Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
AYAH Cristalino David Ozora, Jonathan Latumahina, secara tegas mengaku tak memikirkan soal ganti rugi atau restitusi untuk anaknya yang menjadi korban penganiayaan oleh Mario Dandy Satriyo. Hal itu dia ungkapkan kala menjadi saksi pada sidang lanjutan kasus penganiayaan terdakwa Mario Dandy Satriyo dan Shane Lukas di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan pada Selasa (13/6).
Jonathan Latumahina mengatakan tak ada ganti rugi yang sebanding untuk apa yang dialami putranya. Dia mengaku tak ingin banyak berkomentar soal restitusi, dan menyerahkan hal itu kepada Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK).
"Dari pihak keluarga, saudara sebagai orang tua, apakah pernah mengajukan permohonan restitusi atau ganti kerugian baik langsung maupun melalui LPSK?," tanya jaksa saat persidangan.
Baca juga: Mario Dandy Pernah Ancam Tembak David Ozora
"Iya, melalui LPSK," jawab Jonathan.
Jaksa kemudian bertanya apakah LPSK menyampaikan komponen perhitungan restitusi. Jonathan mengatakan kalau pihaknya hanya mengetahui LPSK sedang mengurus hak-hak David sebagai korban melalui restitusi.
"LPSK waktu itu kasih tahu kami akan urus hak-haknya David lewat restitusi. LPSK tanya ini terapinya mau sampai kapan, biayanya, berapanya, dan lain-lain yang terkait hal tersebut, tetapi untuk berapanya saya kurang paham," ujar Jonathan.
Baca juga: Jonathan Latumahina Beberkan Kondisi David Ozora Pascapenganiayaan
"Komponen perhitungannya?" tanya jaksa kepada Jonathan.
"Kurang tahu," timpal Jonathan.
Dia mengatakan LPSK menjelaskan soal restitusi atas kerugian materiil dan imateriil.
Ganti rugi itu, kata Jonathan, dapat diberikan kepada David karena ada penurunan kualitas hidup sebagai dampak penganiayaan oleh Mario Dandy.
"Hanya disampaikan akan diajukan restitusi atas kerugian materiil dan imateriil, karena David kondisinya masih seperti ini. Dokter Tatang menyampaikan terjadi penurunan kualitas hidup yang seharusnya cita-citanya tercapai menjadi terhambat," jelas Jonathan.
Hakim kemudian bertanya kepada jaksa apakah sudah ada perhitungan restitusi dalam berkas perkara. Jaksa mengatakan perhitungan restitusi itu sudah ada di berkas.
Jonathan kemudian mengatakan tak ada nilai restitusi yang sebanding dengan apa yang terjadi pada anaknya. Jonathan mengatakan semua akan sebanding bila Mario Dandy diperlakukan sama, yakni dibuat koma seperti David.
"Karena bagi saya, tentang nilai dan lain-lain saya memang enggak, saya pikir enggak ada yang sebanding kecuali pelaku mendapatkan yang sama seperti yang terjadi kepada anak saya. Itu baru sebanding menurut saya. Kalaupun misalnya sudah ada perhitungan dari LPSK, ya saya sih ikut saja bagaimana prosesnya," tutupnya.
(Z-9)
Kasus meninggalnya Prada Lucky Chepril Saputra Namo di Nusa Tenggara Timur akan menjadi momentum evaluasi menyeluruh terhadap sistem pembinaan prajurit.
Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen TNI Wahyu Yudhayana mengungkapkan, sebanyak 24 orang telah diperiksa terkait kasus kematian Prada Lucky
Seorang ayah melakukan kekerasan kepada anak usai viral kedapatan tengah melakukan perilaku yang tidak sepatutnya dilakukan.
POLISI menangkap seorang pemuda di Bekasi Timur, Kota Bekasi, bernama M. Ichsan, 22, yang tega menganiaya ibu kandungnya berinisial MS, 45, lantaran kesal permintaannya tidak dituruti.
Warmono mengatakan ancaman tersebut disampaikan melalui sambungan telepon pada Rabu (18/6) sekitar pukul 01.00 WIB dini hari.
SEORANG remaja laki-laki berinisial N, 14, yang diketahui sebagai anak berkebutuhan khusus, menjadi korban penganiayaan oleh ibu kandungnya sendiri, LH, 46, di kawasan Ciputat,Tangsel
PENGACARA Zulkarnaen Apriliantony (ZA), Christian Malonda mengungkapkan kliennya bukan merupakan aktor atau dalang utama dalam jaringan perjudian online (judol).
Mantan karyawan Sean "Diddy" Combs memberikan kesaksian mengejutkan tentang dugaan kekerasan fisik, emosional, dan seksual di persidangan.
Pengacara Sean "Diddy" Combs menyoroti unggahan media sosial saksi untuk menggugat kredibilitasnya dalam sidang pelecehan seksual.
Cassie Ventura bersaksi Sean "Diddy" Combs memaksanya berhubungan seks saat menstruasi dan melakukan tindakan seksual ekstrem dalam kasus perdagangan seks.
Tiga putri Sean "Diddy" Combs meninggalkan ruang sidang saat pekerja seks pria memberikan kesaksian grafis tentang dugaan pesta seks dan kekerasan.
Seorang pekerja seks pria bersaksi bahwa ia dibayar untuk berhubungan seks dengan Cassie Ventura di hadapan Sean "Diddy" Combs, yang menonton dan merekam.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved