Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
RUMAH Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Hermina Kota Depok, Jawa Barat kembali beroperasi membuka pelayanan pasca adanya kebakaran yang diduga diakibatkan kebocoran gas pada Sabtu (22/7) tengah malam.
Direktur RSIA Hermina Kota Depok, Lies Nugrohowati, Minggu (23/7) mengatakan pasien yang sempat dievakuasi imbas kebakaran sudah dikembalikan ke ruang perawatan. Pasien kembali masuk ke ruang perawatan setelah memastikan api padam dan kondisi terkendali.
“Pasien sudah kembali ke ruang perawatan,” kata Lies di Depok, Minggu (23/7).
Baca juga : Penyebab Kebakaran RS Hermina Depok Masih Diselidiki
Ia mengaku pasien RSIA Hermina sempat dievakuasi ke luar gedung. " Kami evakuasi demi keselamatan pasien," ungkapnya.
Baca juga : Kebakaran Landa RS Hermina Depok, Pasien Dievakuasi Ke Luar Gedung
Dia menjelaskan, api hanya melahap ruangan pantry di lantai lima dan tidak merembet ke ruang lain. Sebanyak 13 unit mobil pemadam dan 60 personel pemadam dikerahkan untuk memadamkan kobaran api.
" Sejauh ini pihaknya sudah membuka layanan poliklinik dan pendaftaran pasien baru dan operasional aktif per hari ini. Ini sudah dioperasionalkan semua poli pelayanan kesehatan yang tersedia,” tuturnya.
Kebakaran yang terjadi semalam kata dia, penyebabnya berasal dari lantai 5 rumah sakit. Lokasi yang terbakar adalah area dapur. Saat ini operasional rumah sakit sudah berjalan normal kembali.
“Dari dapur, di area dapur. Tidak ada kebocoran (gas),” kata Lies.
Munculnya api bermula ketika di area dapur sedang ada aktivitas memasak. Kemudian muncul percikan api hingga akhirnya membesar di area lantai 5.
“(Pemicu) karena memasak, ada hal yang memicu jadi api. Iya (percikan),” ungkapnya.
Dalam area dapur memang selalu ada aktivitas memasak. Kegiatan itu dilakukan selama 24 jam.
“Iya ada kami 24 jam selalu ada (memasak) untuk pasien keluarga pasien kami selalu ada sampai 24 jam,” katanya.
Ketika terjadi kebakaran, sambung Lies, manajemen langsung melakukan penyelamatan sesuai prosedur. Seluruh peralatan mulai dari hydrant, sprinkler berfungsi dengan baik.
“Kami punya manajemen risiko, kebakaran itu bisa terjadi apalagi di area pantry, nah disini adalah ya memang disitu terjadi tapi kami fokus terhadap penanganan karena kami selalu dilatih bagaimana kalau terjadi kebakaran, yang dilakukan begini begini begini nah itu yang sudah kami lakukan tadi bahwa seluruh tim langsung bergerak mengaktifkan kode merah kemudian semua terpusat disitu mengaktifkan semua alat untuk pemadam api sampai hydrant kemudian telpon damkar itu semua sudah dilakukan dengan baik dan evakuasi sampai semua dinyatakan aman,” pungkasnya (Z-8)
Dinas Kesehatan Kota Depok menggencarkan pemberian vitamin A bagi balita enam hingga 59 bulan dan pemberian obat cacing guna menangani permasalahan gizi
JUMLAH total kasus covid-19 di Jawa Barat, saat ini mencapai 427 kasus. Daerah dengan penjangkitan tertinggi ialah Kota Depok dengan 66 kasus, dan Kota Bandung sebanyak 63 kasus.
Bus yang membawa rombongan SMK Lingga Kencana Depok ini hendak pulang setelah merayakan perpisahan di Bandung.
Diketahui ada 9 korban yang meninggal dunia. Belum diketahui apakah yang meninggal adalah para penumpang bus karena kecelakaan melibatkan pengguna jalan lainnya.
Sampah yang terus turun dari Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipayung semakin menumpuk, terutama di area jembatan. Badan Kali Pasanggrahan yang menyempit membuat air meluap ke area pemukiman
Animo peserta yang mengikuti turnamen merupakan angin segar bagi pengembangan sepak bola putri di Tanah Air.
Sebanyak 19 unit mobil Damkar dikerahkan untuk memadamkan api yang masih berkobar.
Korban Kebakaran Mengungsi di Stasiun Manggarai
Kepulan asap masih terlihat di sejumlah titik yang ada di lokasi pembuangan sampah. Untuk itu, petugas di lapangan masih melakukan monitoring siang dan malam.
Untuk sementara, pembuangan sampah dari wilayah Bandung Raya hanya difokuskan di zona 1.
Kebakaran terbanyak terjadi di Kecamatan Bungursari, Indihiang dan Mangkubumi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved