hewani. Kerja sama ini untuk memastikan stok pangan di DKI Jakarta. Kerja sama yang kami lakukan itu khusus produk pangan hewani seperti ayam, ikan dan daging sapi,” ujar Raditya.
Dalam menjalankan kemitraan dengan daerah produsen, Raditya menegaskan, pihaknya tidak boleh sembarangan. Dia harus melihat dulu kesiapan daerah produsen untuk bekerja sama dengan Pemprov DKI Jakarta. Kesiapan tersebut dilihat dari infrastruktur dan standarisasi mutu yang harus dipenuhi daerah produsen.
Baca juga: Permudah Akses, Perumda Dharma Jaya Bangun Tiga Swalayan Protein
Saat ini, tambahnya, Perumda Dharma Jaya sudah menjalin kerja sama dengan Lampung, Banten, Jawa Barat, Pati dan Blora, Malang, Bali, dan Nusa Tenggara Timur (NTT).
Kerja sama dengan daerah produsen sapi, kata Raditya, telah menghasilkan total pemasukan sapi mencapai 1.748 ekor pada 2022. Dengan rincian Kupang, NTT sebanyak 994 ekor, Bali sebanyak 105 ekor, Flores, NTT sebanyak 77 ekor, Jawa Tengah sebanyak 184 ekor, Sumbawa, NTB 200 ekor, Lampung sebanyak 125 ekor, Makassar sebanyak 13 ekor, dan Madura sebanyak 50 ekor. Untuk 2023, hingga Juli, total pemasukan sapi baru mencapai 1.000 ekor.
Sementara itu, stok produk pangan hewani di Perumda Dharma Jaya, per 31 Juli 2023 sebanyak 305 ton daging sapi, 188 ton daging ayam, 541 ton ikan kembung, dan 150 ekor sapi potong.
Menurut Raditya, Perumda Dharma Jaya juga memperluas kerja sama di Kalimantan Timur, menjadi lokasi dibangunnya Ibu Kota Nusantara (IKN). Rencananya, Perumda Dharma Jaya akan membuka cabang di kawasan IKN bekerja sama dengan pemerintah daerah setempat.
“Insya Allah kita akan buat cabang di IKN dan bekerja sama dengan pemerintah daerah di sana. Untuk persiapan IKN, kita sudah survei untuk menjadi salah atau supporting untuk kebutuhan-kebutuhan yang ada di IKN. Itu jangka panjang dan masih sedang kita persiapkan,” lanjut Raditya.
Dia menegaskan, Perumda Dharma Jaya akan terus meningkatkan kemitraan atau kerja sama dengan daerah produsen lainnya. Kemitraan tersebut akan disesuaikan dengan kebutuhan pangan hewani di DKI Jakarta.
Jakarta sebenarnya sudah cukup dari pasokan pangan hewani yang ada. Nanti kerja sama daerah kita lakukan untuk membantu daerah-daerah lain yang membutuhkan produk pangan hewani. Kerja sama itu tidak hanya menjadi offtaker, tetapi juga menjadi supporting bagi daerah-daerah lain dalam pemenuhan produk pangan hewani,” tutur Raditya.
Saat ini, lanjutnya, Perumda Dharma Jaya sudah menjadi perusahaan yang membantu daerah-daerah lain yang kekurangan stok atau suplai produk pangan hewani. Salah satunya di Pulau Sumatera ada daerah-daerah yang disupport Perumda Dharma Jaya. Hal itu sudah dilakukan Perumda Dharma Jaya sejak awal 2023.
“DKI Jakarta bukan hanya membeli, tetapi memastikan untuk membantu daerah-daerah lain yang kesulitan sehingga dapat mencegah inflasi. Maka daripada barangnya kita ambil dari sana, kemudian terjadi inflasi, mendingan kita bantu di sana. Ini sejalan dengan tagline DKI yaitu sukses Jakarta untuk Indonesia. Jadi berpikirnya bukan hanya Jakarta sebagai offtaker, tetapi bagaimana Jakarta juga bisa menjaga inflasi di beberapa daerah,” ujar Raditya. (Z-1)
Untuk penyimpanan di kulkas, Tuti menyarankan agar daging disimpan beku di freezer dan dikemas sesuai dengan porsi kebutuhan sajian.
Secara fisik, daging dari berbagai jenis hewan ternak ini memang memiliki perbedaan yang dapat dikenali langsung.
Daging kerbau kerap kali dianggap keras dan sulit diolah. Padahal dengan teknik yang tepat, bahan pangan ini bisa menjadi sajian empuk dan lezat.
Saat Idul Adha, Indonesia sebagai salah satu negara dengan populasi umat Islam terbesar di dunia, kompak menunaikan ibadah kurban dengan menyembelih hewan ternak pada tanggal 10 Zulhijah
Stres menyebabkan penggunaan glikogen otot secara berlebihan. Jika kadar glikogen menurun, pembentukan asam laktat akan terganggu.
Penyembelihan dan pengolahan daging saat Idul Adha sering dilakukan di tempat terbuka tanpa standar sanitasi yang baik, sehingga meningkatkan risiko kontaminasi mikroba.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved